Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKM) Kelompok 10 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) mengadakan kegiatan edukatif di Desa Sigedong, Kecamatan Mancak. Kegiatan yang berlangsung pada Minggu, 2 Februari 2025 ini mengangkat tema Sosialisasi Diversifikasi Pangan sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya variasi konsumsi bahan pangan. Tujuan utama sosialisasi ini adalah mengurangi ketergantungan masyarakat pada satu jenis sumber karbohidrat, seperti beras, serta mendorong pemanfaatan bahan pangan lokal yang lebih beragam dan bernutrisi.
Kegiatan ini dihadiri oleh ibu-ibu dari RT 1 hingga RT 3 Desa Sigedong. Sosialisasi diawali dengan pemaparan oleh Rifdha Noviandhita, yang menjelaskan tentang konsep diversifikasi pangan, manfaatnya bagi ketahanan pangan, serta berbagai contoh bahan pangan lokal alternatif, seperti sagu, singkong, dan jagung. Selanjutnya, Nadira Hermaprilida memberikan pemaparan mengenai pemanfaatan dan inovasi pangan lokal, termasuk cara mengolah bahan pangan tersebut menjadi produk bernilai tambah.Â
Salah satu mahasiswa KKM, Awaludin, menekankan bahwa diversifikasi pangan tidak hanya sekadar variasi makanan, tetapi juga bagian dari strategi ketahanan pangan yang lebih berkelanjutan. "Kami ingin membuka wawasan masyarakat bahwa ada banyak sumber pangan lokal yang bisa menjadi alternatif beras. Diversifikasi pangan bukan hanya soal pilihan makanan, tetapi juga strategi ketahanan pangan yang lebih berkelanjutan," ujarnya.
Program ini mendapat respons positif dari masyarakat setempat. Namun, perubahan pola konsumsi bukanlah hal yang mudah dilakukan, terutama karena kebiasaan makan nasi telah mengakar kuat secara turun-temurun. Salah satu warga, Ibu Qoqom, mengungkapkan bahwa meskipun ia mengetahui manfaat mengonsumsi pangan yang lebih beragam, kebiasaan makan nasi tetap sulit diubah. "Kami memang tahu kalau makan umbi-umbian itu sehat, tetapi kami sudah terbiasa makan nasi. Jika tidak makan nasi, rasanya belum kenyang," ujarnya.
Melalui sosialisasi ini, masyarakat mulai memahami bahwa diversifikasi pangan bukan berarti harus sepenuhnya meninggalkan nasi. Sebaliknya, konsep ini menekankan pentingnya pola makan yang lebih seimbang dan beragam guna meningkatkan asupan gizi serta mendukung ketahanan pangan keluarga. Mahasiswa KKM 10 Untirta berharap edukasi ini dapat menjadi langkah awal dalam mendorong perubahan pola konsumsi masyarakat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI