Mohon tunggu...
Adi Sumanto
Adi Sumanto Mohon Tunggu... profesional -

Saya adalah pensiunan dan saat ini masih aktip sebgai konsultan dibidang design dan engineering untuk infrastrukture

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Caleg dan Kemenangan

14 Februari 2014   15:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:49 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Saat ini adalah bulan-bulan penuh perjuangan buat para caleg DPR/DPRD,DPD waktu digunakan untuk berpikir,berdiskusi, berkunjung ke konstuennya,dengan tujuan untuk mensosialisasikan program-program yang akan ditawarkan dalam kompanye,dan visi-misi yang belum jelas.

Karena syarat utama adalah memperoleh suara sebanyak banyaknya yang bisa direkrut. Seperti sebuah iklan ,apapun jabatannya,pekerjaannya, pendidikannya adalah tetap suara terbanyak.

Para caleg ini sangat yakin akan mendapat suara dengan kalkulasi masing-2 , melawan para kompetitornya. Berbagai analisa telah digunakan,untuk lebih meyakinkan, apakah investasi sosial ini akan menguntungkan atau tidak?Allahualam.

Seperti layaknya para penjudi, yang dominan adalah emosi saat pertarungan sudah dipertengahan waktu, dengan kalkulasi yang tidak sesuai maka ,strategi tidak murni lagi ,prinsipnya adalah yang penting menang dalam pertarungan ini.

Kalau cara berpikir seperti ini ,para caleg kita ,maka bangsa ini akan diurus olah para spekulan , yang tidak jelas visi-misinya, apalagi untuk kepentingan rakyat ,yang bakal ada adalah kepentingan pribadi untuk kembali modal dan kepentingan kroni.

Bila mendapat suara terbanyak dari pendukungnya ,serta akhirnya duduk menjadi anggota dewan ,sesungguhnya belum disebut sebagai pemenang, tetapi baru masuk keruangan yang penuh godaan.

Nah bilamana sudah duduk di Parlemen dan mampu memilah , menolak dan menghindari godaan suap dan kongkalingkong, maka barulah disebut pemenang sejati yang mampu mengelola kemenangan itu.

Namun kalau tidak terpilih menjadi anggota dewan, maka mereka seharusnya introsepeksi diri ,terhadap kegagalan itu ,bila mampu menyadari kegagalan dan ikhlas menerimanya ,maka mereka yang tidak terpilih sejatinya disebut juga pemenang .

Inti kemenangan sesungguhnya adalah bagaimana para caleg caleg itu mengendalikan diri ,menerima kemenangan atau kegagalan itu sebagai warna kehidupan dan juga amanah Allah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun