Mohon tunggu...
Adinda DevianaPutri
Adinda DevianaPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bismillah

Mahasiswa Agribisnis Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Limbah Daun Kering Bisa Dimanfaatkan? Kok Bisa? Begini Caranya!

2 Agustus 2021   16:45 Diperbarui: 2 Agustus 2021   17:16 3391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wonogiri (23/07) -- Salah satu bagian penting dalam berkebun adalah pupuk. Tanaman dapat tumbuh subur, sehat dan cepat berbuah jika ditambahkan dengan pupuk. 

Petani di desa Demesan, Kecamatan Giriwoyo, Kabuaten Wonogiri masih banyak yang menggunakan pupuk kimia dibandingkan dengan pupuk organik. Selain harganya yang lebih murah, penggunaannya lebih praktis dan hasilnya terlihat cepat. 

Pupuk kimia mudah didapatkan dipasaran, mengingat saat ini banyak sekali petani yang menggantungkan harapan hasil bumi mereka terhadap pupuk kimia. 

Dan hal ini menjadikan alasan utama mengapa pupuk kimia lebih sering digunakan ketimbang pupuk organik. 

Terdapat beberapa jenis pupuk yang bisa digunakan untuk menyuburkan tanaman, salah satunya pupuk kompos organik yang terbuat dari daun kering. 

Namun, penulis melihat bahwa di Desa Demesan masyarakat belum ada yang memanfaatkan daun kering yang merupakan limbah dari pepohonan yang ada dipekarangan rumah warga dan hanya membakarnya yang justru dapat memperparah pemanasan global. 

Oleh karena itu, Adinda Deviana Putri selaku mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2021 membuat program kerja mengenai "Pembuatan Pupuk Kompos Dari Limbah daun Kering". Dedaunan kering dapat dimanfaatkan sebagai kompos, tentunya dengan cara pembuatan yang mudah dan praktis.

Dokumentasi pribadi. Pembuatan pupuk kompos organik


Dalam membuat pupuk kompos organik terdapat beberapa langkah -- langkah yang harus dilakukan, sebelumnya siapkan bahan-bahan yang dibutuhkan berupa satu karung daun kering, nasi basi atau yang telah berjamur sebagai decomposer, satu ember air ukuran sedang dan tali plastic secukupnya. 

Langkah pertama membuat pupuk kompos dari daun kering adalah setengah karung daun kering ditumpahkan ke tanah atau area yang kering. Daun kering sebenarnya bisa langsung digunakan sebagai pupuk. Namun untuk mempercepat proses menjadi kompos, daun kering lebih baik dicampur air dan nasi basi. 

Kemudian langkah kedua, campurkan nasi aking ke dalam satu ember air. Fungsi nasi basi tersebut adalah untuk mengundang bakteri pengurai. Aduk air dan nasi basi hingga larut. 

Selanjutnya, langkah ketiga yaitu larutan yang sudah dibuat sebelumnya disiramkan ke daun kering secara perlahan. Aduk daun kering tersebut hingga semua bagian daun terkena larutan dengan merata. Perhatikan untuk memastikan tingkat kebasahannya hanya sebatas lembap dan tidak becek. 

Jika sudah lembap, masukkan kembali daun ke dalam karung yang sudah berisi setengah daun kering. Dalam prosesnya, setengah daun kering yang sudah dibasahi dengan air sebelumnya akan turun ke bagian bawah, serta membuat daun kering lain menjadi lembap. 

Cara tersebut lebih efektif dan efisien daripada menuangkan semua daun kering yang ada di dalam karung. Kelima, sisa campuran air dan nasi basi yang masih ada dapat disiramkan semuanya ke dalam karung hingga habis. Keenam, ikat karung dengan tali plastik (rafia) yang sudah disiapkan. Ikat dengan kencang dan simpan pupuk di tempat yang gelam, serta diamkan selama seminggu. 

Pupuk dilembapkan dan berubah warna jika sudah didiamkan selama seminggu, buka ikatan karung dan lembapkan kembali dengan air tanpa nasi basi. 

Kemudian ulangi lagi pada seminggu berikutnya, cek kembali apakah pupuk dalam kondisi lembap atau kering Jika pupuk dalam kondisi kering berikan air, tapi jika masih lembap biarkan pupuk. 

Minggu ketiga proses pelembapan, pupuk akan berubah warna menjadi hitam dan teksturnya akan berubah menjadi serbuk. Hingga minggu keempat, pupuk dapat digunakan dan diaplikasikan ke tanaman.

         

img-20210802-155144-6107b67206310e6e200beea2.jpg
img-20210802-155144-6107b67206310e6e200beea2.jpg

Leaflet pembuatan pupuk kompos organik/Dokpri


img-20210723-091507-min-2-6107b6351525103d32703d02.jpg
img-20210723-091507-min-2-6107b6351525103d32703d02.jpg

Kegiatan sosialisasi program kerja/Dokpri



Sosialisasi dilakukan dengan cara mendatangi beberpa rumah warga yang ada di Desa Demesan dan memberikan penjelasan yang disertai dengan video tutorial pembuatan pupuk kompos organik. Selain itu juga memberikan leaflet yang berisi langkah langkah pembuatan pupuk kompos organik. 

Kegiatan sosialisasi ini memberikan manfaat bagi masyarakat agar bisa lebih memanfaatkan sampah daun kering dan bisa menambah pemasukan apabila pupuk yang telah dibuat dijual.

Berikut beberapa tanggapan dari masyarakat yang menyambut positif program KKN ini. "Kami menyambut dengan baik program KKN yang akan adik-adik mahasiswa laksanakan di Desa Demesan ini, dengan begitu masyarakat desa mendapat tambahan pengetahuan cara memanfaatkan limbah daun kering yang ada di pekarangan rumahnya." Ucap pak Satimo selaku ketua RT 01 Desa demesan. "Berkat adanya program KKN ini saya jadi bisa membuat pupuk kompos sendiri dan juga mengurangi sampah daun yang ada dipekarangan rumah tanpa perlu dibakar." "Saya harap dengan adanya program pembuatan pupuk kompos ini dapat menjaga lingkungan serta mengurangi biaya pembelian pupuk." Ujar beberapa warga Desa Demesan.

Penulis : Adinda Deviana Putri, Agribisnis, Fakultas Peternakan dan Pertanian UNDIP 

DPL : Nurhadi Bashit., ST., M.Eng

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun