Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Berharap "Tuah Usaha Ketiga" di Kategori "Best In Specific Interest"

21 November 2021   12:01 Diperbarui: 21 November 2021   12:19 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kategori "Best In Specific Interest"/Sumber: dokumentasi Adica

Sempat saya berpikir panjang untuk menjawab email tersebut. Namun, setelah memikirkannya matang-matang, akhirnya saya hanya bilang, saya masih belajar, belum berani mengajar, dan kemudian saya hanya merekomendasikan buku-buku strategi investasi saham, yang saya pakai dan sudah teruji hasilnya.

Dari situ, saya mengambil hikmah bahwa sepertinya tulisan saya tentang investasi saham di kompasiana ternyata ada dampaknya (semoga dampaknya positif ya). Namun, saya cukup tahu diri karena saya masih dalam tahap belajar, belum expert banget, sehingga takut salah memberi informasi kepada orang lain.

Ketakutan yang sama juga sempat muncul tatkala saya diminta menjadi "manajer investasi" oleh keluarga saya sendiri. Meskipun yang bersangkutan tahu saya dengan baik, namun saya merasa "sungkan" mengelola dana milik orang lain. Saya sadar betul, investasi saham lumayan berisiko. Salah ambil keputusan (amit-amit), bisa berujung pada kerugian.

Orang yang "menitipkan" duit-nya untuk diinvestasikan di saham dan selalu berharap memperoleh cuan besar darinya sebaiknya memahami hal ini. Sebab, tidak selalu investasi yang dilakukan berbuah manis. Kadang, jika yang muncul adalah buah yang pahit, kita harus siap menerimanya dengan lapang dada!

Alhasil, sampai sekarang, saya belum membuka kelas secara umum, dan hanya mengelola dana pribadi, supaya hidup saya tenang tanpa memikirkan risiko yang mesti ditanggung andaikan ikut mengelola dana milik orang lain.

Meminimalkan Investasi Bodong

Di kompasiana, kadang saya merasa "kesepian". Jarang saya lihat kompasianer lain, yang aktif membahas investasi saham. Ke depannya, saya berharap ada orang lain yang cukup getol menyuarakannya di Kompasiana. Maklum, investasi saham adalah investasi yang legal, bukan "kaleng-kaleng". Jadi, lebih baik ikut investasi saham, ketimbang terjebak investasi bodong!

Meski begitu, kabar baiknya, di luar sana, investasi saham sekarang sedang digandrungi, terutama oleh anak muda. Teman-teman saya sepertinya mulai melek investasi. Investasi bukan lagi sebatas deposito, emas, atau properti, tapi juga saham. Maka, jangan heran, kalau mereka mulai melirik saham sebagai salah satu instrumen investasi.

Hal itu tentunya bisa dimaklumi. Sebab, dari pengalaman yang sudah-sudah, investasi saham selalu keluar sebagai jawara ketimbang investasi lain. Meskipun dalam jangka waktu pendek (katakanlah beberapa bulan saja), belum tampak, namun dalam jangka panjang, hasilnya begitu menjanjikan. Makanya, saya dan teman-teman yang berkecimpung di dalamnya menjadikan investasi saham sebagai salah satu jalan menuju masa pensiun yang mapan. (Semoga kita semua mengalaminya!)

Berharap "Tuah Usaha Ketiga"

Saya kira itulah sedikit curhat saya (yang sebetulnya tidak sedikit-sedikit amat). Akhir kata, lewat artikel sederhana ini, sekalian saya ingin berterima kasih kepada kompasianer yang telah menominasikan saya, dan jika benar bahwa "tuah usaha ketiga" terbukti, maka bolehlah saya berharap, sekaligus meminta dukungan berupa vote untuk kategori "Best in Specific Interest" untuk saya. Dukungan kompasianer sekalian begitu berarti untuk saya. Semoga anda semua sehat-sehat dan sejahtera.

https://kompasianival.kompasiana.com/voting

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun