Mohon tunggu...
sulis triyani
sulis triyani Mohon Tunggu... -

Nama: sulistriyani Alamat: Adimulyo,Rt03/01, Adimulyo, Kebumen TTL: Kebumen,11 Oktober 1990

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Harmoni

19 Desember 2010   08:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:35 1869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Harmoni atau ilmu harmoni dapat diartikan sebagai ilmu untuk menyusun dan menyambung akor-akor. Harmoni juga dapat dikatakan paduan nada, yaitu paduan bunyi nyanyian atau permainan musik yang menggunakan dua nada atau lebih yang berbeda tinggi nadanya dan dibunyikan secara serentak. Berdasar pengertian tersebut akor secara nyata terjadinya harmoni adalah bunyi dua nada atau lebih secara bersama-sama dalam satuan akornya. Dengan demikian akor menjadi dasar harmoni.

Harmoni memiliki pernanan sangat penting sebagai dasar pengetahuan dan keterampilan dalam menyelenggarakan musik disertai dengan latihan dan praktek secara sungguh-sungguh dalam bermain musik, bernyanyi, sehingga diperoleh pengetahuan, kesenangan, apresiasi, dan keterampilan musik. Setiap nada dalam tangga nada (dan dalam melodi) hanya punya arti dalam hubungannya dengan nada-nada lainnya. Jika sendirian nada-nada tersebut tidak berarti sama sekali, seperti bunyi klakson dari mobil atau sepeda motor, anak kecil meniup satu nada dari seruling, maka itu bukanlah musik. Sama halnya nanti dengan akor, sebuah akor lepas dari akor lain sebelum dan sesudahnya, belum mempunyai arti; ia akan berarti dalam hubungannya dengan akor lainnya. Akor biasanya terdiri dari tiga nada, akor ini disebut akor trinada (triad), namun demikian dalam perkembangannya akor dapat terdiri dari lebih dari tiga nada.

Akor dodirikan dari tangga nada mayor dan minor. Pendirian akor pada tangga nada minor, urutan nada naik dibaca atau dinyanyikan dengan urutan minor harmonis, yaitu 6, 7, 1 2 3 4 5 6 dan ketika turun dibaca sesuai tangga nada minor asli, yaitu 6 5 4 3 2 1 7, 6,

Cara mendirikan akor adalah mengambil nada alas (apa saja), kemudian terts dan kwint. Cara pendirian demikian akan menghasilkan jenis akor :

1.Akor mayor berinterval 2 + 1 ½

2.Akir minor berinterval 1 ½ + 2

3.Akor berkurang 1 ½ + 2

4.Akor berlebih 2 + 2

Nama – nama akor menurut tingkatannya adalah :

1.Akor tingkat I namanya akor Tonika

2.Akor tingkat II namanya akor Super Tonika

3.Akor tingkat III namanya akor Median

4.Akor tingkat IV namanya akor Sub Dominan

5.Akor tingkat V namanya akor Dominan

6.Akor tingkat VI namanya akor Sub Median

7.Akor tingkat VII namanya akor Leading Tone (sub tonik)

Akor dapat dikelompokkan menjadi akor primer (Tonika, Sub Dominan dan Dominan), akor sekunder (Median, Super Tonik, dan Sub Median), akor janggal (septim, vorhalt). Akor dapat berakhir di T, S, dan D pada akhir kalimat atau frase, gerak akor mengakiri lagu disebut kadens. Macam kadens antara lain; otentik, tak sempurna, sub dominan, plagal, dan sempurna.

Sajian musik atau tekstur dapat berujud: unisono, homofoni, polifoni, kannon, dan diskan.

Lagu sering berganti nada dasar baik di tengah atau diakhir lagu, perpindahan nada dasar lagu disebut modulasi. Modulasi dapat ke tingkat IV, V, mayor atau minor senama, dan mayor atau minor senama. Modulasi empat macam itu disebut perkeluargaan tangga nada.

Agar lagu dapat dinyanyikan oleh seluruh audiens dengan berbagai macam latar belakang, misalnya : kemampuan musik, wilayah suara, maka lagu kadang perlu disesuaikan atau diubah yang disebut ditransposisi. Transposisi meliputi not musik ke angka, not angka ke not musik, not musik ke musik sama kunci, not musik ke not musik lain kunci.

Kenyataan tersebut membuktikan bahwa nada-nada akan semakin indah dan bermakna jika dirangkai menjadi suatu susunan yang selaras dan harmonis. Akor dapat diartikan sebagai susunan nada yang terdiri dari tiga nada (triad) atau lebih yang dibunyikan secara bersama sekaligus. Seperi dalam kehidupan manusia sekali-sekali akan menghadapi ketegangan dan sekali-sekali pula manusia mencari ketegangan. Musik sebagai media ekspresi manusia tidak lepas dari fenomena kehidupan manusia.

Pada waktu kita menyanyikan lagu dengan diiringi sebuah alat musik harmoni, maka bila kita merasakan musik menginginkan berubah terus – menerus antara T, D, S atau variasi lainnya. Perubahan tersebut akan menjadikan musik hidup dan bergairah. Perubahan tersebut terutama tidak hanya terjadi pada akhir baris nyanyian saat penyanyi mengambil nafas. Perubahan tersebut dapat terjadi setiap ketukan berat atau ketukan agak berat, bahkan kadang senantiasa bergerak secara cepat mengikuti gerak alun melodi lagu.

Penyajian musik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : (a) Vokal, yaitu memakai pita suara di dalam mulut kita sebagai sumber suara. Cara ini disebut bernyanyi, (b) instrumental; yaitu memakai alat musik atau instrumen sebagai penghasil suara ( nada atau bunyi ). Paduan suara merupakan bentuk penyajian musik, khususnya menyanyi dibawakan oleh lebih dari satu orang. Adapun macam – macam paduan suara, yaitu :

a.Paduan kecil; duet, trio, kwartet, kwintet, sekstet, septet, oktet.

b.Group vokal; biasanya mengusahakan sendiri pengelolaan lagu dan iringannya sedapat mungkin tanpa bantuan dari luar. Group ini tidak perlu dirigen.

c.Paduan suara; ciri yang menonjol adalah diperlukannya seorang dirigen, untuk memperoleh kepaduan dalam penyajian lagu.

d.Paduan besar; biasanya melibatkan ratusan atau ribuan orang tetapi masih dipimpin oleh seorang dirigen, hanya saja dalam latihan ditangani oleh beberapa dirigen pembantu (latihan terpisah-pisah dalam kelompok kecil).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun