Mohon tunggu...
Adiansyah
Adiansyah Mohon Tunggu... Direktur CV Transformasi Manpower Indonesia

Saya adalah orang yang yakin terhadap sebuah proses, bahwa konsistensi lebih penting daripada kesempurnaan.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Membangun Ketahanan Organisasi Global melalui Manajemen Krisis

8 September 2025   09:30 Diperbarui: 8 September 2025   09:30 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam dunia bisnis global, krisis dapat muncul kapan saja dan dalam berbagai bentuk, mulai dari gangguan rantai pasok, bencana alam, serangan siber, hingga isu reputasi. Organisasi yang mampu menghadapi tantangan ini dengan strategi manajemen krisis yang tepat akan lebih tangguh dan berdaya saing. Ketahanan organisasi bukan hanya tentang bertahan, melainkan juga bagaimana mengubah krisis menjadi peluang untuk tumbuh lebih kuat.

Pentingnya Manajemen Krisis dalam Organisasi Global

Manajemen krisis berfungsi sebagai panduan organisasi untuk merespons situasi darurat secara terstruktur. Tanpa sistem yang jelas, risiko kerugian finansial, kerusakan reputasi, bahkan kegagalan operasional akan semakin besar. Oleh karena itu, perusahaan global harus mengintegrasikan manajemen krisis ke dalam strategi jangka panjangnya.

Komponen Utama dalam Membangun Ketahanan

Untuk memperkuat ketahanan organisasi, terdapat beberapa komponen penting yang perlu diperhatikan:

  • Perencanaan yang matang: memiliki protokol darurat dan rencana kontinjensi.

  • Kepemimpinan yang kuat: pemimpin harus sigap mengambil keputusan strategis di saat genting.

  • Komunikasi yang efektif: memastikan pesan krisis tersampaikan dengan jelas ke seluruh stakeholder.

  • Pemanfaatan teknologi: menggunakan sistem digital untuk monitoring dan mitigasi risiko.

  • Evaluasi berkelanjutan: meninjau kembali respons krisis dan memperbaikinya untuk masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun