4.Setelah masing-masing anggota mendapatkan konten, maka kegiatan yang dilakukan siswa selanjutnya yaitu setiap siswa mempelajari bagiannya secara mandiri. Satu kelompok berkumpul dengan semua siswa lain yang memiliki konten yang sama. Ini disebut dengan kelompok ahli. Ketika berkelompok siswa tidak benar-benar berinteraksi dengan kelompok base/asal namun mereka akan sibuk mencari tahu atau mempelajari konten yang dimilikinya. Nantinya siswa di tiap-tiap kelompok ahli akan membandingkan ide-ide mereka, saling menggali informasi/sharing informasi yang belum diketahui, bekerjasama menyusun semacam presentasi yang digunakan untuk menjelaskan kepada kelompok base/kelompok asal mereka.
5.Siswa kembali ke kelompok asal dan masing-masing bergiliran mempresentasikannya.
Siswa yang belum/sudah mendapatkan jatah untuk melakukan presentasi di kelompok asal selain menyimak kegiatan yang dapat dilakukan yaitu mencatat dan bertanya.
6.Menilai semua siswa di kesuluruhan materi. Penilaian mencakup keseluruhan materi yang dipelajari, dapat berupa kuis sederhana. Dalam penilaian terdapat perbedaan antara jigsaw 1 dengan jigsaw 2. Pada jigsaw 1 siswa di nilai secara individual dan hanya menerima satu score. Jigsaw 2 dikembangkan oleh Robert Slovin pada tahun 1986, pada jigsaw 2 score kuis diberikan satu kali pada siswa secara individu kemudian score setiap siswa di rata-rata untuk menghasilkan score kelompok.
Setelah membahas langkah-langkah model jigsaw hal yang juga perlu diketahu ialah adanya kelebihan dan kekurangan model pembelajaran jigsaw, mari kita ulas.
Kelebihan Model Pembelajaran jigsaw :
1.Meningkatkan tanggung jawab siswa
Supaya bisa menjelaskan kepada teman lainnya siswa diminta untuk menggali informasi sesuai dengan konten yang dimiliki sehingga meningkatan rasa tanggung jawab yang dimilikinya.
2.Mendorong Pembelajaran aktif
Siswa tidak hanya mendapatkan informasi dari guru yang bersifat satu arah melainkan siswa mendapat informasi dengan cara membaca, menganalisis, bertukar wawasan dengan teman yang menjadikan pembelajaran aktif.
3.Meningkatkan keterampilan komunikasi dan sosial