"Gaplek pringkilan, mundak tuwek mundak petakilan". Begitulah sebuah lontaran hawa yang tepat untuk menggambarkan sebagian besar pemuda zaman sekarang, apalagi dengan kehadiran smartphone yang sangat canggih dan internet yang mudah diakses oleh siapapun. Aplikasi online seperti TikTok yang banyak bahayanya daripada manfaatnya sungguh memengaruhi cara kerja otak dan pemikiran pemuda jika tidak disertai dengan ilmu.
Penyalahgunaan TikTok menjadi bukti bahwa pemuda semakin kesini lebih aneh tingkahnya, seperti halnya mengikuti trend joged TikTok yang tidak ada manfaatnya, sedikit-sedikit membuka aurat bahkan lupa dengan malunya, dan banyak lagi hal-hal berbau negatif yang banyak orang menyebutnya dengan kata maksiat.
Sebagai pemuda kita harus mengimbangi kecanggihan ilmu teknologi tersebut dengan ilmu agama, agar kita tetap mempunyai rasa takut kepada Allah SWT. dan menjauhkan diri kita dari maksiat. Dalam mengamalkan ilmu agama terdapat dua bagian yaitu melakukan perintah Allah SWT. dan menjauhi larangan-Nya, yang dapat disimpulkan sebagai amar ma'ruf nahi munkar, atau menjalankan hal yang baik dan meninggalkan hal yang mungkar.
Dengan begitu kita bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi dengan prinsip amar ma'druf nahi munkar tersebut, seperti menonton hal-hal yang bermanfaat, entah itu video/film motivasi, video edukasi yang mendorong kita menjadi pribadi dan generasi yang lebih baik, mendengarkan ceramah agama, membagikan hal-hal yang bermanfaat. Selain itu kita juga harus menghindari perbuatan maksiat seperti menonton film porno, menyebarkan berita hoax, judi online, dan hal-hal buruk lainnya.
Imam Ghozali dalam kitabnya Bidayatul Hidayah mengatakan bahwa untuk menjaga diri dari maksiat, hendaklah kita menjaga anggota tubuh kita meliputi:
1. Mata.
Mata diciptakan untuk kita agar kita bisa melihat keagungan Allah SWT. Setelah kita melihat semua keagungan Allah SWT. dengan segala keindahan ciptaan-Nya, kita sangat dianjurkan untuk selalu bersyukur. Maka dari itu sebaiknya kita menjaga mata kita dari memandang atau melihat hal hal yang buruk.
2. TelingaÂ
Kita dianugerahi kedua telinga agar kita bisa mendengarkan lantunan ayat suci Al-Quran, mendengarkan sumber sumber ilmu supaya kita bisa belajar daru apa yang sudah kita dengar, maka dari itu kita harus menjaga telinga dari mendengarkan hal hal yang tidak baik.
3. Lisan/Mulut
Lisan diciptakan untuk kita agar kita senantiasa berdzikir menyebut asma Allah, kita dianugerahi lisan juga untuk mengajak sesama manusia untuk berbuat baik, maka kita harus menghindarkan lisan kita dari berkata kotor, menggunjing orang, berbohong, dan lain sebagainya.
