Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Anomali Posisi "Dinasti Maldini" Lewat Kacamata Investasi

5 Februari 2020   09:01 Diperbarui: 5 Februari 2020   18:16 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Stefano memang tidak menjelaskan lebih rinci potensi yang dimaksud, tetapi kalau dilihat dari gaya bermainnya, Daniel boleh jadi berpeluang menjadi gelandang serang yang berkualitas beberapa tahun ke depan.

Berbeda dengan ayah dan kakeknya, Daniel merasa lebih cocok bermain sebagai gelandang. Ia dapat "beroperasi" di wilayah tengah, atau diplot menjadi winger. Semua bisa disesuaikan dengan skema yang dipakai pelatih.

Perbedaan Posisi

Perbedaan posisi bermain dalam "Dinasti Maldini" tersebut mengingatkan saya pada perbedaan 2 indikator yang kerap dipakai untuk mencari saham yang bagus dan murah. Jika dibandingkan, keduanya ternyata mempunyai kesamaan.

Dalam screening saham, biasanya indikator yang kerap menjadi patokan adalah Return On Equity (ROE) dan Price Book Value (PBV). Sebagaimana diketahui, ROE adalah indikator yang memperlihatkan kemampuan perusahaan dalam mencetak laba, sementara PBV merupakan indikator yang menunjukkan "kekayaan" yang dimiliki oleh investor.

Kedua indikator ini biasanya saling "berseberangan", bergantung pada "jurus" yang digunakan investor dalam berinvestasi saham. Investor yang mengandalkan jurus "Growth Investing" kerap memakai ROE sebagai acuan.


Return on Equity (sumber: https://tradingstrategyguides.com)
Return on Equity (sumber: https://tradingstrategyguides.com)
Asalkan punya konsistensi ROE di atas 15%, investor tidak keberatan membeli sebuah saham di harga yang "premium" (PBV di atas 3 kali). Investor berasumsi bahwa sudah sewajarnya barang yang bagus dihargai mahal.

Sementara, investor yang terbiasa menggunakan pendekatan "Value Investing" berpandangan sebaliknya.

Menurut investor tipe ini, sebagus apapun sebuah saham, kalau dibeli di harga yang tergolong tinggi, hal itu bukanlah sebuah keputusan investasi yang bijak.

Maka, investor jenis ini kerap mencari "saham potensial" yang valuasinya murah (PBV di bawah 1 kali).

Price Book Value (sumber: https://www.stockdansaham.com)
Price Book Value (sumber: https://www.stockdansaham.com)
Sehubungan dengan kasus "Dinasti Maldini", posisi Daniel sebagai gelandang sejatinya mirip dengan investor yang beraliran "Growth Investing". Baginya, melancarkan serangan ialah salah satu syarat untuk memenangkan pertandingan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun