Mohon tunggu...
Adi Setiawan
Adi Setiawan Mohon Tunggu... Penulis Ilmiah

Menyalurkan Karya Tulis

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

UIN Raden Mas Said Surakarta dan PP Raudlotul Muhibbin Al Mustainiyyah Teken Kerjasama MoA: Penguatan Mutu Ilmu Tafsir di Era Artificial Intelligence

14 Oktober 2025   22:30 Diperbarui: 14 Oktober 2025   21:43 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
UIN surakarta dan PP Raudlotul muhibbin taken MoA, penguatan mutu ilmu tafsir di era AI (sumber: dokumen penulis)

  Surakarta, 14 Oktober 2025 --- Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta menjalin kerja sama strategis dengan Pondok Pesantren Raudlatul Muhibbin Al Mustainiyyah Surakarta dalam rangka memperkuat mutu pendidikan Islam berbasis keilmuan tafsir di era digital. Penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) dengan tema "Penguatan Mutu Berbasis Prodi: Tantangan Belajar Ilmu Tafsir di Era Artificial Intelligence" ini berlangsung khidmat di Surakarta, Selasa (14/10/2025).

MoA tersebut ditandatangani langsung oleh Dr. Kholilurrohman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah UIN Raden Mas Said Surakarta, dan KH. Ahmad Muhammad Mustain Nasoha, M.H., selaku Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Muhibbin Al Mustainiyyah Surakarta. Perjanjian ini menandai awal dari kolaborasi akademik yang menitikberatkan pada integrasi antara tradisi tafsir pesantren dan pendekatan ilmiah perguruan tinggi.
Dalam MoA tersebut, kedua pihak sepakat untuk melaksanakan kerja sama di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, sebagai implementasi nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Fokus kerja sama meliputi:
1. Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Tafsir, termasuk kegiatan pelatihan metodologi kajian Al-Qur'an berbasis teknologi kecerdasan buatan (AI).
2. Penelitian Kolaboratif, dengan fokus pada pengembangan metode tafsir kontemporer yang mampu menjawab tantangan zaman melalui pendekatan digital dan kontekstual.
3. Pengabdian kepada Masyarakat, berupa pelatihan literasi AI, bimbingan tafsir tematik, dan pembinaan keislaman bagi santri serta masyarakat umum.
4. Pengembangan Kapasitas Akademik, meliputi dosen, ustadz, mahasiswa, dan santri dalam pemanfaatan teknologi untuk mendukung pengkajian tafsir dan ilmu-ilmu Al-Qur'an.
Perjanjian ini berlaku selama tiga tahun, dan dapat diperpanjang sesuai kesepakatan bersama. Kedua belah pihak juga berkomitmen menyelesaikan segala bentuk perbedaan melalui musyawarah dan semangat ukhuwah.
Kerja sama ini menjadi langkah konkret dalam membangun jembatan antara keilmuan pesantren dan akademik universitas, dua tradisi keilmuan Islam yang saling melengkapi. Pesantren dengan kekayaan sanad dan metode klasiknya, serta universitas dengan kekuatan riset dan metodologi ilmiah, diharapkan dapat bersinergi melahirkan model pembelajaran tafsir yang adaptif terhadap perkembangan zaman.
Dalam sambutannya, Dr. Kholilurrohman, M.Si. menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari visi UIN Raden Mas Said untuk menjadikan perguruan tinggi Islam sebagai pusat pengembangan ilmu berbasis wahyu dan teknologi.
"Era Artificial Intelligence menuntut kita tidak hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga memahami cara memanfaatkannya dalam konteks digital. Dengan kerja sama ini, kami berharap lahir generasi mufassir modern yang tetap berpijak pada nilai-nilai Al-Qur'an namun cakap dalam teknologi," ujarnya.
Sementara itu, KH. Ahmad Muhammad Mustain Nasoha, M.H. dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terjalinnya sinergi ini.
"Pesantren harus menjadi bagian dari transformasi zaman, bukan tertinggal darinya. Melalui kerja sama ini, kami ingin agar santri memiliki kekuatan spiritual dan juga kecakapan intelektual dalam memanfaatkan teknologi untuk memahami dan mengajarkan Al-Qur'an," tuturnya.
Kerja sama antara UIN Raden Mas Said dan Pondok Pesantren Raudlatul Muhibbin Al Mustainiyyah Surakarta ini diharapkan menjadi model kemitraan ideal antara lembaga akademik dan pesantren dalam mengembangkan studi Islam yang holistik. Sinergi ini bukan hanya memperkuat mutu pembelajaran tafsir, tetapi juga membuka jalan bagi riset-riset keislaman yang inovatif dan responsif terhadap perkembangan dunia digital.
Dengan semangat integrasi ilmu, iman, dan teknologi, kolaborasi ini diharapkan mampu melahirkan generasi Qurani yang unggul, moderat, dan berdaya saing global di tengah tantangan era kecerdasan buatan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun