Mohon tunggu...
Bulan Keriting
Bulan Keriting Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Lagi dan Lagi, Kelakuan Brutal Zionis Israel

25 Mei 2018   15:40 Diperbarui: 25 Mei 2018   15:52 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

PART I.

Sungguh sangat mnggelikan, setelah membantai 60 demonstran palestina yg tidak berdaya, seperti biasa Israel & AS kompak satu suara berdalih bahwa korban yg jatuh dipihak palestina adalah tanggung jawab hamas, dengan asumsi hamas lah penggerak demonstrasi. Dunia mencatat bahwa hamas adalah faksi pemenang pemilu palestina tahun 2006, walaupun pada akhirnya tidak memegang kekuasan mutlak. 

Namun setidaknya hamas adalah bagian dari otoritas palestina yg sah, dan tentunya mereka jg berhak menyuarakan hak2 palestina dg jalan unjuk rasa. Jika kita simak sejarah berunjuk rasa dibelahan bumi manapun, sepanjang aparat tidak merasa terancam langsung, maka belum pernah ada tanggung jawab jatuhnya korban dibebankan pada para demonstran - kecuali hanya di Gaza & Yerusalem kita temukan.

Jika Israel & AS tiba2 melimpahkan tanggung jawab pada hamas maka tidak salah kalau masyarakat dunia tiba2 jg melimpahkan kesalahan langsung pada AS terkait insiden tsb. Karena nyata-nyata dan fakta 100% bahwa keputusan sepihak AS yg memindahkan kedubes mereka k Yerusalen itulah yg menjadi titik awal terjadinya bencana. Sejatinya sebelum Israel & AS menyalahkn pihak lain mestinya mereka bercermin dulu, betul-betul berkaca dengan keputusan yg telah di ambil. 

Disaat status Yerusalem masih belum final mereka malah bermain2 api diatas tumpukan jerami. Adalah wajar jika pemimpin dunia sekelas Tayyip Erdogan hampir menyamakan tindakan mereka dg fasis Nazi. Masyarakat internasional sekarang sudah terlalu pintar untuk dipecundangi. Kesadaran pentingnya hidup rukun & damai dinegara manapun sudah semakin tinggi,, terakhir ini dibuktikan oleh Korea Utara yg mulai membuka diri.

PART II.

Israel adalah negara yg dibangun dgn dokrin penuh kecurigaan akan masa depannya,, curiga dengan negara-negara tetangga sekitarnya. Musuh mereka dimasa lalu adalah bangsa anti yahudi (Nazi Jerman), dan musuh mereka selanjutnya sesungguhnya adalah bayang-bayang yg lebih banyak tercipta akibat keputusan2 yg mereka ambil sendiri (konsekwensi dr keserakahan). 

Bukan hal aneh kalau negara zionis tsb suka mengeksekusi orang2 yg dianggab berbahaya dinegara manapun, seperti pembunuhan cendikiawan palestin dimalaysia baru2 ini yg konon buah tangan mosad. Ketakutan terhadap suatu hal (ancaman) yg belum tentu akan terjadi, kemudian mngeksekusi secara prematur. Melanggar segala aturan etika internasional demi menciptakn kebenaran versi mereka sendiri - tak peduli dengan kebenaran dipihak lain. 

Khawatir yg berlebihan terhadap eksistensinya, bahkan seekor burung terbang pun tak sungkan mereka rudal kalau itu datangnya dr arah palestina. Phobia yg berlebihan tsb disebabkn karena mereka SADAR dg keputusan yg telah diambil, bahwa mreka sekarang bukan berdiri ditanah sendiri melainkan ditanah org lain (palestina).

Jika benar negara zionis tsb berencana ingin mengganti mesjid Al Aqsa dg kuil yahudi maka dunia akan mencatat israel benar2 negara "sakit jiwa" sepanjang sejarah...... Artinya mereka memang tidak berkeinginan untuk hidup damai seperti umumnya negara-negara lain di dunia. Sepanjang Israel masih dipimpin oleh generasi Netanyahu cs maka mustahil ada kedamaian di Timur Tengah......

Tidak hanya sebagai seorang muslim, tp sebagai warga dari negara yg ber-perikemanusiaan kita mendukung upaya Palestina untuk membawa insiden pembantaian tsb ke Mahkamah ICC.

Bulan Keriting.
Pemerhati masalah Timur Tengah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun