Mohon tunggu...
Adi Ankafia
Adi Ankafia Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Freelancer

Euphemia Puspa Tanaya Jasmine

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Si Doel The Movie", Polemik (Cinta Segitiga) yang Tak Kunjung Usai

8 Agustus 2018   13:59 Diperbarui: 12 Agustus 2018   21:23 3650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dari Kiri ke Kanan : Mas Ferianto, Mas Teguh, dan Saya (Dokumen Pribadi @adiankafia)

Sebagai tahap awal semacam woro-woro : "Eh! Si Doel masih ada, lho!" hanya saja, yang patut disayangkan, Rano Karno, sebelum produksi film, tidak mempersiapkan dirinya agar tampak sebagai Doel yang cool dan gagah, seperti misalnya diet karbo dan rutin nge-gym. Saya sempat membayangkan jika dibantu teknologi CGI untuk mengesankan badan Doel yang atletis. Saya yakin, Bang Rano bakal bilang : "Emangnye aye mau jadi Kapten Amerike!"  <--- merujuk pada film Captain America : The First Avenger (2011). Ya kali, Bang, Amerika jadi Amerike.

Beberapa adegan yang saya cermati di trailer sepertinya tidak ditampilkan, yaitu ketika Mandra minta sambal ke (disinyalir) tukang hot dog di Amsterdam saat sedang sighseeing bareng Doel yang di-guide oleh Hans, dan adegan ketika Zaenab (Maudy Koesnadi) menelpon Si Doel yang sedang di Amsterdam dan menanyakan: "Kok, kayak ada suara kereta, Bang?", lalu Doel menjawab : "Oh, iye, emang tokonye deket stasiun kereta." Saya tidak tahu kenapa tidak ditayangkan. Apakah hanya untuk keperluan trailer?

Pada prinsipnya konflik dalam Si Doel The Movie sudah terbangun cukup apik dan natural. Diselaraskan dengan kondisi nyata. Doel konsisten  tidak menggantikan peran-peran yang sudah ditinggalkan oleh pemerannya yang sudah meninggal. 

Sejak di serial yang total jendral menghasilkan 162 episode yang tayang sejak tahun 1994 sampai 2006, Doel tidak mengganti peran Babeh dengan aktor lain setelah Benyamin meninggal, pun dengan Pak Tile, dan Mas Karyo. Skenario disesuaikan dengan kondisi real. Doel tidak ingin ikut-ikutan virus film-film tanah air berlabel Reborn yang beberapa waktu lalu sempat menjangkit.

Si Doel The Movie secara otomatis tidak lepas dari cinta segitiga antara Doel-Sarah-Zaenab. Diceritakan bahwa Sarah (Cornelia Agatha) pergi meninggalkan Doel ke Belanda, tanpa pamit. 

Saat itu Sarah dibakar api cemburu karena Doel membantu Zaenab (Maudy Koesnadi) yang tengah keguguran anak pertamanya. Zaenab yang juga jatuh hati pada Doel cintanya terhalang restu orang tuanya yang tidak menyukai Doel karena meski sudah Insinyur (Sarjana) tapi belum punya pekerjaan tetap. Malah narik oplet bareng Mandra yang notabene adalah adik dari Mak Nyak (Aminah Cendrakasih) atau dengan kata lain adalah pamannya Doel. 

Zaenab terpaksa menikah dengan Koh Ahong, juragan pabrik batu bata yang kaya raya pilihan orang tuanya.

Zaenab sosok yang kalem, nrimo, dengan wujud ayu natural khas gadis desa yang bersahaja, santun, dan terpelajar. Berbanding terbalik dengan Sarah yang lebih modern. Bisa dimaklumi karena Sarah adalah keturunan orang kaya yang sudah punya pengalaman sekolah di luar negeri sebelumnya. Sarah adalah perempuan tahan banting dan pribadi yang selalu optimis serta sosok yang pemurah. 

Doel sendiri menjadi unik dan memiliki nilai plus di mata Sarah karena Doel adalah sosok anak Betawi yang teguh memegang prinsip ke-Betawi-annya. Anak Betawi tulen yang tidak terbawa arus zaman namun tetap berkompromi dengan perkembangan zaman tanpa berlebihan. 

Doel, meski secara hukum telah sah sebagai suami Sarah, sesungguhnya hatinya selalu terbelah antara Sarah dan Zaenab. Doel sulit untuk menjadi tegas pada kondisi ini. Entahlah, apakah mungkin karena Sarah dan Zaenab sama-sama menarik dengan versi yang ditawarkan masing-masing? Jika memang benar demikian, berarti, Doel, di balik wajah yang tampak tak pernah sumringah termasuk ke dalam kategori seorang player.

Sarah pergi ke Belanda dalam kondisi hamil. Secara hukum, Doel memang belum bercerai dari Sarah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun