Mohon tunggu...
Adi Bermasa
Adi Bermasa Mohon Tunggu... Jurnalis - mengamati dan mencermati

Aktif menulis, pernah menjadi Pemimpin Redaksi di Harian Umum Koran Padang, Redpel & Litbang di Harian Umum Singgalang, sekarang mengabdi di organisasi sosial kemasyarakatan LKKS Sumbar, Gerakan Bela Negara (GBN) Sumbar, dll.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ketika Ada Ustadz "Dipanggil"

22 Januari 2018   21:04 Diperbarui: 22 Januari 2018   21:52 1068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
UMMAT Islam dari berbagai daerah menyambut kedatangan Ustaz 'Akhir Zaman' Zulkifli Muhammad Ali, di bekas Lapangan Sepakbola Kapten Tantawi, Kelurahan Bunian, Kecamatan Payakumbuh Barat, Kota Payakumbuh, Sumatra Barat, Senin sore (22/1/2017) sekitar pukul 15.00 WIB, setelah kembali dari Jakarta memenuhi panggilan pemeriksaan di Mabes Polri. (DOK. KORAN PADANG)

KALAU ustaz dipanggil untuk berceramah, hal itu sudah lumrah. Sebaliknya, ustaz dipanggil oleh pihak berwajib karena ceramahnya, inilah yang pantas jadi persoalan.

Akhir-akhir ini ada ustaz dipanggil pihak berwajib, berkaitan dugaan ceramah ustaz tersebut yang dikatakan sebagai fitnah, menyerang nama baik seseorang, atau tokoh ternama yang berpengaruh.

Ironisnya, ustaz yang dipanggil tersebut berdomisili jauh di pedalaman. Namun panggilan yang diterimanya dari petugas negara berkedudukan di pusat ibukota negara.

Melihat situasinya, ustaz yang dipanggil tersebut tidak mengelak. Walau jauh, pemanggilan itu tetap dipenuhi ustaz. Bahkan, yang kita ketahui, tidak ada ustaz yang menolak panggilan.

Meski ustaz itu patuh menuruti panggilan pihak berwajib, namun ada yang tidak bisa dibantah, beragam dugaan bicara mulut ke mulut antar sesama warga tentang pemanggilan ustaz tersebut.

Meski, pihak berwajib adakalanya minta klarifikasi saja tentang ucapan ustaz di hadapan jemaahnya, namun pembicaraan di tengah ummat sudah beragam. Begitulah yang terjadi, setiap ustaz 'dipanggil', banyak 'ciloteh' yang muncul.

Di negeri ini, Indonesia yang kita cintai ini, kita perlu memaklumi, inilah NKRI yang perlu kita pertahankan dan kita banggakan terus-menerus.

Siapapun dia, anak bangsa ini punya kewajiban, mencintai, membaggakan NKRI ini. Negeri ini adalah milik kita bersama. Bahkan pemerintah punya kedaulatan kuat bersama rakyat untuk terus berusaha mensejahterakan bangsa yang besar ini.

Kita semua wajib seiya sekata melaksanakan program mensejahterakan negeri ini. Namun, demikian, kitapun tidak rela negeri ini digerogoti oleh banyak pencoleng, koruptor, penjahat, yang tiap hari beragam aksi dilakukannya.

Seluruh pencoleng itu berusaha merusak tata pemerintahan yang dibangun bersusah payah.Dan mereka pencoleng negeri inilah sebenarnya yang tidak disukai masyarakat banyak.

Meski pemerintah terus berusaha menghabisi pencoleng negeri ini, namun enah kapan perbuatan 'jahat' itu enyahnya dari negeri ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun