Mohon tunggu...
Adi Putra
Adi Putra Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STT Pelita Dunia

Bonum est Faciendum et Prosequendum et Malum Vitandum

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Memberitakan Firman Tuhan Berarti Melakukannya

12 Juni 2020   16:08 Diperbarui: 12 Juni 2020   16:08 4220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: yarnigea.blogspot.com

Kemudian melalui pesan ayat 18, Dia ingin kita senantiasa menyadari bahwa pemberitaan yang kita sampaikan harusnya Firman Tuhan, karena hanya yang diwahyukan saja yang akan digenapi. Dan terakhir, melalui pesan dalam ayat 19, Dia ingin kita menjadikan orang-orang Farisi dan ahli Taurat sebagai contoh kegagalan seorang pengajar Taurat dan pemberita Firman dalam menyampaikan Firman Tuhan. Supaya kita tidak jatuh dalam 'jurang' yang sama.

2.Kita harus memberitakan Firman Tuhan berbeda dari orang Farisi dan Ahli Taurat (ay.20)
Ada apa dengan orang Farisi dan ahli Taurat? Sehingga kita harus berbeda dengan mereka dalam memberitakan Firman Tuhan. Seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya, bahwa mereka itu adalah contoh kegagalan dalam pemberitaan Firman secara benar. Akan tetapi kita akan melihatnya secara terperinci di sini. Sehingga kita sadar dan tahu bahwa kita tidak boleh sama dengan mereka.

Orang-orang Farisi. Kelompok ini sangat menekankan setiap huruf dalam hukum, akan tetapi Yesus mencari sesuatu yang sangat berbeda dari standar mereka. Bagi kelompok ini, kebenaran merupakan urusan meneliti peraturan (mengkompromikan setiap aturan itu supaya mudah dilakukan), tetapi bagi Yesus, kebenaran merupakan pemeliharaan hukum dalam segenap maksud dan tujuan Tuhan yang terkandung di dalamnya. Dalam hal ini, Yesus mengajarkan sebuah ketaatan yang radikal. Intinya, apabila orang Farisi puas dengan ketaatan eksternal dan formal, sebuah kesesuaian dengan huruf-huruf hukum, maka Yesus mengajarkan kita bahwa perintah Allah jauh lebih radikal dari hal itu.


Ahli Taurat. Kelompok ini tidak jauh berbeda dengan orang Farisi. Bahkan pada beberapa bagian Alkitab disebutkan bahwa orang Farisi juga adalah ahli Taurat. Mereka juga banyak mengetahui secara detail tentang Taurat, akan tetapi terkadang disertai dengan kurangnya pemahaman akan hal yang sungguh-sungguh penting dari apa yang tertulis. Ahli Taurat adalah orang yang terpelajar, akan tetapi sama halnya dengan orang Farisi, mereka seringkali keliru dalam memahami Taurat.

Sehingga bagi Yesus jalan atau cara yang mereka (orang Farisi dan ahli Taurat) adalah jalan yang salah. Yesus memperingatkan kita bahwa apabila kita ingin memasuki Kerajaan Surga, mereka harus mengambil jalan yang berbeda. Marilah kita memberitakan Firman Tuhan secara berbeda dari ahli Taurat dan orang Farisi supaya kita dapat dikategorikan sebagai pelaku Firman.


Lalu, apakah manfaatnya atau dampak bagi kita apabila kita secara konsisten memberitakan serta melakukan Firman Tuhan? Jawabnya: kita akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Surga. Apakah maksudnya? Sikap yang salah dalam terhadap perintah Tuhan berarti tempat terendah di dalam Kerajaan Allah. Di sisi lain, mereka yang taat dan mengajar yang lain agar taat terhadap perintah Allah akan menduduki tempat yan tinggi di dalam Kerajaan Allah.

Tampaknya keduanya telah berada di dalam kerajaan, tetapi yang pertama sekadar telah masuk (1Kor. 3:5), sementara yang kedua diberikan sebuah kehormatan.

Marilah kita memberitakan Firman Tuhan secara benar dan dengan porsi yang tepat supaya kita berbeda dengan orang Farisi dan ahli Taurat dan supaya kita mendapatkan kehormatan dan dimuliakan dalam Kerajaan Surga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun