Mohon tunggu...
ADI PUTRA (Adhyp Glank)
ADI PUTRA (Adhyp Glank) Mohon Tunggu... Seniman - Saling follow itu membahagiakan_tertarik Universalitas, Inklusivitas dan Humaniora, _Menggali dan mengekplorasi Nilai-nilai Pancasila

-Direktur Forum Reproduksi Gagasan Nasional, -Kaum Muda Syarikat Islam, - Analis Forum Kajian Otonomi Daerah (FKOD), - Pemuda dan Masyarakat Ideologis Pancasila (PMIP), -Penggemar Seni Budaya, Pemikir dan Penulis Merdeka, Pembelajar Falsafah Pancasila

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Bukan Solusi, Tolak Electronic Road Pricing (ERP) di Indonesia

18 Januari 2023   02:50 Diperbarui: 18 Januari 2023   04:24 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi "Mengganggu Pancasila", Sumber: Ruai.tv

Dalih mengurai kemacetan dan memangkas birokrasi hukum namun menambah beban ekonomi bagi masyarakat pengguna jalan dengan kendaraan pribadi adalah Kekeliruan yang nyata, Preseden buruk bagi Pemerintah apabila memberi akses layanan yang seolah memudahkan namun berbasis pembebanan biaya bagi masyarakat.

Masyarakat harus dipaksa membayar untuk lewat dan melintas menggunakan fasilitas jalan, ini seperti halnya sistem penjajahan ekonomi rakyat.

Jalan Berbayar adalah kemaksiatan dalam progres kebijakan pembangunan dan layanan masyarakat, jalan raya merupakan akses percepatan masyarakat dalam beraktifitas multisektoral untuk meningkatkan taraf hidup dan mendukung percepatan perkembangan ekonomi Nasional.

ERP bukan solusi terbaik, mengingat ada hal yang biasa dilakukan Satlantas Polri melalui strategi peralihan jalur adalah langkah tepat dalam merekayasa lalu lintas.

Negara tidak etis berbisnis dengan rakyatnya, apalagi mengganggu kantong ekonomi masyarakat, dengan memaksa masyarakat mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar menggunakan jalan yang dibangun melalui anggaran belanja negara,ini merupakan sistem penghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam skala rumah tangga menengah kebawah ini kebijakan ini sangat mengganggu dan terasa tidak adil.

Bertentangan dengan nilai pancasila, Tidak tepat diterapkan di Jakarta dan secara umum di Indonesia 

Karakteristik ERP justru tidak mendidik dalam hal penegakan hukum (law enforcement), menyebabkan disfungsional kinerja lembaga seperti Dishub dan Lantas Polri, dan ini merupakan program yang bersumber dari kedangkalan berpikir kebijakan publik yang cenderung menyusahkan dan membebankan ekonomi masyarakat, serta merupakan hal konyol dengan mengalihkan hak publik terhadap akses jalan sebagai sistem monopoli jalan karena bisnis oriented.

Electronix Road Pricing (ERP) atau Jalan Berbayar Elektronik, Tidak tepat diterapkan di Jakarta dan secara umum di Indonesia, Diskriminasi Fasilitas Akses Jalan untuk masyarakat akibat kemandegan berpikir dalam mencetuskan ide kebijakan guna mengatasi solusi kemacetan Ibu kota dan kota besar.

Sistem ini Bertentangan dengan nilai pancasila dan cenderung menetapkan sistem kapitalis yang dapat mengeruk dana dari masyarakat.

ERP, Sumber : Dishub Pemprov DKI
ERP, Sumber : Dishub Pemprov DKI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun