Contohnya begini. Ini contoh lho ya. Misalkan Anda benci dengan Ahok. Kemudian Anda nonton TV berita yang Anda anggap memihak Ahok. Lalu Anda marah-marah karena TV tersebut cenderung berat kepada Ahok. Kalau sudah begini, saya jadi bingung. Yang tolol itu siapa. Beritanya atau TV nya? Ya Anda sih tidak tolol. Justru cerdas sekali.
Saya sendiri tahu, berita itu tidak selamanya menyenangkan. Bahkan cenderung menyebalkan. Juga tidak selamanya jujur. Terlebih saya bertahun-tahun menjadi kuli di media massa. Maka dari itu, saya memutuskan untuk lebih menyaring informasi dari media yang saya inginkan saja. Dan setelah ini, saya putuskan juga untuk mengurangi akses ke sosial media demi mengurangi melihat ketololan di dalamnya. Kalau tidak suka, ya jangan dilihat. Sesederhana. Sesederhana rumah makan Padang.
Biarlah saya dinilai apatis terhadap situasi terkini, baik itu politik, ekonomi, hukum, dan sebagainya. Bahkan dinilai apatis terhadap bangsa. Yang penting hidup saya bahagia, dan asupan informasi yang saya peroleh pun cukup. Dan jujur saja, saya tidak tahu arah tulisan ini ke mana. Saya hanya ingin menulis saja. Curhat dengan Microsoft Word. Ciao!
Adia PP
Bandung, November 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H