Mohon tunggu...
Afiffahh
Afiffahh Mohon Tunggu... mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Human Centered Design: Ketika Empati Menjadi Titik Awal Desain

3 Juni 2025   15:27 Diperbarui: 3 Juni 2025   15:27 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Human-centered design (HCD) hadir sebagai jawaban atas tantangan di era modern yang semakin dinamis dan kompleks. Di tengah laju teknologi dan inovasi yang terus berkembang, solusi masa kini tidak cukup hanya mengandalkan fungsi. Mereka harus mampu menyentuh sisi emosional dan manusiawi penggunanya. Inilah momen saat HCD mengambil peran utama sebagai pendekatan desain yang berakar pada empati dan pemahaman mendalam terhadap manusia.

Bagi kamu yang sedang mempertimbangkan studi lanjut di bidang S2 Desain, memahami konsep dan praktik human-centered design menjadi bekal penting untuk merancang solusi yang tidak hanya modern dan fungsional, tapi juga bermakna, inklusif, dan relevan. Yuk, kita gali lebih dalam bagaimana desain berbasis empati bisa membawa perubahan nyata di berbagai aspek kehidupan!

Apa Itu Human-Centered Design?

Human-centered design adalah pendekatan dalam proses kreatif yang menempatkan manusia sebagai inti dari setiap keputusan desain. Pendekatan ini tidak dimulai dari teknologi atau tren, tetapi dari cerita, kebutuhan, dan emosi pengguna itu sendiri.

Bila kamu bertanya, "What is human-centered design?" jawabannya: ini adalah proses perancangan yang berfokus pada pemahaman terhadap pengalaman pengguna, menjadikannya sebagai dasar dalam menciptakan solusi.

Prinsip-Prinsip Human-Centered Design

Empat prinsip utama yang menjadi fondasi dari pendekatan ini antara lain:

  • Empati sebagai fondasi -- Menyelami kehidupan pengguna dan memahami apa yang benar-benar mereka butuhkan dan rasakan.

  • Kolaborasi lintas perspektif -- Mengintegrasikan masukan dari berbagai pihak, termasuk pengguna dan pemangku kepentingan.

  • Iterasi berkelanjutan -- Proses desain dilakukan secara dinamis, terus diuji dan disempurnakan.

  • Berbasis insight nyata -- Setiap keputusan desain dibuat berdasarkan data dan pengalaman nyata, bukan asumsi semata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun