Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

RCBO Slim Domae, Solusi "Bahaya Laten" di Ujung Kabel Listrik

28 November 2017   09:33 Diperbarui: 28 November 2017   09:46 1844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
acara nangkring kompasiana bersama schneider electric (sumber: dokumentasi pribadi)

Apabila semua peralatan itu dihidupkan serempak, bisa dipastikan sakelar Miniature Circuit Breaker alias MCB di meteran akan "turun" karena listrik yang mengalir melampaui kapasitasnya. MCB memang berfungsi sebagai sistem proteksi jika terjadi beban listrik berlebih dan konsleting.

Namun demikian, bagaimana cara kita mengetahui kapasitas listrik yang sanggup "ditampung" rumah kita? Kita bisa mengecek meteran yang terpasang di depan rumah. Di meteran itu terdapat kode MCB dalam satuan Ampere. Kode itulah yang menjadi "barometer" listrik rumah.

Misalnya begini. Di meteran rumah, terdapat MCB dengan kode 6 A. Jadi, untuk mengetahui batas tegangan yang masuk ke rumah, kita cukup mengalikan 6 A dan 220 V (standar tegangan di rumah) sehingga muncullah angka 1.320 VA. Jadi, listrik yang dipasang di rumah saya mempunyai daya 1.320 VA.

mcb yang dipasang di rumah saya menunjukkan angka 6 a, yang berarti bahwa rumah saya memiliki daya 1.320 va (sumber: dokumentasi pribadi)
mcb yang dipasang di rumah saya menunjukkan angka 6 a, yang berarti bahwa rumah saya memiliki daya 1.320 va (sumber: dokumentasi pribadi)
Dengan jumlah daya tersebut, saya dapat menyalakan sejumlah peralatan sekaligus, seperti AC, kulkas, rice cooker, pompa air, dan televisi, tanpa takut sakelar MCB akan turun karena akumulasi daya peralatan itu tidak melebihi 1.320 VA.

Namun, apabila saya menghidupkan sejumlah peralatan lain yang "menyedot" cukup banyak strum, secara otomatis, sakelar MCB akan turun memutus aliran listrik untuk mencegah konsleting.

Perlu juga diketahui kalau MCB yang dipasang di rumah-rumah umumnya belum dilengkapi "teknologi khusus" untuk mengatasi kasus tersengat listrik. Pasalnya, MCB tersebut hanya bisa mendeteksi kelebihan arus listrik di rumah.


Namun, kini telah ada "MCB plus-plus", yang punya fungsi ganda. Sebut saja RCBO Slim Domae dari Schneider Electric. Berbeda dengan MCB lainnya, RCBO mempunyai tiga fungsi sekaligus.

perwujudan rcbo slim domae di dalam box (sumber: dokumentasi pribadi)
perwujudan rcbo slim domae di dalam box (sumber: dokumentasi pribadi)
Pertama, RCBO berfungsi memutus aliran listrik manakala terjadi beban berlebih. Sakelar RCBO akan turun jika hal itu berlangsung. Biasanya? Mungkin. Namun demikian, jika dibandingkan dengan produk sejenis, RCBO dikenal "awet" biarpun sakelarnya sering naik-turun. Sebab, sebagaimana penuturan Pak Rino, RCBO bisa tetap berfungsi walaupun sakelarnya sudah 10.000 kali naik-turun, berbeda dengan MCB lain yang daya tahannya lemah karena sudah rusak hanya beberapa kali naik-turun sakelarnya.

Kedua, RCBO dapat juga memproteksi instalasi rumah saat terjadi hubungan arus pendek listrik. Makanya, RCBO bisa menjadi alat perlindung dari potensi bahaya kebakaran di rumah. Untuk itu, idealnya, setiap ruangan di rumah "dijaga" minimal tiga RCBO. Hal itu berguna memastikan keamanan rumah. Namun demikian, sewaktu memasangnya, kita juga perlu memastikan keaslian produk. Sebab, kini telah muncul produk "RCBO kawe" yang dijual di pasaran.

Untuk menguji keaslian RCBO yang dibeli, pastikan bahwa di sisinya tertempel barcode dan logo SNI. Dengan membeli RCBO yang otentik, kita tak hanya akan mendapat produk yang aman dipakai di rumah, tetapi juga berhak memperoleh garansi selama 12-18 bulan manakala barang yang diterima rusak akibat kesalahan produksi.

Ketiga, RCBO juga dapat melindungi masyarakat terhadap bahaya sengatan listrik (ELCB 30mA). Makanya, bila ada yang tersetrum listrik di rumah, RCBO akan secara otomatis memadamkan aliran listrik, sehingga cidera yang dialami tidak fatal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun