Pada suatu hari, seorang pelayan disuruh majikannya membeli obat sakit kepala,
"Agak cepat, ya..kepala saya lagi sakit. Beli di warung depan aja."
Ditunggu sampai 1 jam kemudian, si pelayan tidak kembali-kembali. Akhirnya, sang majikan harus membeli obat sendiri. Sudah diminum, ia istirahat.
Empat jam kemudian, si majikan bangun tidur dalam keadaan segar. Sakit kepalanya sudah sembuh. Anehnya, pelayannya belum kembali juga.
Berapa lama kemudian, si pelayan baru kembali. Tentu saja ia kena marah, " Kamu gimana sih, disuruh beli obat aja lama sekali!!"
"Begini, Pak..saya pikir obat di warung kan bisa-bisa sudah kadaluarsa, jadi saya pergi membelinya ke apotek. Ini obatnya," demikian jawaban si pelayan.
"Dari apotek! Siapa suruh kamu ke apotek? Kalau soal kadaluarsa, kan bisa dilihat dari stempelnya. Saya nggak ngerti deh -- masa ke apotek sampai hampir 5 jam?!"
"Soalnya begini, Pak, dari apotek saya ke dokter?"
"Ke dokter? Ngapain kamu ke dokter?"
"Saya pikir kalau Bapak belum sehat sampai sore ini, kan harus ke dokter. Jadi, saya sekalian minta nomor urut antriannya."