Spanyol melaju untuk memenangkan Euro 2012, tetapi Portugal menunjukkan bahwa mereka bukan lawan yang bisa diremehkan.
Piala Dunia 2018 "'Hat-Trick' Ronaldo yang Mengguncang Dunia"
Mungkin momen paling ikonik dalam rivalitas ini terjadi pada 15 Juni 2018, di babak penyisihan grup Piala Dunia di Rusia.
Portugal dan Spanyol bermain imbang 3-3 dalam pertandingan yang penuh drama. Cristiano Ronaldo menjadi pahlawan dengan mencetak hat-trick, termasuk tendangan bebas spektakuler di menit-menit akhir untuk menyamakan kedudukan.
Spanyol, dengan gol dari Diego Costa dan Nacho, menunjukkan kualitas mereka, tetapi Ronaldo mencuri perhatian dunia. Pertandingan dianggap sebagai salah satu laga terbaik dalam sejarah Piala Dunia, dan menjadi simbol dari intensitas rivalitas Iberia.
UEFA Nations League 2022
Pada pertemuan di UEFA Nations League 2022, Spanyol mengalahkan Portugal 1-0 di Braga, berkat gol Alvaro Morata, Portugal tersingkir.
Menunjukkan bahwa, meskipun Portugal memiliki Ronaldo, Spanyol mulai menemukan kembali ritme mereka dengan generasi baru seperti Gavi dan Pedri.
Kontras Gaya dan Identitas Sepak Bola
Rivalitas Iberia bukan hanya soal kemenangan atau kekalahan, tetapi juga tentang perbedaan filosofi sepak bola.
Spanyol dikenal dengan tiki-taka, gaya permainan berbasis penguasaan bola, umpan pendek, dan kreativitas. Era keemasan mereka antara 2008-2012, dengan tiga gelar besar (Euro 2008, Piala Dunia 2010, Euro 2012), menjadikan mereka panutan dalam sepak bola modern. Pemain seperti Xavi, Iniesta, dan sekarang Pedri, adalah simbol dari pendekatan ini.
Sebaliknya, Portugal lebih pragmatis, mengandalkan organisasi pertahanan, serangan balik cepat, dan ketajaman individu.
Era Cristiano Ronaldo telah mengubah Portugal menjadi kekuatan yang disegani, dengan gelar Euro 2016 dan UEFA Nations League 2019 sebagai bukti.