Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Inilah 4 Syarat Agar "Bisnis Dadakan" Bisa Awet Dijalankan

18 September 2020   07:00 Diperbarui: 18 September 2020   15:31 779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bisnis | Photo by Joshua Rodriguez on Unsplash

1. Tekad yang Kuat
Jika boleh diibaratkan, berbisnis itu mirip dengan lari "maraton". Berbisnis membutuhkan stamina yang prima, kesabaran yang besar, dan sumber daya yang berlimpah agar bisa melewati berbagai macam aral rintangan yang muncul.

Makanya, pemilik bisnis dituntut mempunyai tekad yang kuat dalam menjalankan usahanya. Tanpa disertai tekad yang kuat, begitu ada cobaan yang datang, pemilik bisnis bisa gampang menyerah, dan bisnis yang dikelola terancam bubar.

Ilustrasi tekad yang kuat/ sumber: sierraclub.org
Ilustrasi tekad yang kuat/ sumber: sierraclub.org
Sudah ada banyak contoh yang menunjukkan hal ini. Bisnis yang dijalankan orangtua saya misalnya. Saya ingat ketika orangtua saya dulu merintis bisnis, ada banyak rintangan yang muncul, mulai dari ditipu orang lain, merugi karena barang dagangan dicuri, hingga terancam kehilangan pelanggan ketika harus pindah ke lokasi yang baru. Pada waktu itu, rintangan tadi begitu berat dilalui.

Namun demikian, sesulit-sulitnya rintangan yang menghadang toh bisa diatasi juga. Semua itu bisa terjadi karena orangtua saya mempunyai tekad yang kuat untuk memperjuangkan bisnis yang dijalankan. Kalau tidak ada tekad demikian, maka bukan mustahil bisnis keluarga kami sudah lama tutup.

2. Sektor Usaha yang Baik
Untuk melanggengkan sebuah bisnis, mempunyai tekad yang kuat tidaklah cukup. Pebisnis mesti menentukan sektor usaha yang bakal digeluti. Pilihan ini penting dicermati karena akan berpengaruh pada model bisnis yang dijalankan.

Berdasarkan jenisnya, sektor usaha yang dijalankan bisa berupa manufaktur, perdagangan, atau jasa. Sektor manufaktur artinya kita membuat produk sendiri. Contohnya macam-macam, seperti bisnis pakaian, makanan, kosmetik, dan sebagainya, yang diproduksi dengan merek tersendiri.

Kemudian, sektor perdagangan maksudnya kita menjual produk yang dihasilkan oleh pihak lain, misalnya, bisnis reseller, minimarket, toko handphone, dan sebagainya. Sementara, sektor jasa artinya kita menawarkan layanan tertentu kepada pelanggan, contohnya bisnis salon, bimbel, servis ac, dan seterusnya.

ilustrasi sektor usaha/ sumber: universityherald.com
ilustrasi sektor usaha/ sumber: universityherald.com
Apapun sektor usaha yang dipilih sebetulnya bisa menghasilkan keuntungan, selama ada yang membutuhkannya. Oleh sebab itu, dalam berbisnis, seseorang mesti jeli mengamati hal-hal tertentu yang diperlukan oleh masyarakat. Apabila seseorang sudah mengetahui kebutuhan masyarakat dan sanggup memenuhinya, maka bisnis bisa bertahan dan bertumbuh.  

3. Koneksi yang Andal
Koneksi yang dimaksud bukanlah "koneksi internet", melainkan "jejaring pertemanan" yang bagus. Jejaring ini penting dimiliki sebab sebuah bisnis umumnya sukar berkembang sendirian.

ilustrasi koneksi/ sumber: geekwire.com
ilustrasi koneksi/ sumber: geekwire.com
Dalam membangun sebuah bisnis yang solid, dibutuhkan dukungan banyak pihak, mulai dari pemasok, karyawan, hingga pelanggan. Makanya, agar bisnis dapat bertumbuh dengan baik, pemilik bisnis mesti pintar-pintar menjalin hubungan dengan orang lain.

Caranya? Jadilah orang yang bisa dipercaya. Sebab, inti dari semua hubungan antarmanusia adalah soal kepercayaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun