Mohon tunggu...
M. Auliya Adhytama
M. Auliya Adhytama Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hello!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Fakta Sains Dalam Kurban : Sayatan Tanpa Rasa Sakit

9 Juni 2025   12:42 Diperbarui: 9 Juni 2025   12:42 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap tahun, umat Islam di seluruh dunia merayakan Idul adha dengan menyembelih hewan kurban sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dan solidaritas terhadap sesama. Di balik prosesi ibadah yang sakral ini, tersimpan fakta ilmiah menarik tentang bagaimana metode penyembelihan hewan secara syar'i ternyata sejalan dengan prinsip-prinsip kesejahteraan hewan yang modern. Banyak penelitian ilmiah menunjukkan bahwa penyembelihan dengan cara Islam yang benar tidak membuat hewan merasa sakit dan justru menyebabkan kematian yang lebih cepat dan minim stres. Inilah bukti bahwa agama dan sains bisa berjalan beriringan.

Dalam Islam, penyembelihan hewan (dhabh) diatur dengan sangat ketat dan penuh etika. Tidak semua cara menyembelih diperbolehkan. Ada syarat-syarat yang harus dipenuhi agar penyembelihan sah dan sesuai dengan ajaran agama. Beberapa di antaranya adalah :

1. Hewan harus sehat dan layak untuk dikurbankan.

2. Penyembelihan dilakukan dengan menyebut nama Allah (basmalah).

3. Menggunakan alat tajam agar meminimalkan rasa sakit.

4. Memutus saluran pernapasan, saluran makanan, dan dua pembuluh darah utama di leher.

5. Tidak menyembelih hewan di hadapan hewan lain.

Dari perspektif medis dan fisiologis, cara ini ternyata membawa dampak signifikan terhadap kesejahteraan hewan dan kualitas daging yang dihasilkan.

Untuk memahami mengapa penyembelihan Islam tidak menyakitkan, kita harus menengok bagaimana sistem saraf hewan bekerja. Rasa sakit dirasakan ketika sinyal dari bagian tubuh yang terluka dikirim ke otak melalui sistem saraf pusat. Artinya, jika otak tidak menerima sinyal tersebut, maka rasa sakit tidak akan dirasakan.

Dalam metode penyembelihan Islami, ketika pembuluh darah utama di leher (arteri karotis dan vena jugularis) diputus secara cepat, aliran darah ke otak langsung berhenti. Hal ini menyebabkan hewan kehilangan kesadaran dalam waktu sangat singkat, umumnya dalam hitungan detik. Karena otak tidak lagi mendapat suplai darah dan oksigen, ia tidak bisa memproses sinyal rasa sakit. Oleh karena itu, meski tubuh hewan masih bergerak, itu hanyalah refleks otot, bukan tanda bahwa ia masih merasa sakit atau sadar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun