Mohon tunggu...
Adisty Andini
Adisty Andini Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Brawijaya

Saya adalah mahasiswa semester akhir jurusan Sosiologi di Universitas Brawijaya. Saya adalah penulis artikel pemula yang menyukai topik terkait fenomena sosial.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Mahasiswa FBD UB Mendorong Penguatan Identitas Produk Lokal Melalui Inovasi Visual

28 Juli 2025   22:03 Diperbarui: 28 Juli 2025   22:03 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Penyerahan Karya Infografis Jamu Beras Kencur 

Foto Penyerahan Karya Banner Usaha Jamu Beras Kencur Bu Wiwin
Foto Penyerahan Karya Banner Usaha Jamu Beras Kencur Bu Wiwin
Di tengah dominasi minuman kekinian di pasaran, Desa Sidoasri, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, menghadirkan cita rasa tradisional yang tetap bertahan. Harapan itu berbentuk sebotol kecil minuman tradisional yaitu beras kencur, yang sejak tahun 2015 diracik penuh cinta oleh Bu Wiwin, pelaku UMKM lokal yang berkomitmen melestarikan warisan jamu Nusantara. Namun, di era digital dan branding visual yang kian kuat, rasa saja tidak cukup. Maka lahirlah sebuah program kreatif yaitu "Rebranding Beras Kencur Bareng Bu Wiwin".

Program kerja ini digagas oleh mahasiswa Fisip Bakti Desa (FBD) Universitas Brawijaya sektor UMKM kelompok 41 Sidoasri, sebagai bentuk kolaborasi aktif antara generasi muda dan pelaku usaha lokal. Tujuannya sederhana namun berdampak nyata yaitu untuk membantu UMKM Beras Kencur Bu Wiwin dikenal lebih luas serta menarik lebih banyak konsumen tanpa meninggalkan akar tradisinya. Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak sekedar menjadi penonton saja, tetapi terlibat aktif dalam proses kreatif yang nyata. Mereka terjun langsung mendesain kemasan baru untuk produk jamu beras kencur agar tampil lebih menarik dan informatif. Tak hanya itu, mereka juga merancang poster infografis berjudul "Beras Kencur Desa Sidoasri Bu Wiwin"sebagai media edukatif yang mudah dipahami sekaligus sarana promosi visual. Sebagai pelengkap, konten promosi kekinian turut dibuat untuk memperkenalkan produk ini kepada generasi muda yang lebih akrab dengan media digital.

Lebih dari sekedar minuman kesehatan, beras kencur Bu Wiwin adalah simbol ketekunan, rasa cinta pada budaya lokal dan kekuatan perempuan desa dalam menggerakkan perekonomian keluarga. Program kerja ini menjadi bukti bahwa inovasi dan tradisi bisa berjalan beriringan. Rebranding bukan berarti mengubah jati diri, melainkan memperkenalkan kekayaan lokal dengan lebih bergengsi. Kemasan tradisional yang sebelumnya hanya berupa botol polos kini disulap menjadi lebih estetik oleh tangan Mahasiswa atas nama Valencia Dewi Kartika yang telah membuat desain label informatif dan logo sederhana untuk ditempel pada kemasan botol jamu beras kencur. Semua itu dirancang agar beras kencur Bu Wiwin dapat menarik minat pasar secara lebih luas. Selain itu, Valencia membuat infografis jamu beras kencur untuk ditempel pada lokasi usaha Bu Wiwin agar konsumen yang berkunjung bisa mendapat insight sambil menunggu pesanannya selesai dikemas.

Guna mendukung pemasaran secara lebih luas, Mahasiswa atas nama Adisty Andini membuatkan titik lokasi di google maps untuk Jamu Beras Kencur Bu Wiwin, selain itu, Adisty juga mendesain dan memasang banner penunjuk lokasi Jamu Beras Kencur Bu Wiwin untuk menjamin keakuratan lokasi  yang diletakkan di titik strategis sekitar lokasi usaha serta banner usaha yang diletakkan di depan rumah Bu Wiwin sendiri. Banner ini memudahkan konsumen untuk menemukan lokasi usaha, serta memperkenalkan identitas produk kepada masyarakat luar desa secara lebih efektif.

Untuk itu, rangkaian hasil output ini diharapkan mampu memberikan dampak jangka panjang dalam pengembangan UMKM berbasis potensi lokal, khususnya dalam konteks pelestarian warisan budaya berupa jamu tradisional. Melalui dukungan media visual yang komunikatif dan menarik, usaha kecil seperti jamu beras kencur dapat memiliki daya saing yang lebih kuat, baik di tingkat lokal maupun regional. Output berupa stiker kemasan, infografis, banner penunjuk lokasi, serta banner usaha ini juga mencerminkan kontribusi nyata mahasiswa dalam mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat desa melalui pendekatan yang adaptif dan solutif. Diharapkan agar hasil kegiatan ini dapat menjadi contoh nyata bahwa sinergi antara mahasiswa dan masyarakat mampu melahirkan inovasi yang berkelanjutan dan memberdayakan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun