Mohon tunggu...
Adie Sachs
Adie Sachs Mohon Tunggu... Penulis - Hanya Itu

Happy and Succesfull... #Alert #Reveal

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Perancis Derita Sinis, Deja Vu Les Bleus?

20 November 2013   07:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:55 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kartumerah # (Pic: theBigLead.com)

[caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="Kartumerah #Khacheridi (Pic: theBigLead.com)"][/caption] Entah apa rasanya piala dunia (PD) yang akan dihelat di Brasil 2014 mendatang tanpa kehadiran Perancis. Raksasa Eropa itu mungkin akan menjadi salah satu yang paling dinanti kehadirannya di negeri Samba dengan pemain tenar bergaji mahal. Kehadiran tim nasional Perancis adalah magnet yang akan memenuhi penggemar bola di Stadion yang akan menjadi pentas laga mereka dan juga tentunya penonton televisi di seluruh dunia. Sementara Ukraina adalah tim yang selalu mentok di babak Play Off, yang masih dibayang bayangi keberadaan legenda hidup Andriy Shevchenko dan tidak mungkin akan terlihat dilapangan bola ketika PD berlangsung kelak. Mungkin Ukraina juga bukan tim yang akan menarik minat penonton sehingga mereka harus disingkirkan baik oleh permainan yang adil, bahkan jika perlu dengan intervensi. Tunggu dulu... Lolosnya Perancis dengan keunggulan agregat 3-2 atas Ukraina bukan sekedar menguatkan dugaan betapa kuatnya para mafia pengatur skor di setiap pertandingan, melainkan mungkin juga dugaan betapa FIFA adalah sarang kepentingan para pengurus Sepakbola negara tertentu dan organisasi tertentu. Pentingnya kehadiran Perancis di even akbar sekelas Piala Dunia menunjukkan pengaruh kuat para pebisnis dan oportunis olahraga terpopuler sejagat itu. tentu akan sangat memalukan bagi UEFA yang notabene dipimpin seorang Perancis, Michel Platini jika negaranya sendiri tidak berada di level elite dunia. Asia dan Afrika hanyalah penggembira dan mereka hanya sebagai alat untuk mengesahkan bahwa hajatan empat tahunan itu pantas diberi gelat Piala Dunia. Sementara kenyataan yang terjadi adalah Piala Eropa-Latinos, tidak ada yang lain!!!. Gol yang jelas jelas Offside untuk membuat Perancis unggul 2-0 atas Ukraina adalah semacam deja vu bagi gol Thierry Henry atas Irlandia yang meloloskan Perancis ke Piala Dunia 2010 lalu lewat gol tangan hantunya . Perancis yang kemudian kita tahu harus menerima akibatnya dengan pulang lebih awal karena mereka memang tidak seharusnya ada disana. Mungkin aksi anak asuh Didier Deschamps seperti Paul Pogba, Oliver Giroud atau Samir Nasri memang lebih dinantikan di Brasil ketimbang pesepakbola yang namanya sulit dihafal dari Ukraina. Timnas Perancis juga lebih menjual dari segi bisnis hak siar dengan pendukung yang lebih menyebar disetiap bagian dunia. Tetapi sungguh memalukan jika mereka harus lolos dengan bantuan gol yang ilegal ditambah kartu merah bagi pemain Ukraina, Khacheridi sejak awal babak kedua. Kartu merah bagi Khacheridi yang dianggap melanggar Frank Ribbery terlalu mudah diberikan sementara kita tahu bahwa the Scarface itu tidak perlu berakting lebih dari seharusnya karena memang sulit membedakan antara senyum, marah atau kesakitan sekalipun. Apa yang dialami Ukraina dan keuntungan bagi Perancis ini bnoleh jadi mencederai Fair Play yang selalu diagung agungkan oleh FIFA, tetapi bisnis yang baik adalah bisnis yang menguntungkan. Meski terkadang kita harus menjilat ludah sendiri, dan itu yang sedang dilakukan oleh yang berkepentingan di FIFA dan Mafia pengatur skor selalu menunjukkan keberadaan mereka. ===== Pada pertandingan lain, lolosnya Portugal dengan hattrick megabintang Cristiano Ronaldo mungkin lebih pada arti nilai greget Piala Dunia itu sendiri. Apa jadinya Piala Dunia tanpa kehadiran seorang Ronaldo dibandingkan dengan Zlatan Ibrahimovic? Cukuplah sudah rasa penasaran pecinta bola ketika seorang Ryan "The Welsh Wizard" Giggs tidak pernah dan tidak akan pernah merassakan gempita World Cup. Sementara Perancis hanyalah kisah lain dari deja vu, mungkin lebih jika mereka bisa bertahan lebih lama dari babak penyisihan nanti.Tetapi untuk saat ini, lolosnya Perancis ada dalam berita utama dengan nada sinis dari media seantero jagat, terutama di Ukraina sendiri, kecuali di daratan Perancis sendiri tentunya. ; ; =SachsTM=

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun