Mohon tunggu...
Adian Saputra
Adian Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Memberikan Informasi Terverifikasi, IndiHome Bantu Edukasi Generasi Terliterasi

13 Mei 2023   14:55 Diperbarui: 13 Mei 2023   15:00 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saya bersama mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Universitas Lampung. Dokumentasi Pribadi 

Kami memulai operasional web lokal per 1 November 2020. Itu masa-masa sulit di mana covid-19 sedang berada di kulminasi. Membuat situs berita ini tak ada perencanaan sama sekali. Saya dan seorang teman reporter tadinya ada di situs yang sudah lama berdiri.

Disebabkan persoalan tertentu, saya mengundurkan diri. Tidak semangat lagi untuk meneruskan langkah di bidang jurnalisme itu lagi. Sampai suatu waktu beberapa teman memberikan semangat untuk memulai lagi dari nol.

Sebuah ruang kecil di bagian rumah orangtua kami ubah menjadi kantor kecil. Tentu membutuhkan jaringan internet. Pilihan jatuh ke IndiHome. 

Sebelumnya, kami sudah tanya kesana kemari untuk tahu jaringan provider mana yang paling oke digunakan. Nyaris sembilan puluh persen memang menggunakan IndiHome dari Telkom Indonesia di rumahnya sebagai internet provider.

Memasang IndiHome ini pun tak ada cerita rumit. Saya kebetulan kontak nomor telepon teknisi yang biasa beroperasi di sekitaran rumah orangtua saya. Seorang teman memberikan nomor itu kepada saya.

Usai dikontak, bersama seorang temannya, teknisi ini datang dan mengecek. Saya kemudian mendaftarkan diri dan membayar deposito ke sebuah swalayan yang bekerja sama dengan IndiHome.

Besoknya survei dilakukan. Setelah dirasa oke semua, jaringan dipasang. Sampai dengan sekarang. Bertahan dengan jaringan yang kecepatannya sangat membantu kami dalam bekerja.

Bagi kami yang bekerja mengelola situs berita lokal, memang membutuhkan jaringan internet yang bisa diandalkan. Sejauh ini, IndiHome memang menunjukkan kelasnya di bidang itu. Tidak pernah ada kasus jaringan kami lemah sehingga sulit untuk meramban dan mengunggah artikel berita.

Yang kami rasakan juga, IndiHome memberikan layanan yang sangat baik. Kantor kecil kami sering didatangi beberapa teman yang juga hendak mengirim berita.  Bahkan, ada kontributor berita televisi yang acap menggunakan wifi dari jaringan IndiHome untuk mengirim gambar.

Setakat ini oke dan sangat bagus. Tidak ada kendala sama sekali. Satu-satunya kendala saat listrik padam. Itulah yang paling tak bisa kami sikapi lagi selain menunggu pasokan setrum lancar lagi.

Yang juga membuat kami senantiasa bahagia adalah kekuatan jaringan IndiHome untuk wifi-nya itu yang pilih tanding. Pernah dalam suatu sore, selain komputer utama yang menyala, ada sebelas gawai yang tertaut sinyal dengan wifi IndiHome kantor. Itu belum ditambah beberapa laptop ikutan dipakai meramban.

Padahal, pas awal menggunakan IndiHome ini, teknisi pernah bilang kemungkinan maksimal gawai yang bisa tertaut sinyal wifi adalah sampai dengan tujuh unit. Namun, sejauh pengalaman, jumlahnya bisa melebihi.

Dalam suasana nonformal itu, kami acap berdiskusi tentang arah media daring sekarang. Termasuk juga peran media massa ini untuk memberikan informasi terverifikasi yang diakses semua generasi. Wabilkhusus generasi milenial dan Z yang lekat dengan gawai dan internet.

Kami sama-sama memahami bahwa tugas media massa sekarang ini berat. Kalah bersaing dengan unggahan di media sosial. Kru media massa sekarang hanya memverifikasi kabar yang beredar di media sosial serta mengunggahnya ke media massa arus utama.

Kadang harus membuka beberapa sumber di internet supaya kami bisa memastikan informasi yang datang itu sahih dan bisa diverifikasi. Kecepatan per detik dari IndiHome membuat teknis pencarian sumber atatu referensi lain bisa dilakukan dengan mudah.

Teman yang mengirim gambar ke stasiun televisi tempatnya bekerja juga bisa dengan nyaman bekerja.

Kami berprinsip, mengelola media massa meski skala UMKM ini mesti tetap mengedepankan disiplin dalam verifikasi. Maknanya, sebuah informasi yang masuk tidak serta merta dipercaya sebagai sebuah kebeneran. 

Perlu usaha untuk melakukan verifikasi supaya kami tahu informasi itu benar adanya. Tanpa adanya skeptisisme dalam bekerja di ranah jurnalisme, memang mengkhawatirkan. Alih-alih media massa mewartakan informasi yang benar, malah terkungkung dalam arus melimpah informasi bohong media sosial.

Bagi kami, IndiHome ini bukan sekadar media untuk membantu bekerja. Ia adalah sarana utama dalam mewujudkan misi besar mencerdaskan dan menghibur. Percuma saja layanan internet yang digunakan adalah IndiHome, tetapi cara kerja dan visi mendidik literasi anak negeri malah terabaikan.

Membuat konten kini memang makin mudah. Apalagi tersedia jaringan internet seperti IndiHome. 

Hanya saja, persoalannya bukan sekadar membuat konten. Yang mesti dipikirkan juga apa imbas dari konten yang dibuat. Kalau dari adab, kesopan-santunan, dan karakter tidak dijaga, kurang sempurna sebuah kontan diunggah. 

Benar bahwa sekarang yang viral itu amat disukai. Bahkan, konten viral di media sosial mampu mengubah kebijakan. Kedatangan Presiden Jokowi awal Mei lalu ke Lampung untuk melihat jalan rusak dipicu informasi di media sosial.

Namun, jika ucapan, perilaku, dan gesture yang ditampilkan malah jauh dari etiket, hal itu bisa mereduksi konten yang dibikin. Alangkah mudah membuat konten yang asyik tapi tidak menggunakan diksi-diksi kekinian yang bagi sebagian orang masuk kategori kurang ajar.

Pikir-pikir, ada baiknya juga IndiHome membuat iklan layanan masyarakat agar bijak menggunakan internet untuk sesuatu yang bermanfaat dan jauh dari kabar bohong.

Adanya IndiHome juga memudahkan kami dalam menerima beberapa kali mahasiswa magang sebagai reporter di kantor kami. Mereka bisa mudah menggunakan internet yang superkencang ini. Taklimat yang kami sampaikan kepada mereka untuk menjadi reporter yang baik juga mudah diserap dan dipraktikkan.

Jika hendak diambil kesimpulan dari ikhtiar memberikan informasi terverifikasi dan adanya IndiHome ini ada beberapa yang bisa diketengahkan.

Pertama, jaringan IndiHome yang kuat dan menyebar

Ini yang paling kentara. Jaringan IndiHome di kota kami relatif menjangkau ke semua titik. Nyaris semua teman yang ditanya juga menjawab demikian. Perangkat internet mereka dipercayakan kepada IndiHome.

Alasan utama tentu saja kecepatannya bisa diandalkan dan biaya bulanan yang terjangkau. Ini membuat para orangtua tidak sungkan untuk memberikan fasilitas internet berbasis IndiHome ini kepada anak-anak mereka.

Kedua, kemudahan dalam pengurusan akses pemasangan jaringan

Alasan kedua tentu saja kemudahan dalam pengurusan pemasangan. Hanya dalam tiga hari internet sudah bisa digunakan. Saya ingat waktu itu akhir-akhir Oktober 2020 karena saya mengincar tayang pertama di web baru ini per 1 November 2020.

Benar saja. Cara mengurusnya yang gampang dan sebaran teknisi dan petugas yang bisa diakses. Beberapa kali saya juga memberikan nomor para teknisi di lapangan ini kepada beberapa rekan yang juga hendak pasang IndiHome.

Ketiga, kecepatan tinggi dalam mengakses internet dan menggunakannya

Kita pasang jaringan internet tentu karena ingin cepat diakses sehingga kita mudah menggunakannya. Maka itu, kecepatan dalam mengaksesnya menjadi pertimbangan tersendiri. Ekstrem bicara, buat apa memasang jaringan internet tapi kecepatannya tidak bisa diandalkan.

Keempat, membangun komunitas untuk menghasilkan konten yang sarat literasi

Ini juga poin penting yang sejauh ini kami rasakan. Dengan beragamnya tamu yang datang, kami beberapa kali menginisiasi agar ada tindak lanjut dari pertemuan itu. 

Misalnya dengan menyepakati untuk gerakan bersama sehingga bisa bermanfaat. Kegiatannya bisa berdimensi daring atau luring. Kalaupun daring, tentu tak jadi soal jika kebutuhan itu ada di internet.

Keberadaan IndiHome menjadi jaminan tersendiri. Hal itu memudahkan untuk semua program yang ditaja sejauh ini.

Bagi kami, menulis, mereportase, melansir informasi bukan sekadar membagikan, melainkan ingin memberi sentuhan yang terverifikasi. Maknanya, konten yang disajikan bukan sekadar jadi bacaan, melainkan menjadi referensi. Sekecil dan sesederhana apa pun informasi itu.

Misi utama tentu saja agar warganet mempunyai referensi ketika mengambil kesimpulan atas kabar yang tengah beredar di media sosial. Media massa tak boleh sekadar meneruskan begitu saja. Kami mesti menjaganya agar independen, sarat argumen, dan tepercaya.

Di noktah inilah, kami menilai IndiHome punya saham besar untuk mewujudkan itu. mewujudkan generasi pembaca yang terliterasi. []

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun