Mohon tunggu...
Adinda Kusuma putri
Adinda Kusuma putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

22107030012 Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Waspada, Anak Juga Bisa Terkena Diabetes!

13 Februari 2023   10:39 Diperbarui: 13 Februari 2023   10:44 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Coklat, permen, dan segala makanan atau minuman yang manis-manis adalah hal yang paling disukai oleh anak-anak. Tapi mengonsumsi gula yang berlebihan bisa menyebabkan diabetes. Diabetes tidak hanya bisa terjadi pada orang dewasa, penyakit diabetes juga bisa menyerang anak-anak. 

Berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat ada sekitar 1.645 anak di Indonesia yang mengalami diabetes. Data ini berasal dari 15 kota di Indonesia, yaitu Jakarta, Surabaya, Palembang hingga Medan.

Dari jumlah kasus tersebut yang paling banyak berasal darri Jakarta dan Surabaya. IDAI menyebutkan bahwa pada tahun 2023, kasus diabetes pada anak terus meningkat sampai 70 kali lipat sejak tahun 2010 lalu. 

Dikutip dari cnbcindonesia.com Ketua Unit Kerja Koordinasi Endokrinologi IDAI Muhammad Faizi mengatakan, kasus diabetes pada anak bisa lebih tinggi dari kasus yang tercatat saat ini.

Mengenali Apa itu Diabetes Melitus (DM)
Diabetes Melitus atau bisa disebut juga penyakit kencing manis adalah gangguan metabolisme yang terjadi akibat meningkatnya kadar gula darah di atas normal. 

Hal ini disebabkan adanya gangguan pada hormon insulin yang dihasilkan kalenjar pankreas.
Insulin sendiri berfungsi untuk mengatur penggunaan glukosa pada otot, lemak atau sel-sel lain yang ada ditubuh. Jika insulin berkurang akan menyebabkan kadar gula dalam darah meningkat serta adanya gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.


Secara umum  diabetes melitus ini ada 2 tipe, yakni DM tipe-1 dan DM tipe-2. DM tipe-1 disebabkan karena prankeas yang tidak memproduksi cukup insulin, sedangkan DM tipe-2 disebabkan gangguan kerja insulin yang bisa juga disertaikerusakan pada sel pankreas.

Kasus DM paling banyak adalah DM tipe-1, tetapi peningkatan DM lebih cendrung terjadi pada DM tipe-2 pada anak dengan faktor obesitas, genetik dan etnik, serta adanya riwayat DM tipe-2 dalam keluarga. Ketua Unit Kerja Koordinasi Endokrinologi IDAI memberi pernyataan bahwa dari angka kasus yang tercatat, sebanyak 90% anak menderita DM tipe-1, dan sebanyak 10 % menderita DM tipe-2.

DM tipe-1 pada disebabkan antara lain kecendrungan genetik, faktor lingkungan, sistem imun dan lainnya. Sedangkan DM tipe-2 sangat dipengaruhi oleh pola hidup yang tidak sehat, seperti berat berlebih, jarang olahraga, hipertensi, disiplidemia, dan diet yang tidak sehat serta merokok.


Apa Saja Gejalanya?

Dikutip dari alodokter.com, secara umum gejala DM tipe-1 dan tipe-2 susah untuk dibedakan. Sebagian anak yang terkena DM tipe-1 ataupun tipe- 2 tidak menunjukkan gejalanya. Tetapi sebagian anak yang lain ada yang menunjukkan gejala atau keluhanya, diantaranya :

1. Sering haus dan buang air kecil

Kadar gula darah pada tubuh yang berlebih akan dibuang melaluiu urine. Ini akan menyebabkan anak sering buang air kecil. Karena banyaknya cairan tubuh yang terbuang ,membuat anak akan sering haus dan banyak minum dari biasanya.

2. Nafsu makan meningkat

Gejala ini terjadi karena penderita diabetes akan kesulitan menghasilkan energi disebabkan gangguan fungsi atau kurangnya jumlah insulin. Hal ini menyebabkan anak akan sering lapar dan makan lebih banyak untuk mendapatkan energi.

3. Berat badan turun

Walaupun porsi makan anak lebih banyak dari biasanya, akan tetapi berat badan justru semakin menurun. Hal ini karena menyusutnya pasokan energi dari gula, jaringan otot dan simpanan lemak. Turunnya berat badan secara tidak jelas biasanya menjadi tanda pertama diabetes pada anak.

4. Terlihat lelah dan lesu

Anak mungkin akan terlihat letih dan lesu karena kurangnya energi didalam tubuh, walaupun sudah makan dalam porsi yang banyak.

5. Penglihatan kabur 

Salah satu gejala yang akan timbul bagi anak penderita diabetes adalah kaburnya penglihatan. Karena kadar ula darah yang terlalu tinggi bisa                menyebabkan saraf mata membengkak. Kondisi ini bisa membuat anak mengalami gangguan dalam penglihatan atau pandangannya jadi          kabur.

6. Muncul luka atau infeksi di tubuh yang       sulit untuk sembuh 

Tingginya kadar gula darah menyebabkan sulitnya proses penyembuhan saat terluka. Selain itu juga bisa menyebabkan anak mudah untuk terinfeksi.

7. Warna kulit menghitam

Resistensi insulin bisa mengakibatkan kulit menjadi hitam, apalagi kulit bagian ketiak dan leher. Kondisi ini dinamakan akantosis nigrikans.


Gimana mencegahnya?


Mengutip dari Kid'sHealth yang bersumber dari kompas.com, secara umum untuk diabetes tipe-1 itu tidak bisa dicegah, karena ini sangat berkaitan dengan faktor genetik.
Sedangkan untuk diabetes tipe-2 bisa dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti :

1. Menjaga pola makan yang sehat dan bergizi

2. Membatasi makanan dan minuman yang manis-manis

3. Dorong anak untuk melakukan olahraga  atau aktivitas yang bisa menggerakkan fisik

4. Jika berat badan anak berlebih dan berisiko terkena diabetes, konsultasi dengan dokter spesialis anak atau ahli gizi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun