Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Berharap "Tuah Usaha Ketiga" di Kategori "Best In Specific Interest"

21 November 2021   12:01 Diperbarui: 21 November 2021   12:19 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kategori "Best In Specific Interest"/Sumber: dokumentasi Adica

Jelang partai Final Liga Champion 2018-2019, Pelatih Liverpool Jurgen Klopp pernah berkata bahwa ia berharap mendapat "tuah usaha ketiga" pada pertandingan tersebut. Maklum, sepanjang kariernya sebagai pelatih, ia sudah membawa Borussia Dortmund dan Liverpool ke partai final beberapa tahun sebelumnya, tetapi gagal merengkuh gelar juara.

Makanya, jangan heran, jika Klopp kemudian berharap "Dewi Fortuna" berpihak padanya pada kesempatan ketiga tersebut. "Di negara kelahiran saya ada pepatah, yang terbaik datang pada perjuangan ketiga. Semoga kami bisa mengalahkan Tottenham Hotspur di final nanti," kata Klopp. Uniknya, "tuah" itu ternyata betul-betul terjadi! Sebab, dalam laga tersebut, Liverpool sukses melibas Tottenham Hotspur, sekaligus mengangkat trofi Liga Champion yang begitu prestisius!

Jika saya boleh merefleksikan kejadian tadi, maka mungkinkah "tuah usaha ketiga" tadi berlaku untuk banyak hal, termasuk dalam pagelaran Kompasiana Award 2021? Kalau memang demikian adanya, apakah saya berpeluang memperolehnya pada kesempatan kali ini, mengingat sudah tiga tahun berturut-turut nama saya masuk nominasi untuk kategori "Best in Specific Interest" dan belum pernah keluar jadi juara?

Alasan Menulis tentang Investasi, terutama Saham

Nominasi tersebut tentunya tidak bisa dilepaskan dari "kiprah" saya di pasar saham. Perjalanan saya di pasar saham sebetulnya belum begitu lama dilakukan. Saya ingat membuka akun sekuritas saya pada akhir tahun 2018. Pada waktu itu, saya begitu "newbie" di pasar saham (sekarang sih masih, tapi gak newbie-newbie amat! Hehehe).

Hal itu bisa dimaklumi, karena saya tidak punya mentor, yang bisa mengajari saya secara langsung. Jadi, saya hanya belajar dari youtube, artikel di internet, dan buku. Selebihnya, saya "disekolahkan" secara langsung di pasar saham, dan mengalami banyak hal, termasuk semua "drama" di dalamnya.

Banyak cutloss dan take profit yang sudah saya lakukan sepanjang perjalanan investasi saya. Rugi jutaan rupiah? Pernah. Untung puluhan juta rupiah? Juga pernah! Sampai sekarang, saya belum kapok "bersekolah" di pasar saham, dan mungkin bakal seterusnya belajar di sana.

Alhasil, dari belajar itulah, saya jadi punya "secuil" pengalaman dan wawasan. Saya berpikir, jika saya pendam sendiri, rasanya sayang betul. Makanya, karena sudah punya akun di Kompasiana (saya buka akun tahun 2012 dan aktif ikut komunitas Kompasiana sejak tahun 2016), maka saya memutuskan berbagi di Kompasiana, hanya di Kompasiana. Semoga tulisan-tulisan saya tentang investasi saham di Kompasiana bisa bermanfaat bagi anda semua. Amin.

Pernah Diminta Buka Kelas Saham dan Kelola Dana Orang Lain

Suatu ketika, pernah ada pesan masuk ke akun email saya. Saya tidak kenal itu pesan dari siapa, tapi yang jelas, ia mengetahui alamat email saya dari akun Kompasiana saya. Tanpa berpanjang lebar, ia berkata ingin belajar investasi saham dari saya.

Sempat saya berpikir panjang untuk menjawab email tersebut. Namun, setelah memikirkannya matang-matang, akhirnya saya hanya bilang, saya masih belajar, belum berani mengajar, dan kemudian saya hanya merekomendasikan buku-buku strategi investasi saham, yang saya pakai dan sudah teruji hasilnya.

Dari situ, saya mengambil hikmah bahwa sepertinya tulisan saya tentang investasi saham di kompasiana ternyata ada dampaknya (semoga dampaknya positif ya). Namun, saya cukup tahu diri karena saya masih dalam tahap belajar, belum expert banget, sehingga takut salah memberi informasi kepada orang lain.

Ketakutan yang sama juga sempat muncul tatkala saya diminta menjadi "manajer investasi" oleh keluarga saya sendiri. Meskipun yang bersangkutan tahu saya dengan baik, namun saya merasa "sungkan" mengelola dana milik orang lain. Saya sadar betul, investasi saham lumayan berisiko. Salah ambil keputusan (amit-amit), bisa berujung pada kerugian.

Orang yang "menitipkan" duit-nya untuk diinvestasikan di saham dan selalu berharap memperoleh cuan besar darinya sebaiknya memahami hal ini. Sebab, tidak selalu investasi yang dilakukan berbuah manis. Kadang, jika yang muncul adalah buah yang pahit, kita harus siap menerimanya dengan lapang dada!

Alhasil, sampai sekarang, saya belum membuka kelas secara umum, dan hanya mengelola dana pribadi, supaya hidup saya tenang tanpa memikirkan risiko yang mesti ditanggung andaikan ikut mengelola dana milik orang lain.

Meminimalkan Investasi Bodong

Di kompasiana, kadang saya merasa "kesepian". Jarang saya lihat kompasianer lain, yang aktif membahas investasi saham. Ke depannya, saya berharap ada orang lain yang cukup getol menyuarakannya di Kompasiana. Maklum, investasi saham adalah investasi yang legal, bukan "kaleng-kaleng". Jadi, lebih baik ikut investasi saham, ketimbang terjebak investasi bodong!

Meski begitu, kabar baiknya, di luar sana, investasi saham sekarang sedang digandrungi, terutama oleh anak muda. Teman-teman saya sepertinya mulai melek investasi. Investasi bukan lagi sebatas deposito, emas, atau properti, tapi juga saham. Maka, jangan heran, kalau mereka mulai melirik saham sebagai salah satu instrumen investasi.

Hal itu tentunya bisa dimaklumi. Sebab, dari pengalaman yang sudah-sudah, investasi saham selalu keluar sebagai jawara ketimbang investasi lain. Meskipun dalam jangka waktu pendek (katakanlah beberapa bulan saja), belum tampak, namun dalam jangka panjang, hasilnya begitu menjanjikan. Makanya, saya dan teman-teman yang berkecimpung di dalamnya menjadikan investasi saham sebagai salah satu jalan menuju masa pensiun yang mapan. (Semoga kita semua mengalaminya!)

Berharap "Tuah Usaha Ketiga"

Saya kira itulah sedikit curhat saya (yang sebetulnya tidak sedikit-sedikit amat). Akhir kata, lewat artikel sederhana ini, sekalian saya ingin berterima kasih kepada kompasianer yang telah menominasikan saya, dan jika benar bahwa "tuah usaha ketiga" terbukti, maka bolehlah saya berharap, sekaligus meminta dukungan berupa vote untuk kategori "Best in Specific Interest" untuk saya. Dukungan kompasianer sekalian begitu berarti untuk saya. Semoga anda semua sehat-sehat dan sejahtera.

https://kompasianival.kompasiana.com/voting

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun