Mohon tunggu...
Adhitya Tri Arifianto
Adhitya Tri Arifianto Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Ada kalanya menjadi pribadi bodoh dan yang paling bodoh untuk menjadi seorang yang pintar dan cerdas

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Madrid: Menuju Era Keemasan atau Kehancuran

2 Agustus 2013   16:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:42 745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Era modern persepakbolaan sudah bukan hal asing lagi yang menjadi bahasan publik. Ranah industri sepakbola semakin hari semakin menunjukkan gigi tajamnya. Mulai dari inggris, italia, spanyol, jerman, bahkan perancis mulai membangunnya pula. Baiklah, kalau berbicara Inggris, siapa yang tidak kenal premier luague-nya. Saya ingin membicarakan tentang Spanyol khususnya Real Madrid. Saya sendiri tidak munafik, penggemar berat sejak dulu bahkan, saya seorang Madridista. Tapi bukan berarti semua yang dilakukan oleh Madrid saya menyukainya.

Perombakan Jajaran Pelatih

2013 ini seakan menjadi perubahan besar-besaran bagi sang klub kaya raya ini. Setelah di musim 2012/2013 gagal total tanpa gelar satu pun yang masuk ke dalam lemari trofinya, Madrid melakukan perubahan besar-besaran. Dimulai dari pelatih, Mou yang di musim lalu terkenal keras, terkenal dengan kontroversinya. Dimulai dengan masalah dengan seorang Tito yang kalem di awal musim, kemudia membangku cadangkan iker casillas, berseteru dengan pemain inti, dan masih banyak lagi ulah seorang Mou. Madrid tidak berfikir panjang, langsung lah pelatih baru didatangkan dari PSG, Don Carletto yang sekarang memegang kendali kepelatihan Madrid. Tidak hanya itu, setelah kepala pelatih sudah didapatnya, asisten pelatih pun langsung diganti pula. Aitor karanka yang pada musim lalu juga terkenal keras tidak jauh beda seperti Mou, diganti pula. Zizou atau legenda hidup Madrid juga menjadi orang baru yang masuk jajaran pelatih Madrid.

Transfer Windows

Setelah pelatih sudah lengkap, berbenah dari segi pemain sudah menjadi hukum wajib bagi Madrid. Di awali dengan mendepak beberapa pemain yang dianggap sudah tidak mampu lagi bersaing di bangku pemain Madrid. Mulai dari carvalho, raul albiol, bahkan higuain pun juga di lego. Tidak tanggung-tanggung, membuang begitu banyak pemain, madrid langsung "ngebut" dalam bursa transfer untuk mendapatkan pemain yang sudah pergi. Rekrutan pertama pun akhirnya datang, mulai dari carvajal, yang merupakan anak asli binaan madrid yang sempat di buang ke leverkusen pun di ajak pulang kembali. Setelah mendapatkan carvajal, madrid seakan lancar dalam bursa transfernya. Mulai dari casemiro, isco, illaramendi, dan terakhir yang sampai saat ini masih dalam incaran tajam madrid adalah gareth bale dari spurs. Khusus untuk bale, saya pribadi ingin menelisik lebih jauh bagaimana cerita panjang dari perburuan ini yang seperti mulai menemui titik temunya. Bale yang sangat tajam walaupun bukan striker murni memang seorang pemain yang sangat cocok menurut saya bila bermain di madrid. Ada beberapa faktor yang menyebabkan saya bilang cocok. Pertama, kaki kiri bale yang mematikan. Ini dia yang masih belum dimiliki madrid setelah perginya pangeran Raul Gonzales. Memang ada seorang di maria atau pun ozil. Tapi keduanya bukanlah tipe pemain penyelesai akhir dari cara menyerang madrid. Keduanya lebih lekat dengan penetrasi solo run atau umpan-umpan mematika bagi ronaldo atau benzema. Kalau di tengah sudah ada benzema atau mungkin morata, dan di kiri sudah ada seorang ronaldo, maka siapa lagi kalau bukan bale yang cocok mengisi sisi kanan penyerangan madrid? Faktor kedua adalah kecepatan. Sudah bukan hal aneh lagi kalau madrid sangat terkenal dengan serangan balik yang mematikan. Masih ingat bagaimana madrid mengancur leburkan barca di camp nou hanya dengan 5 kali sentuhan passing? Ini luar biasa. Bahkan sulit disamakan dengan kelas bayern munchen yang musim lalu menjadi raja eropa. Dengan kecepatan yang luar biasa dimiliki ronaldo, bale akan sangat cocok mengimbangi kecepetan lari dari ronaldo. Sehingga poros tengah yang kemungkinan besar akan di isi benzema akan lebih mudah untuk menyelesaikan penyerangan menjadi gol. Ketiga, faktor kalem dari seorang bale. Pernah melihat bale marah-marah seperti pepe atau di maria mungkin? Saya pribadi belum pernah. Dan kalau pun ada mungkin itu hanya bisa di hitung dengan jari. Dari sini pribadi bale yang kalem, sangat cocok dengan atmosfer panas la liga utamanya dengan barca. Faktor terakhir, datangnya neymar. Bukan rahasia lagi kalau madrid kecewa berat ketika kehilangan neymar yang justru lari ke pihak lawan yaitu barca. Mau tidak mau, madrid harus mendatangkan bale untuk setidaknya juga memberikan atmosfer panas kedatangan neymar. Dari empat faktor itu saya rasa bale memang sangat cocok untuk menjadi punggawa madrid. Bahkan madrid tidak segan-segan mengeluarkan uang besar untuk seorang bale semata. Rekor transfer dunia yang sampai saat ini masih dipegang oleh ronaldo, bahkan siap untuk kembali dipecahkan lagi dengan nilai lebih dari 1.9 Triliun rupiah. Namun sampai saat saga transfer ini masih dalam tahap negosiasi.

Blunder?

Memang madrid terkenal dengan begitu royalnya ketika membeli pemain besar dengan harga setinggi langit. Sekedar catatan, dari 3 transfer termahal di dunia saat ini, ketiganya pula di pegang oleh madrid. Dari kaka, zidane, dan ronaldo sendiri. Tapi bukan berarti melimpahnya dana ini kemudian selalu sukses. Lihat bagaimana hilangnya magis seorang kaka setelag dibeli dari milan? Dan lihat juga pembelian robinho yang katanya penerusnya pele malah dibuang ke man.city waktu itu. Dan masih banyak lagi. Maka dari itu, langkah besar madrid saat ini yang begitu aktif membeli dan menjual pemain. Ini langkah yang akan menghancurkan madrid atau memberikan trofi nantinya? Belum bisa djawab hingga detik ini pula. Pembelian bale yang rencananya akan memecahkan rekor transfer dunia terutama yang menjadi acuan saya dari topik ini. Dengan nilai setinggi langit, kenapa madrid begitu bersikukuh membeli bale dengan harga setinggi itu? Mungkin dana sebesar itu akan lebih bermanfaat dengan membaginya untuk membeli pemain-pemain lain, terutama sisi penyerang murni. Sebagai catatan, setelah perginya higuain, secara otomatis penyerang murni madrid tinggal benzema dan morata dengan catatan ronaldo tetap berada di sisi kiri di posisi seperti biasanya. Kenapa madrid tidak membeli lewandowski atau mungkin penyerang murni yang lain? Ini tentu penuh dengan tanda tanya besar? Apa yang akan terjadi nanti, blunder atau malah mendapatkan masa keemasan.

Pembinaan Pemain Muda

Siapa yang tak kenal messi? Siapa yang tak kenal thiago? Busquest? Iniesta? Xavi? Valdes? Pedro? Kalau tidak kenal lebih baik jangan suka bola. Mereka semua asli didikan dari La Masia akademi dari barca. Tidak butuh dana besar untuk mendapatkan mereka. Skill yang mumpuni, gocekan bola yang tidak perlu di ragukan lagu. Tiki taka indah ala barca apalagi. Langkah ini yang saat ini sedang dilakukan madrid. Lihat saja ada jese rodriguez, ada morata, carvajal, nacho yang sebelumnya bukan apa-apa di madrid. Kini mulai sering masuk ke dalam line up madrid. Ya kan? Ini yang mungkin mulai disadari madrid bahwa mencari pemain bagus tidaklah harus selalu dengan dana besar. Kita hanya tinggal melihat saja nanti, apakah akademi yang mulai dikembangkan madrid ini akan bisa menyamai apa yang di capai oleh La Masianya barca?

Beberapa pekan lagi kita akan menyaksikan bagaimana madrid nantinya setelah digelarnya pekan pertam la liga nanti. Dari situ, kita akan bisa melihat hasil awal, ini blunder atau bukan? Trofi yang datang atau cacian yang datang?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun