Belakangan, cukup sering saya mendapat pertanyaan, "Kira-kira saham apa yang bakal naik harganya? Saham ini prospeknya bagaimana? Belinya di harga berapa?" Meskipun sejumlah pertanyaan tadi berasal dari orang-orang yang saya kenal, namun, saya sering bilang tidak tahu.
Bukan bermaksud pelit berbagi informasi, tetapi kalau saya memberi rekomendasi saham, lalu yang bersangkutan menuruti rekomendasi tadi, dan ternyata kemudian harganya "ambyar", maka, saya bisa merasa dilema sendiri.Â
Jadi, alih-alih menyodorkan rekomendasi saham, saya lebih senang memberi tahu orang lain tentang cara memilih saham yang biasanya saya lakukan. Ibarat kata pepatah, jauh lebih baik memberi "pancing" daripada "ikan". Demikian pula, kalau seseorang diberitahu caranya memancing (mencari saham), maka, ia bisa mencari sendiri ikan (saham) yang diinginkannya.
Berdasarkan pengalaman, memilih saham yang layak dibeli sebetulnya "susah-susah gampang". Disebut "susah" karena ada lebih 600 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Semua saham tadi bermacam-macam jenisnya dan belum tentu layak dibeli.
Oleh sebab itu, walaupun ada beberapa saham yang tren harganya terlihat terus menanjak (mungkin karena "digoreng" bandar), namun, kalau membeli saham yang salah, maka kita berpotensi menanggung kerugian yang besar. Agar terhindar dari tragedi itu, maka sebelum membeli saham, terlebih dulu kita mesti menerapkan analisis yang cermat terhadap fundamental perusahaannya.
Sementara, disebut "gampang" kalau kita sudah tahu caranya. Ibarat mencari "harta karun", kalau kita sudah punya peta, maka, tinggal kita ikuti saja rute-rute yang terdapat di dalamnya. Kalau memang petanya akurat, maka kita bisa menemukan "harta karun" tadi dengan cepat dan mudah. Sesederhana itu.
Kabar baiknya, cara untuk menemukan saham yang layak investasi sebetulnya tidaklah rumit-rumit amat. Siapapun sesungguhnya bisa melakukan hal tersebut. Dengan sedikit kecermatan dan ketelitian, bukan mustahil, yang bersangkutan bisa mendapatkan saham yang sesuai dengan seleranya.
Dalam menyeleksi saham, saya pribadi umumnya menggunakan 3 cara, yakni sebagai berikut.
1. Memperhatikan Produk dan Jasa yang Biasa Dipakai
Seperti diketahui, perusahaan publik yang sahamnya diperdagangkan di bursa efek indonesia menghasilkan banyak sekali produk dan jasa yang bisa dinikmati oleh masyarakat luas.
Produk dan jasa yang dihasilkan pun bermacam-macam bentuknya, mulai dari barang konsumsi, kendaraan, jasa telekomunikasi, layanan perbankan, hingga transportasi.
Hal itu sesungguhnya bisa menjadi petunjuk bagi kita dalam memilih saham. Alasannya? Karena, sebagai konsumen, kita sudah merasakan sendiri manfaat dari produk dan jasa tadi secara langsung. Alhasil, kalau kita sendiri menyukai produk tadi dan ternyata orang lain pun demikian, maka, boleh jadi, sahamnya pun menarik dicermati.