Mohon tunggu...
Adinda Tiara Putri
Adinda Tiara Putri Mohon Tunggu... -

i spill by writing

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Bangunan-bangunan Bersejarah di Dunia yang Nyaris "Dihilangkan"

11 Desember 2017   12:25 Diperbarui: 11 Desember 2017   16:29 2769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
/www.mebondbooks.com

Bangunan bersejarah seolah-olah menempati sebuah sudut spesial di dalam hati setiap wisatawan. Melansir dari CNNIndonesia, bangunan-bangunan bersejarah menarik kedatangan pelancong dunia ke sebuah negara bak sebuah magnet.

Do you know that some of historical buildings pernah nyaris "dihilangkan" karena rencana penggusuran yang digagas pemerintah lokal atau karena fenomena alam?

Namun ternyata bangunan-bangunan yang nyaris hilang itu akhirnya berhasil bertahan sampai saat ini bahkan menjadi situs yang paling dikunjungi bagi turis untuk menikmati keindahan yang disuguhi. Seperti yang disadur dari Globehunters berikut ini.

Menara Eiffel, Perancis
Bangunan yang dirancang oleh Gustav Eiffel iniawalnya akan dibangun di Barcelona, Spanyol, akan tetapi ditolak oleh pemerintah setempat dengan alasan akan menghabiskan biaya dalam jumlah yang banyak dan tidak cocok dengan kota Barcelona.Gustav pun menawarkan ide rancangannya kepada pemerintah Perancis yang kala itu akan menggelar Pameran Dunia di Paris. Ide itu disetujui, dan jadilah Menara Eiffel yang kini kamu ketahui. 

Eiffel didirikan pada 1889; dan selama ratusan tahun, menara tersebut menjadi ikon terkenal kota Paris.
Tapi tahukah kamu bahwa ternyata beberapa tahun setelah didirikan, ada beberapa warga yang menolak keberadaan Eiffel. Menara yang dibangun di tepi Sungai Seine itu pun sempat masuk dalam rencana penggusuran pemerintah setempat pada tahun 1909.
Pada akhirnya, rencana tersebut dibatalkan karena Perancis memanfaatkannya sebagai pemancar yang bisa digunakan oleh militer selama perang berkecamuk di Eropa.

White House, Amerika Serikat
Sebagai tempat kerja dan tempat tinggal resmi presiden Negeri Paman Sam, tidak diragukan bahwa gedung ini pernah dijadikan target serangan negara lain yang sempat berseteru dengan Amerika. Selama masa perang kemerdekaan AS pada sekitar 1776, gedung yang berlokasi di 1600 Pennsylvania Avenue NW, Washington D.C. ini pernah diserbu, dijarah, dan bahkan dibakar oleh tentara Inggris.
Tiga hari setelah terbakar hebat, kota Washington tersapu oleh angin tornado yang mendorong tentara Inggris untuk mundur pula.

Katedral St. Paul, London
Beralih ke salah satu kota di negara yang sudah disebutkan sebelumnya, Inggris. Ternyata, selama masa World War II, pasukan udara Nazi atau the Luftwaffe menetapkan Gereja St. Paul  sebagai target utama pengeboman. But magic happened. Meski telah dibombardir oleh berbagai jenis bom yang jatuh di sekitar atau bahkan sampai masuk ke dalam bangunan yang menjadi lokasi pernikahan King Charles dan Lady Diana ini, Katedral St. Paus tidak pernah meledak..

Taj Mahal, India
Dibangun pada abad ke-17, Taj Mahal didirikan atas perintah dari Kaisar Mughal Shah Jahan untuk mengenang isteri ketiga yang sangat dicintainya, Arjumand Banu Begum alias Mumtaz Mahal. Saat Inggris menjajah negara yang beribukota di New Delhi itu, para pemberontak lokal tidak kunjung berhenti mencoba menduduki dan menyerang bangunan tersebut demi merebut batuan berharga yang tersimpan di dalamnya pada 1857.
Bangunan yang berbentuk seperti masjid ini sempat mengalami kerusakan parah, dan kemudian dipulihkan secara keseluruhan pada 1908. Pada 1983, pemerintah India menyerahkan Taj Mahal kepada UNESCO sebagai situs warisan dunia karena menjadi perhiasan dari kesenian Muslim di India dan salah satu mahakarya warisan dunia.

Sphinx Giza, Mesir
Patung cokelat bertubuh singa tapi berwajah manusia ini telah berdiri selama berabad-abad di atas padang pasir di Mesir. Sphinx sudah melewati berbagai macam kerusakan yang disebabkan oleh tingkah manusia, hingga tertimbun pasir. Pada abad ke-15 dan ke-17, patung ini bahkan pernah kehilangan dua "organ"nya, hidung dan janggut.

Kehilangan pertama disebabkan oleh warga lokal yang memahatnya dengan kepercayaan bahwa bagian tubuh Sphinx bisa meningkatkan panen, sampai rusak karena terkena meriam yang dikirim oleh pasukan Napoleon yang berusaha menjajah Mesir. Pada abad 19, tubuh patung yang diyakini dibangun oleh Firaun Amenhotep II ini sempat tertimbun pasir sehingga menyisakan bagian mukanya saja, namun kemudian pemerintah Mesir menggalinya kembali selama jangka waktu 1925 sampai 1936.

Wah, tak terbayang kalau kelima bangunan ini benar-benar hilang. Apa lagi kelima bangunan ini bisa dibilang one of the pridesof the country itself dan merupakan magnet yang menarik turis. Kalau lenyap, bisa jadi kebanggaan negara ini juga ikut lenyap.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun