Mohon tunggu...
adinda wulan novitasari
adinda wulan novitasari Mohon Tunggu... Ilmuwan - mahasiswa

saya mempunyai hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

J.CO: Analisis Lingkungan Bisnis Pasar dan Komunikasi Pemasaran pada J.CO

29 April 2023   18:01 Diperbarui: 29 April 2023   18:04 2087
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: J.Co

J.Co Donuts and Coffee adalah restoran atau kedai kopi yang dimiliki dan dioperasikan oleh Johnny Andrean Group. J.Co Donuts & Coffee merupakan perusahaan lokal yang berekspansi ke empat negara di Asia setelah sukses di Indonesia. Pada tahun 2015, terdapat total 137 gerai J.Co Donuts & Coffee. Dari jumlah tersebut, 107 berada di Indonesia, 11 di Malaysia, 4 di Singapura, 15 di Filipina, dan 15 di China. J.Co menjadi donat terpopuler di Indonesia. Donat rasa J.Co mendapat nama lucu. Beberapa barang pelengkap yang mereka jual adalah roti mini, sandwich donat, yogurt dan kopi. J.Co biasanya meluncurkan produk baru setiap dua bulan tergantung tren konsumen dan musim.

Lingkungan pasar untuk merek ini sangat kompetitif karena banyak pesaing di industri ini seperti Dunkin Donuts, Krispi Kreme dan lain-lain. Selain itu, bisnis J.CO juga dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti: B. Fluktuasi harga komoditas, perubahan kebijakan pemerintah dan situasi ekonomi di Indonesia. Segmentasi pasar J.CO Donuts and Coffee adalah segmen atas dan menengah dengan gaya hidup dinamis, muda dan modern. Generasi muda yang baru memasuki dunia kerja merupakan high consumer dan lifestyle seekers yang berusia 22-27 tahun untuk segmen minuman dan 20-35 tahun untuk segmen makanan. Sasaran utama JCO adalah kaum muda dan keluarga yang anggota keluarganya berusia di bawah 55 tahun. Hal ini terlihat dari desain counter dan kemasan produk JCO yang berwarna-warni namun tidak norak dan diperuntukkan bagi konsumen kelas menengah ke atas. Posisi JCo di pasar saat ini adalah market leader karena JCO saat ini menjadi nomor satu dalam industri donat di Indonesia. Tidak hanya sebagai makanan ringan untuk digantung, J.Co juga menjadi makanan ringan favorit keluarga, dari anak-anak hingga orang dewasa, mereka juga menyukai donat J.Co.

J.CO memiliki cabang yang tersebar luas di beberapa kota di Indonesia bahkan di beberapa negara Asia, harga yang ditawarkan relatif untuk kalangan menengah ke atas, sehingga tidak cocok bagi kalangan menengah ke bawah untuk memanfaatkan peluang di ini j. .co disebut-sebut menggunakan brand j.co selain lebih banyak tokonya, namun di sisi lain juga terdapat persaingan yang ketat antara j.co dengan yang lainnya, apalagi dengan konsep yang sama.

Di tengah persaingan pasar, inovasi j.co cukup unik, selain karena j.co memiliki banyak varian rasa, seringkali juga ada penawaran beli-1-beli-sekali bayar dengan kartu bank. Alhasil, j.co terus menarik konsumen untuk membeli produknya.

Strategi komunikasi pemasaran yang diterapkan adalah J.CO memiliki website khusus www.jcodonuts.com yang menawarkan menu yang beragam dengan konten yang sempurna. J.CO juga memiliki akun Twitter yang sangat inovatif untuk media periklanan. J.CO sangat sering mengikuti berbagai event yang diselenggarakan, misalnya film pendek, agar masyarakat bisa berbaur dan mengenal J.CO dan produk-produknya. Selain mengikuti event, J.CO kerap beriklan di media sosial.

Teknik periklanan yang diberikan oleh j.co adalah dengan menyebarkan informasi yang diberikan oleh j.co melalui media sosial agar pembeli dapat dengan mudah menjangkau informasi yang diberikan oleh j.co.

Walaupun J.CO telah berhasil membangun merek yang sangat kuat di pasar, terdapat beberapa kritik dan saran untuk perbaikan strategi dan teknik komunikasi pemasarannya, namun J.CO juga perlu menambah kair pada setiap tokonya karena beberapa orang  mengeluhkan antrian panjang karena hanya ada satu kasir saja dalam setiap outlet nya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun