Mohon tunggu...
Adin Yunanto
Adin Yunanto Mohon Tunggu... Mahasiswa

Menulis untuk menyenangkan hati

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemikiran Islam Nusantara ala Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari yang berlandaskan Ahl al-Sunnah wa al-Jama'ah an- Nahdliyah

7 Mei 2025   10:06 Diperbarui: 7 Mei 2025   10:06 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biografi Hadrastussyekh KH Hasyim Asy’ari

     Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari, lahir pada 14 Februari 1871 atau 24 Dzulqa’dah 1287, tepatnya di desa Gedang, Jombang, Jawa Timur. Nama lengkap beliau adalah Muhammad Hasyim Asy’ari. Beliau merupakan Ulama kharismatik sekaligus pendiri ormas terbesar yaitu Nahdlatul Ulama’ (NU).

     Kiai Hasyim Asy’ari merupakan anak ketiga dari sepuluh bersaudara. Beliau dibesarkan hingga usia lima belas tahun dalam pengasuhan orang tua dan kakeknya dilingkungan pondok pesantren Gedang. Beliau memang berdarah biru yang merupakan keturunan dari trah bangsawan dan juga elit agama.

     Dari silsilah ibunya, Halimah, yang merupakan keturunan raja Majapahit yang terakhir Raja Brawijaya VI (Lembu Peteng). Dari bapaknya, nasab beliau tersambung sampai bangsawan Muslim Jawa yaitu Jaka Tingkir atau Sultan Hadiwijaya (Abdurrahman) dan juga Sunan Giri (Ainul Yaqin), sebagai elit agama.

     Semasa kecil, beliau menimba ilmu dibimbing langsung oleh kakek serta ayahnya sendiri. Karena minat yang tinggi dalam bidang keilmuan, selang beberapa waktu beliau diamanahi ayahnya untuk membantu mengajar di pondok pesantren.

     Tak lepas dari itu. Beliau memperdalam ilmu agama diberbagai daerah lembaga pondok pesantren, seperti di daerah Jombang, Langitan, Probolinggo, Tranggilis, dan Madura tepatnya kepada Kiai Kholil Bangkalan.

     Pada 7 Ramadhan 1366 atau 25 Juli 1947, beliau Hadratussekh KH Hasyim Asy’ari tutup usia disebabkan tekanan darah tinggi, selepas Jendral Soedirman dan Bung Tomo memberikan kabar kabar bahwa serdadu sekutu telah kembali ke Indonesia di bawah komando Jendral Spoor dan memenangkan pertempuran Singosari dan banyak korban dari kalangan rakyat biasa.

Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah an- Nahdliyah

     Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah an- Nahdliyah sebenarnya merupakan Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah yanag dikontruksi oleh NU. Penisbatan an- Nahdliyah ini, dikarenakan dalam perkembangannya banyak aliran maupun organisasi yang mengaku sebagai Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah, bahkan organisasi radikal pun juga banyak yang mengakui bahwa mereka Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah.

     Untuk membedakan golongan ini dengan golongan Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah ala NU, sehingga diperlukan ciri khas sebagai penanda bahwa ini benar benar Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah yang sudah diajarkan dalam NU.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun