Tegal, 21 April 2025– Mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) dari Program Studi Sistem Informasi Kampus Kokta Tegal sukses melaksanakan kegiatan penyuluhan bertajuk “Menguatkan Jiwa Sosial Melalui Penyuluhan Kemanusiaan Berbasis Nilai Islam dengan Menumbuhkan Rasa Empati, Peduli, Adil, dan Inklusif”. Kegiatan ini dilangsungkan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kramat 01, Kabupaten Tegal, dengan semangat menanamkan nilai-nilai sosial dan kemanusiaan kepada siswa sejak dini.
Melalui penyuluhan ini, mahasiswa UBSI berupaya membentuk karakter siswa yang memiliki empati, kepedulian, keadilan, serta menumbuhkan sikap anti-bullying dalam kehidupan sehari-hari. Acara ini diikuti dengan penuh antusias oleh siswa-siswa SDN Kramat 01, yang diajak berpartisipasi dalam berbagai kegiatan edukatif berupa penyampaian materi, diskusi interaktif, cerdas cermat edukatif, serta pemutaran video inspiratif.
Lima mahasiswa UBSI tampil sebagai pemateri dengan topik yang beragam mengenai kemanusiaan namun saling melengkapi. Vernanda Fazira membuka sesi dengan membawakan materi tentang “Konsep Kemanusiaan dalam Islam”, menekankan bahwa seluruh manusia adalah saudara dan perbedaan merupakan anugerah untuk saling mengenal. Selanjutnya, Adillah Bulan Suci menyampaikan materi mengenai nilai empati, solidaritas, kepedulian sosial, adil, dan inklusif yang penting ditanamkan dalam interaksi antar sesama.
Inge Yuska Anastasya menekankan pentingnya sikap peduli dalam kehidupan sehari-hari, seperti membantu siapa pun yang mengalami kesulitan. Sementara itu, Nabilla Nurul Annisa menginspirasi peserta dengan kisah-kisah keteladanan Nabi Muhammad SAW dan para sahabat, yang menunjukkan nilai-nilai kebaikan tanpa pamrih. Amanda Riyana menutup sesi penyuluhan dengan penekanan pada pentingnya membantu siapa pun yang membutuhkan serta sikap tegas terhadap perilaku bullying.
Selain penyuluhan verbal, panitia juga memutar video inspiratif bertema kemanusiaan yang menyentuh dan relevan dengan kehidupan anak-anak. Pemutaran video ini menjadi salah satu momen yang paling membekas, karena menggugah perasaan siswa secara emosional dan memperkuat pesan-pesan moral yang telah disampaikan melalui materi. Para siswa diajak merenungkan makna tolong-menolong, pentingnya menghargai sesama, serta peran mereka dalam menciptakan lingkungan sosial yang lebih baik.
Untuk menambah semangat belajar, kegiatan juga diselingi dengan permainan edukatif seperti “Tebak Kata Baik” dan sesi tanya jawab interaktif. Metode tersebut terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa mengenai nilai-nilai kemanusiaan.
Sebagai bahan evaluasi dampak penyuluhan secara objektif, panitia kegiatan juga menyelenggarakan pre-test dan post-test kepada seluruh peserta. Pre-test diberikan sebelum materi dimulai, untuk mengukur pemahaman awal siswa mengenai nilai-nilai empati, kepedulian, keadilan, dan anti-bullying. Sementara post-test dilakukan setelah seluruh rangkaian kegiatan berakhir, guna menilai peningkatan pengetahuan dan perubahan sikap siswa.