Mohon tunggu...
Adis Setiawan
Adis Setiawan Mohon Tunggu... Buruh - Mahasiswa | Penulis Lepas

Ikatlah Ilmu Dengan Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pasar Kembang di Sukorejo Menandakan Datangnya Lebaran

4 Juni 2019   12:41 Diperbarui: 4 Juni 2019   12:46 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dulu waktu saya kecil kisaran umur 7 sampai 15 Tahunan didaerah sukorejo, dua hari atau satu hari persis sebelum lebaran ada pasar kembang, Sebetulnya hanya namanya saja pasar kembang karena memang di daerah tersebut sudah ada pasar induk Sukorejo jadi ketika dua atau satu hari persis sebelum lebaran namanya akan berubah menjadi pasar kembang, Saya tidak tahu sejarahnya penamaan tersebut apa mungkin karena sebelum lebaran banyak masyarakat daerah sukorejo ziarah kubur dan menabur bunga di makam maka pada beli kembang (bunga) dipasar, Jadi pasarnya dinamakan pasar kembang (Bunga).

Tapi kalau dilihat sebetulnya tidak semua jualan bunga pasarnya itu, Mungkin masyarakat belanja untuk bahan makanan saat nanti lebaran karena keluarga pada kumpul berkunjung saat lebaran makanya sebelum lebaran membeli bahan makanan seperti ayam daging, ketupat untuk dimasak dan dimakan bareng bersama keluarga besar, Yang tidak hilang dikenangan saya, bahwa saat pasar kembang ini saatnya saya dulu dibelikan baju baru dipasar oleh orang tua maklum satu tahun sekali, Pada saat itu juga kita tidak dipaksa "latihan" puasa pada saat masih kecil oleh orang tua karena ikut pergi ke pasar kembang karena begitu banyaknya penjual makanan dan minuman itu sebagai hadiah mungkin karena kepanasan ikut kepasar.hehe

Pada hari itu juga orang tua membeli jajanan untuk suguhan saat lebaran nanti, Hari itu begitu bahagia saya sebagai anak kecil yang bisa mengikuti pasar kembang apalagi besoknya lebaran akan bertemu dengan keluarga besar, Sebagai anak kecil yang kami tunggu tunggu saat lebaran adalah diberi uang oleh saudara saat lebaran hehe

Tapi sekarang gantian saya hanya bisa melihat saja kebahagian anak anak kecil yang ikut pasar kembang, seperti saat saya kecil dulu seperti bernostalgia kembali, Sudah beda keadaan sekarang merantau mencari uang dan menetap di daerah lain.

Tapi dulu saya sempat tidak ikut pasar kembang karena persyarikatan saya Muhammadiyah dengan metode Hisab Hakiki Wujudul Hilal menetapkan Idul Fitri lebih dulu dari kementrian agama indonesia, Jadi kebanyakan masyarakat ikut penetapan pemerintah hari itu mereka sedang pasar kembang, Sedangkan saya sedang sholat Idul Fitri, Sudah begitu pengurus Muhammadiyah pada waktu itu menyelengarakan Sholat Idul Fitri Di Halaman Sekolah SMAN 1 Sukorejo, Dan jalan ke SMA Tersebut melewati sebagian wilayah yang untuk pasar kembang saya jadi malu mereka belum lebaran saya sudah lebaran sudah begitu dilihat banyak orang di sekitaran pasar, Mereka lagi pada belanja saya mau berangkat Sholat Idul Fitri, Malah ada tetangga yang menyapa "Woy emang sudah lebaran apa ?" Saya jawab sudah itu dengarkan sudah ada takbiran hehe,

Jadi saat kecil pun saya sudah biasa menghadapi tekanan masyarakat untuk menjadi kader eee...aaa, Walapun di tempat kelahiran saya tidak berarti apa-apa untuk persyarikatan tapi di daerah merantau saya diberi kesempatan ikut berjuang bersama kader-kader yang lain

WaAllahu Alam Bishowab

Tambun Selatan,  JUNI 2019

Oleh Adis Setiawan

Mahasiswa STIT Nusantara Bekasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun