Mohon tunggu...
The Janoski
The Janoski Mohon Tunggu... Freelancer

Hanya ingin belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Presiden Prabowo Perang Melawan Mafia Tambang

6 Oktober 2025   20:14 Diperbarui: 6 Oktober 2025   20:14 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bangka Belitung --- Dalam kunjungan kerjanya ke Bangka Belitung, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyoroti temuan besar yang berpotensi mengubah peta ekonomi nasional: tanah jarang dengan kandungan monasit bernilai ratusan triliun rupiah.

Temuan tersebut berasal dari hasil penyitaan terhadap enam smelter ilegal yang beroperasi tanpa izin di kawasan PT Timah. Di lokasi itu, ditemukan tumpukan tanah jarang yang belum diolah dengan kadar monasit yang tinggi.

"Kita menemukan sesuatu yang luar biasa. Tanah jarang yang mengandung monasit ini nilainya bisa mencapai 200.000 dolar AS per ton, atau sekitar Rp3,3 miliar. Totalnya hampir 40.000 ton, berarti nilainya mencapai Rp128 triliun. Ini aset bangsa yang tidak boleh dicuri lagi," ujar Prabowo dengan tegas di hadapan aparat dan wartawan.

Presiden menjelaskan bahwa tanah jarang (rare earth) merupakan material strategis yang dibutuhkan untuk berbagai teknologi modern seperti baterai kendaraan listrik, turbin angin, dan peralatan pertahanan canggih. Oleh karena itu, pengelolaannya harus dilakukan dengan kontrol negara yang ketat dan transparan.

"Kalau dikelola dengan benar, hasilnya bisa jadi sumber kemakmuran rakyat. Tapi kalau dibiarkan dicuri, negara bisa rugi ratusan triliun," tambahnya.

Dari hasil investigasi, enam perusahaan ilegal yang beroperasi di Bangka Belitung itu menimbulkan potensi kerugian negara hingga Rp300 triliun.

Prabowo menegaskan bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam terhadap praktik illegal mining dan penyelundupan sumber daya alam yang merugikan negara.

"Negara tidak boleh kalah dari mafia tambang. Saya minta semua aparat teruskan tindakan tegas ini. Kita harus selamatkan kekayaan negara untuk rakyat Indonesia," tegas Presiden.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Jaksa Agung, Panglima TNI, Bea Cukai, Bakamla, serta seluruh aparat penegak hukum yang berhasil membongkar praktik ilegal tersebut.

"Ini kerja luar biasa. Bukti nyata bahwa pemerintah bekerja dengan hati dan keberanian. Mari kita teruskan perjuangan ini," kata Prabowo.

Di akhir kunjungannya, Presiden Prabowo menyampaikan pesan kuat: tanah jarang adalah kekayaan strategis bangsa yang harus dijaga untuk generasi mendatang.

"Kita punya tanggung jawab moral untuk menjaga setiap butir tanah Indonesia. Semua kekayaan alam ini milik rakyat, bukan milik para pencuri sumber daya," tutupnya dengan penuh semangat nasionalisme.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun