Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Tapering Off The Fed Bikin IHSG "Merinding"?

27 September 2021   07:00 Diperbarui: 27 September 2021   15:28 776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bank federal AS, Federal Reserve Bank of New York.| Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Maklum, setelah dilakukannya tapering, biasanya suku bunga acuan juga bakal dinaikan, sehingga ini bakal mendongkrak nilai kupon obligasi yang diterbitkan di AS. 

Alhasil, daripada mempertaruhkan banyak uang di pasar saham yang cenderung fluktuatif, maka akan lebih aman jika investor asing menyimpan uangnya di obligasi, yang relatif lebih stabil dan tinggi nilai kuponnya.

Sesuai Prediksi Pasar

Kembali ke pertanyaan di awal: jika sudah tahu tapering bakal diterapkan dalam waktu yang relatif dekat, mengapa investor saham hanya beraksi normal-normal saja? Mengapa tidak ada reaksi “panic selling”, yang bisa menyebabkan pasar saham rontok?

Jawabannya, jauh-jauh hari investor tampaknya sudah memprediksi bahwa kebijakan tersebut memang bakal diambil The Fed. 

Mereka sudah mengetahui kalau The Fed bakal mengurangi pembelian obligasi dan menaikkan suku bunga acuan pada tahun depan, sehingga mereka sudah melakukan sejumlah antisipasi jauh sebelum semua itu terjadi. 

Makanya, jangan heran, sewaktu berita tersebut disiarkan, pasar saham justru berperilaku sebaliknya: alih-alih anjlok, pasar saham malah naik begitu kabar tadi disampaikan!

Alasan lainnya, bank sentral di sejumlah negara, termasuk di Indonesia, sudah melakukan beberapa langkah antisipasi guna meredam dampak tapering yang terjadi. Langkah tadi diambil supaya efek buruk tapering pada tahun 2013 silam tidak terulang.

Pada waktu itu, pasar saham di Indonesia memang longsor begitu dalam akibat terjadinya kepanikan pasar. 

Alasannya? Tidak seperti sekarang yang mana The Fed secara terang-terangan menyampaikan rencana dilakukannya tapering, pada tahun 2013, tidak ada kejelasan dari The Fed tentang “jadwal” dilakukannya tapering tadi. 

Alhasil, daripada tapering diumumkan secara mendadak dan bank sentral di negara lain dibuat tidak siap, maka lebih baik investor asing memutuskan keluar dari pasar saham terlebih dulu. Inilah yang kemudian menyebabkan IHSG terperosok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun