Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Memantik "Cahaya" Pariwisata di Aceh

22 Desember 2019   14:33 Diperbarui: 22 Desember 2019   14:44 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sebuah bangunan masjid menjadi salah satu objek wisata di Aceh (sumber: dokumentasi Pemerintah Aceh)

Akhir tahun biasanya menjadi waktu yang tepat untuk mengunjungi tempat-tempat wisata. Biarpun akhir tahun termasuk "high season", nyatanya, hal itu tidak menyurutkan minat masyarakat untuk berwisata.

Seorang teman saya, misalnya, memutuskan menghabiskan liburan akhir tahunnya di Bali. Ia bercerita sudah beberapa kali datang ke Bali, tetapi tidak pernah bosan menikmati suasana yang ditawarkannya. Baginya, Pulau Dewata itu menghadirkan keunikan baik dari segi wisata alam maupun dari segi budayanya.

Kalau kita melihat titik-titik lokasi pariwisata yang terdapat di tanah air, Bali sebetulnya bukan satu-satunya "primadona". Ada berbagai destinasi wisata lain yang bisa dicoba. Salah satunya adalah Aceh. Provinsi yang terletak di sebelah barat Indonesia ini ternyata menyimpan panorama alam yang indah.

Sayangnya kekayaan alam ini belum banyak diketahui oleh masyarakat. Oleh sebab itu, Pemerintah Aceh bermaksud membangun sektor pariwisata yang dipadukan dengan pengembangan usaha kreatif masyarakat.

"Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh mengidentifikasi, setidaknya ada 797 objek wisata serta 774 situs dan cagar budaya yang tersebar di 23 Kabupaten/kota di seluruh Aceh," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah, MT, sebagaimana ditemui pada Forum Silaturahmi Aceh Meusapat II, di aula kantor Badan Penghubung Pemeritah Aceh, Jakarta Pusat, Sabtu, 21 Desember 2019.

Nova menjelaskan, selain pariwisata, Aceh juga memiliki beragam seni budaya yang unik, seperti tarian, adat istiadat, sastra, seni lukis, maupun kegiatan spiritual yang begitu menarik bagi masyarakat dunia. 

PLT Gubernur Aceh Nova Iriansyah (memakai peci hitam) dalam acara Aceh Muesapat (sumber: dokumentasi pribadi)
PLT Gubernur Aceh Nova Iriansyah (memakai peci hitam) dalam acara Aceh Muesapat (sumber: dokumentasi pribadi)
Semua keindahan itu sangat mudah untuk dinikmati, karena aksesibilitas menuju tempat-tempat wisata di Aceh sangat mudah.

"Semua lokasi tujuan wisata itu dapat dikunjungi melalui jalur darat, laut, dan udara. Tersedia pula penerbangan internasional ke Aceh, seperti dari Penang, Kuala lumpur, dan juga Jeddah. Sekarang sedang dibahas rencana pembukaan jalur penerbangan baru dari Aceh ke India (Port Blair), serta rute Sabang--Phuket-- Langkawi," jelas dia di hadapan ratusan undangan.

Dengan semua kemudahan itu, tidak heran jika jumlah wisatawan yang berkunjung ke Aceh terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2018, misalnya,kunjungan wisatawan ke Aceh mencapai 2,5 juta orang atau naik sekitar 20 persen dari tahun sebelumnya. Untuk tahun 2019 ini, kunjungan itu diperkirakan mencapai 3 juta orang.

Sinergi Lintas Sektoral

Agar jumlah wisatawan terus bertambah pada tahun-tahun berikutnya, Pemerintah Aceh tentu perlu melakukan pembenahan, terutama dalam hal sinergi lintas sektoral.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun