Internet masa kini bukan lagi menjadi barang mahal bagi sebagian besar pendudukdunia.  Internet,  sebagai  sesuatu  yang  dapat  dikatakan  baru  mampu  menjadikan  dirinyasebagai sebuah gaya hidup manusia modern. Bahkan,  sah-sah saja ketika internet disebutsebagai  kebutuhan  pokok  manusia.  Hal  ini  disebabkan  karena  manusia  tidak  dapatdipisahkan  oleh  internet  dan  kehidupan  mereka  hampir  sebagian  besar  bersinggungandengan  internet.  Perlu  pula  diketahui  bahwa  internet  adalah  buah  dari  globalisasi  yang mendunia.Â
       Globalisasi  menjadikan  manusia  menjadi  lebih  modern  karena  salah  satudampak globalisasi adalah melek teknologi. Secara keseluruhan, jumlah pengguna internet di seluruh dunia diproyeksikan akanmencapai 3 miliar orang pada tahun 2015.  Kemudian, tiga tahun setelahnya, tahun 2018,diperkirakan akan meningkat menjadi 3,6 miliar manusia di bumi akan mengakses internet,setidaknya sekali dalam satu bulan. Tidak hanya berimbas pada  negara-negara maju  saja,Indonesia sebagai salah satu negara berkembang dengan jumlah penduduk yang tinggi jugaternyata berhasil mengikuti  trend  baru teknologi  digital.Â
       Menurut  lembaga  riset  pasar e-Marketer,  populasi  netter  Tanah Air mencapai  83,7  juta orang  pada  tahun 2014  (Yusuf,2014). Angka yang berlaku untuk setiap orang yang mengakses internet setidaknya satukali setiap bulan itu mendudukkan Indonesia di peringkat ke-6 di dunia dalam hal penggunainternet. Â
Pada  tahun  2017,  E-Marketer  memperkirakan,  jumlah  netter  Indonesia  akanmencapai 112 juta orang atau mengalahkan Jepang pada peringkat ke-5 yang pertumbuhanjumlah  pengguna  internetnya  lebih  lamban.  Indonesia  dan  India  masih  memiliki  ruangpertumbuhan jumlah pengguna internet yang besarnya bisa mencapai dua digit setiap tahun.Di atas Indonesia, lima besar negara pengguna internet di dunia secara berurutan untuk saatini diduduki oleh Tiongkok, Amerika Serikat, India, Brasil, dan Jepang. (Yusuf, 2014).Internet  dan  gadget  merupakan  2  hal  yang  tidak  dapat  dipisahkan.  Hal  inidikarenakan  penggunaan  gadget  juga  meningkat  seiring  dengan  meningkatnya  jumlahpengguna internet di dunia.  Gadget sama halnya  dengan internet merupakan  barang vitalyang tidak  terlepas  dari  keseharian  manusia  bahkan  tidak  terlepas  dari  tangan  manusia.Gadget  menjadi  sangat  popular  pada  kehidupan  masa  kini  oleh  karena  bentuknya  yangsangat  simpel  dan  nyaman  digenggaman  sehingga  mudah  dibawa  kemanapun  dankapanpun.  Tidak  hanya  itu,  gadget  juga  merupakan  media  dari  sebuah  internet  karenainternet  akan  mejadi  sebuah  komunikasi  ketika  berada  dan  dijalankan  oleh  gadget.  Halinilah yang kemudian merumuskan perkembangan antara internet dan gadget yang selaras.
       Wabah pandemi covid-19 sampai saat ini masih berlangsung,di masa pandemi ini banyak pola hidup individu yang berubah karena terbatasnya akses keluar dan menjaga tubuh tetap tidak terpapar virus tersebut.Memang digitalisasi bukan satu-satunya pilihan dalam melangsungkan kehidupan sehari-hari tetapi sudah menjadi keharusan dan kebutuhan yang utama di tengah pandemi saat ini.Dulu setiap individu dipaksa untuk mengarah ke perubahan digitalisasi tapi sekarang sebaliknya,Sebagai contoh pembayaran pajak kendaraan dulu sangat sulit dengan alasan malas antre di samsat kota tetapi sekarang setiap individu mau tidak mau harus beralih online dan diterima masyarakat sangat baik karena sangat mudah,dengan cara pihak pajak bekerjasama dengan platform ataupun membuat aplikasi terntu sehingga tidak perlu ke kantor samsat.Saat ini yang sudah menggunakan ekonomi digital tidak hanya diperkotaan melainkan pedesaan juga mengembangkan usaha mereka lewat platform maupun aplikasi tertentu untuk memasarkan dagangan mereka.Aktivitas ekonomi harus tetap berjalan tetapi di masa pandemi ekonomi harus juga memperhatikan faktor kesehatan, Ekonomi digital juga punya ruang berkembang dan menciptakan level playing fields yang sama untuk semua orang. Selain itu, ekonomi digital ikut mendorong inklusi sehingga seseorang bisa mendapatkan layanan tanpa harus bertatap muka.
Kekurangan ekonomi digital di masa pandemiÂ
Â
       Di negara Indonesia ini internet belum merata dan belum mencakup daerah-daerah pelosok.Hanya 13% UMKM yang terdaftar  dalam platform marketplace. Dan tidak hanya itu kecepatan internet di Indonesia juga masih lambat daripada negara yang ada di Asia . pemerintah juga belum siap dengan melonjaknya pengguna internet di masa pandemi ini. Mungkin langkah yang bisa dilakukan ke depannya adalah instansi pemerintah dapat bekerja sama dengan platform digital untuk membantu pemulihan UMKM di daerah masing-masing. Menurutnya penguatan ekosistem digital mengambil peran penting dalam mendorong penetrasi UMKM dalam memasarkan produk. Platform digital juga menjadi solusi untuk meminimalisasi kontak fisik antara pedagang dan penjual ataupun menghindari kerumunan selama masa pandemi Covid-19.
Mengubah Ancaman Menjadi Hal PositifÂ
Masa  pandemi  covid-19  yang  memaksa  pemerintah  Indonesia  memberlakukan PSBB  pada  bulan  Maret  2020  tersebut,  mengubah  perilaku  sosial  masyarakat khususnya pada aspek ekonomi. Penurunan angka pendapatan terjadi di berbagai wilayah indonesia dan efeknya juga terjadi dan bisa menurunnya beberapa harga saham.  Ancaman  covid  terhadap  perekonomian  sangat  serius, bahwa  dunia  akibat  covid-19  secara  ekonomi mengalami  resesi -3%,  sedangkan  Indonesia  -4%, yang  berarti  krisis ekonomi lebih buruk sepanjang 1930an. Meskipun  secara  ekonomi  terancam,  namun  ada  peluang  besar  yang  bisa dilakukan oleh  para pedagang model  milenial. Mereka  adalah  yang gemar  dan akrab  dengan  perkembangan  teknologi  berbasis  internet  dengan  segala perangkatnya.  Yaitu  memanfaatkan  peluang  pemasaran  online,  pemasaran berbasis ekonomi baru atau disebut juga dengan era ekonomi digital. Bagaimana
Perkembangan E-Commerce Indonesia