Sesekali saja Ganjar unggah program-program pemda yang agak seriusan. Misalnya renovasi sejuta rumah yang sudah ia programkan. Lainnya, receh banget.
Meski receh, tentu tidak recehan. Maksudnya, konten ini memang dikelola dengan baik.Â
Kealamian Ganjar saat dialog dengan warga justru sesuatu yang mahal. Bikin konten alami seperti itu susah juga. Meski barangkali ada yang didesain khusus, tapi saya meyakini perbincangan itu natural saja.
Namun, timnya yang kerja keras. Tim pasti ambil semua aktivitas Ganjar.Â
Tim kemudian mengurai scen yang menarik kemudian mengompilasinya sehingga jadi apik seperti yang kita lihat di akun pria berambut putih itu.
Waktu ramai-ramai soal Wadas, Ganjar juga tidak mau larut dalam hal yang "serius" itu. Saya memahaminya bahwa Ganjar hendak menyelesaikan persoalan itu tanpa mau merusak elektabilitas yang sudah ia capai sampai sekarang.
Yang jelas, penyikapan Ganjar yang santai dan receh ini makin menegaskan memang ia juara di media sosial. Ingat tidak waktu ia pidato di kantor DPP PDIP Perjuangan dan mikrofonnya diambil Sekjen Hasto?Â
Ganjar biasa saja. Tapi gambar itu mahal banget dan viral. Alhasil ya makin menaikkan popularitas dan elektabilitasnya.
Ini membuktikan, konten receh tapi tidak recehan disukai publik. Bagi pejabat publik dan politikus ulung seperti Ganjar, perintilan di medsos macam ini bisa menjaga kansnya diusung partai menuju perhelatan pilpres tahun 2024, tepatnya hari Rabu, 14 Februari 2024.
Tentu Ganjar berharap, popularitasnya di seluruh survei banyak lembaga berbanding lurus dengan semua konten menghiburnya di media sosial. Yang lebih penting lagi, ada partai yang mau mengusungnya. Bisa PDI Perjuangan, juga ada kans partai lain. Kita tunggu saja. [Adian Saputra]