Kegiatan ini dikemas dalam bentuk diskusi ilmiah, sosialisasi kurikulum, dan pelatihan metodologi kajian tafsir kontemporer. Materi yang disampaikan meliputi:
1. Standar Mutu Akademik Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir;
2. Integrasi Keilmuan Pesantren dan Perguruan Tinggi;
3. Metodologi Penafsiran Tematik dan Analisis Kontekstual;
4. Etika Akademik dan Penguatan Karakter Qurani.
Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya santri yang aktif bertanya dan berdialog langsung dengan para narasumber, khususnya seputar cara mengombinasikan metode tafsir bil ma'tsur dan tafsir bil ra'yi dalam konteks kajian modern.
 Kegiatan ini memberikan manfaat strategis bagi semua pihak. Bagi pesantren, kegiatan ini memperkaya wawasan keilmuan dan memperkuat tradisi tafsir klasik dengan pendekatan akademik modern. Bagi UIN Raden Mas Said Surakarta, kegiatan ini menjadi bentuk nyata implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam bidang pengabdian kepada masyarakat dan penguatan jejaring pendidikan Islam.
 Lebih jauh lagi, kegiatan ini menegaskan pentingnya sinergi antara ilmu, iman, dan teknologi dalam menghadapi tantangan pendidikan Islam di era kecerdasan buatan.
"Kolaborasi antara kampus dan pesantren harus terus diperkuat agar lahir generasi Qurani yang berilmu, beretika, dan adaptif terhadap perubahan zaman," ujar Dr. KH. Kholilurrohman, M.Si., Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, dalam pesannya.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan muncul kerja sama berkelanjutan antara perguruan tinggi dan pesantren dalam membangun peradaban Islam yang berilmu, berakhlak, dan responsif terhadap kemajuan teknologi masa kini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI