Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Cara Bertransaksi Saham "Tanpa Modal"

19 September 2019   09:01 Diperbarui: 20 September 2019   05:41 1346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pasar saham (sumber: https://ei.marketwatch.com/Multimedia)

Pada hari Senin (16/9), harga saham HMSP ternyata jatuh ke 2200. Tebakan saya ternyata tepat.

Di harga 2200, saya kemudian membeli kembali saham HMSP sebanyak 1000 lot. Uang yang dikeluarkan dari pembelian itu adalah 220 juta rupiah (2200 X 100.000 lembar saham).

contoh penerapan strategi short selling di saham hmsp (sumber: dokumentasi Adica)
contoh penerapan strategi short selling di saham hmsp (sumber: dokumentasi Adica)
Dari penjualan sebelumnya saya memperoleh 280 juta, dan kini saya mesti mengeluarkan uang 220 juta untuk memborong kembali 1000 lot saham HMSP.

Sisa uang di tangan saya berjumlah 60 juta (280 juta -- 220 juta). Itulah keuntungan yang saya peroleh dari strategi short selling.

Selebihnya, saya mengembalikan 1000 lot saham HMSP kepada perusahaan sekuritas, sekaligus menebus uang jaminan.

Strategi ini memungkinkan setiap investor bertransaksi saham tanpa modal. Sebab, semua modal yang dipakai merupakan pinjaman dari pihak lain.

Sekilas strategi ini tampak mudah dilakukan. Namun, sesungguhnya tidak demikian. Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan. Pasar saham tidak semudah dan sesederhana itu.

Lagipula risiko yang ditanggung oleh investor juga besar. Strategi ini memang cocok diterapkan ketika harga saham akan jatuh. Investor harus mempunyai alasan yang kuat bahwa hal itu benar-benar akan terjadi. 

Sebab, kalau yang terjadi justru sebaliknya, bisa-bisa investor rugi besar lantaran salah membikin perkiraan.  

Saya pribadi menghindari strategi ini. Selain sifatnya yang sangat spekulatif, dari segi moral, strategi ini sungguh merusak.

Betapa tidak, kalau memakai strategi ini, kita akan selalu berharap sesuatu yang buruk yang terjadi. Kita mengharapkan harga saham hancur besar-besaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun