Mohon tunggu...
Adinda Puspita Sari
Adinda Puspita Sari Mohon Tunggu... Guru - Institut Ummul Quro Al Islami Bogor

lebih tertarik dengan hal yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perjalanan Filsafat Ibnu Sina

6 Mei 2024   20:36 Diperbarui: 6 Mei 2024   20:43 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama lengkapnya adalah Abu Ali al-Husein ibn Abdulah Ibn Sina, seorang alhakim al-masyhur (filosof yang sangat terkenal), sehingga ia di beri gelar al-Syeikh al-Ra'is. Ia dilahirkan pada tahun 370 H/980 M, di kampung Afsyanah dekat kawasan Bukhara. 

Pada usia sepuluh tahun ia sudah hapal al-Qur'an, sastra, menghapal beberapa pokok agama (Islam), matematika, al-Jabar dan debat (logika).Pada usia enam belas tahun ia telah dikenal sebagai seorang dokter yang ahli dalam berbagai macam penyakit. 

Dalam usia delapan belas tahun, ia telah menguasai filsafat dan berbagai cabang ilmu pengetahuan, seperti: matematika, astronomi, musik, mistik, bahasa dan ilmu hukum Islam. 

Namanya semakin terkenal dalam ilmu kedokteran, terutama setelah ia mampu menyembuhkan penyakit yang diderita oleh Sultan Bukhara, dan sebagai imbalannya ia diberi hadiah perpustakaan pribadinya yang berisi buku-buku yang jarang diperoleh di perpustakaan lainnya. 

Ibnu Sina, yang juga dikenal sebagai Avicenna dalam tradisi Barat, adalah salah satu filsuf dan cendekiawan paling penting dalam sejarah intelektual Islam. Perjalanannya dalam filsafat sangat kaya dan bermula dari masa kecilnya hingga karyanya yang menginspirasi banyak filsuf di Barat dan Timur. 

  1. Latar Belakang dan Pendidikan: Ibnu Sina lahir pada tahun 980 M di wilayah yang sekarang merupakan bagian dari Uzbekistan. Dia dibesarkan dalam keluarga yang penuh dengan ilmu pengetahuan, dan menunjukkan kecerdasan yang luar biasa sejak usia muda. Dia belajar berbagai disiplin ilmu tradisional Islam, termasuk Al-Qur'an, ilmu hadits, dan fiqh. Selain itu, dia juga menunjukkan minat yang besar dalam ilmu pengetahuan dan filsafat Yunani.

  2. Pembelajaran Filsafat: Ibnu Sina mempelajari karya-karya Aristoteles dan filsuf Yunani lainnya melalui terjemahan ke dalam bahasa Arab. Dia juga mendalami karya-karya filsuf Muslim sebelumnya, seperti al-Kindi dan al-Farabi. Dengan pengetahuannya yang luas tentang filsafat Yunani dan Islam, Ibnu Sina kemudian mengembangkan gagasan-gagasan orisinalnya sendiri.

  3. Karya-Karya Utama: Salah satu karya terpenting Ibnu Sina adalah "Kitab al-Shifa" (The Book of Healing), sebuah ensiklopedia filsafat dan ilmu yang mencakup berbagai topik, mulai dari metafisika hingga musik. Di samping itu, dia juga menulis "Kitab al-Najat" (The Book of Deliverance), yang merupakan versi ringkas dari "Kitab al-Shifa" yang lebih mudah diakses oleh pembaca yang tidak terlalu terampil dalam filsafat.Metafisika: Ibnu Sina membuat kontribusi penting terhadap metafisika Islam dengan mengembangkan konsep "wujud wajib" (necessary existence). Baginya, Tuhan adalah "wujud wajib" yang eksistensinya diperlukan untuk menjelaskan eksistensi segala sesuatu yang lain.

  4. Filsafat Kedokteran: Selain menjadi seorang filsuf, Ibnu Sina juga seorang dokter yang sangat dihormati pada masanya. Karyanya dalam kedokteran, terutama "The Canon of Medicine" (Al-Qanun fi al-Tibb), menjadi salah satu karya terpenting dalam sejarah kedokteran, bahkan dipelajari di universitas-universitas Eropa sampai abad ke-17.

  5. Pengaruh dan Warisan: Ibnu Sina memiliki pengaruh yang sangat besar dalam sejarah filsafat, kedokteran, dan ilmu pengetahuan Islam. Karyanya banyak diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa Eropa pada Abad Pertengahan, memengaruhi pemikiran di Barat. Bahkan setelah masa kematiannya, pemikirannya tetap menjadi topik penting dalam diskusi filosofis dan ilmiah di dunia Islam.

Perjalanan filsafat Ibnu Sina adalah perpaduan unik antara tradisi intelektual Islam, warisan filsafat Yunani, dan pengalaman pribadi yang melahirkan gagasan-gagasan yang telah berdampak luas dalam sejarah pemikiran manusia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun