Mohon tunggu...
Adillah Faridh
Adillah Faridh Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Gigi, Direktur Bidang Hubungan Antar Lembaga Kesehatan dan Keprofesian LKMI PB HMI.

Menulis adalah proses mengenali diri. Menyelami masa lalu, mempelajari masa kini, dan mempersiapkan masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Rasulullah pun Berdagang, Apakah Ridha Allah dan Keberkahan Bisa Kita Raih?

18 Agustus 2022   18:41 Diperbarui: 18 Agustus 2022   18:43 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Rasulullah SAW berdagang. Apakah Ridha Allah dan Keberkahan bisa Kita Dapat Dari Profesi Entrepreneur?

Entrepreneur menurut Zimmerer adalah seseorang yang berani menghadapi ketidakpastian dan risiko terhadap bisnis yang sedang dijalankan. Semakin besar risiko, maka saat risiko berhasil ditaklukan semakin tinggi laba. Hal ini, menunjukkan bahwa berwirausaha itu akan membawa kita keluar dari zona nyaman, karena kita selalu menghadapi kondisi; High risk, high return.

" Lalu,apa makna high risk, high return? Dihimpun dari berbagai sumber, istilah tersebut diadaptasi dari prinsip perencanaan keuangan. Sederhananya, istilah tersebut bermakna seseorang akan mendapat imbalan besar ketika menerima risiko yang tinggi. 

Dibalik resiko dan ketidaknyamanan. Nabi Muhammad SAW dalam satu hadist yang diriwayatkan Baihaqi, menyatakan bahwa salah satu pekerjaan yang dianjurkan untuk dilakukan umatnya adalah berdagang.


"Sesungguhnya sebaik-baiknya usaha adalah usaha berdagang. Karena berdagang adalah salah satu jenis usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidup. Perdagangan yang dilakukan adalah kegiatan tukar menukar barang atau jasa antara penjual dan pembeli. 

Usaha perdagangan dalam ekonomi Islam merupakan usaha yang mendapatkan penekanan khusus, karena keterkaitannya secara langsung dengan sektor riil. Penekanan khusus kepada sektor perdagangan tersebut tercermin pada sebuah hadis Nabi yang menegaskan bahwa dari delapan pintu rezeki, salah satu diantaranya adalah berdagang.

"Wahai anakku, bangunlah, saksikan rezeki Tuhanmu dan janganlah kamu termasuk orang yang lalai kerana Allah memberi rezeki kepada hamba-Nya, antara terbit fajar dengan terbit matahari." Sabda Rasulullah berikit, tertuang pada 8 kunci pembuka pintu-pintu rezeki. 

Yaitu; rezeki yang telah dijamin, rezeki karena usaha, rezeki karena bersyukur, rezeki yang tidak terduga, rezeki karena istighfar, rezeki karena menikah, rezeki karena anak dan rezeki karena bersedekah. Bila kita mampu dan harus, semua pintu rezeki itu kita buka bersama sama. Dan jagan pernah takut akan janji Allah pada umatnya.

 Tuntunan Rasulullah ini bisa menjadi teladan bagi kita yang mungkin baru memulai berdagang. Meski demikian, ada baiknya kita memperhatikan terlebih dahulu seperti apa Rasulullah berdagang pada saat itu. Mulai dari sikap yang ditunjukkan saat berdagang hingga cara Rasul mengatur dagangannya. 

Beberapa prinsip yang Rasulullah ajarkan; Bersikap jujur menjual barang/produk dengan kualitas bagus, mengambil keuntungan sewajarny dan tidak mudah putus asa.

Dalam setiap usaha selalu membutuhkan proses. Apalagi dalam perjalanannya, beberapa hambatan bisa saja menghadang kita. Begitu pula dengan berdagang. Mungkin kita butuh waktu panjang untuk mendapat keuntungan yang baik dan cukup secara materi. Yang perlu diingat adalah terus berusaha dan tidak gampang putus asa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun