Mohon tunggu...
Abdulqhadir
Abdulqhadir Mohon Tunggu... Atlet - Twins-Twins

Bismillah "Baca apa yang kamu lihat, pikirkan apa yng kamu baca, dan tulis apa yang kamu fikirkan. Insyaallah namamu akan dikenang".

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Aliran Perenialisme dan Tokoh-tokohnya dalam Filsafat Pendidikan

13 Mei 2020   12:16 Diperbarui: 21 Juni 2021   02:09 2580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengetahui Aliran Perenialisme dan Tokoh-tokohnya dalam Filsafat Pendidikan (unsplash/alex-block)

Baca juga : Filsafat Keindahan Kant, Hegel, Adorno

Kelebihan Dan Kelemahan Aliranperenialisme

Kelebihan

a.. Perenialisme mengangkat kembali nilai-nilai atau prinsip-prinsip umum yang menjadi pandangan hidup yang kokoh pada zaman kuno dan abad pertengahan. Dalam pandangan perenialisme pendidikan lebih banyak mengarahkan perhatianya pada kebudayaan ideal yang telah teruji dan tanguh.

b. Kurikulum menekankan pada perkembangan intelektual siswa pada seni dan sains. Untuk menjadi terpelajar menjadi kultural, para siswa harus berhadapan pada bidang-bidang seni dan sains yang merupakan karya terbaik dan paling signifikan yang diciptakan oleh manusia.

Kelemahan

a. Pengetahuan dianggap lebih penting dan kurang memperhatikan kegiatan sehari-hari.pendidikan yang menganut paham ini menekankan pada kebenaran absolut,kebenaran universal yang tidak terkait pada tempat dan waktu aliran ini lebih berorientasi ke masa lalu.

b. Perenialisme kurang menerima adanya perubahan-perubahan, karena menurut mereka perubahan-perubahan menurut mereka banyak menimbulkan kekacauan, ketidakpastian, dan ketidakteraturan, terutama dalam kehidupan moral, intelektual, dan sosiokultural.

Baca juga : Filsafat Ketuhanan Dihadapkan pada Pemahaman Kebertuhanan dalam Teologi

Tokoh Aliran perenialusme dalam filsafat pendidikan

* Robert Maynard Hutchins

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun