Anak-anak SDN Pluit 03 Meriahkan Pesta Laut di Muara Angke
Oleh Adhi Sulistyo
Hari itu, Muara Angke tak hanya dipenuhi semilir angin laut. Ada yang lebih meresap ke dalam hati: suara tawa anak-anak, denting musik tradisional, dan sorak sorai warga dalam semarak Pesta Laut yang kembali digelar penuh khidmat dan keceriaan.
Pesta Laut di Muara Angke bukan sekadar perayaan tahunan. Ini adalah bentuk syukur masyarakat pesisir atas limpahan rezeki dari laut, sekaligus pengingat akan harmoni antara manusia dan alam. Namun tahun ini, ada yang terasa istimewa: kehadiran anak-anak dari SDN Pluit 03 Jakarta Utara yang tampil begitu mengesankan di pesta laut tahun ini.
Dengan balutan kostum Merching band dan Pramuka, mereka mempersembahkan penampilan yang penug energik dan semangat. Tak sedikit penonton yang dibuat tersenyum haru, melihat bagaimana anak-anak kecil ini tampil percaya diri dan tulus, seolah ingin berkata: "Kami juga mencintai budaya ini."
Menurut Bapak Bintang, Guru Kelas dan  Kordinator Merching Band di SDN Pluit 03, anak-anak berlatih selama satu minggu tanpa lelah. "Mereka antusias sekali. Bahkan ada yang pulang latihan malah terus latihan sendiri di rumah," ujarnya sambil tertawa.
Penampilan ini menjadi momen penting, tidak hanya bagi anak-anak itu, tetapi juga bagi warga yang menyaksikan. Dalam satu tarikan napas, kita disadarkan bahwa menjaga tradisi tak harus menunggu dewasa. Cinta budaya bisa tumbuh sejak kecil, asal diberi ruang dan kesempatan.
Setelah pentas anak-anak selesai, acara dilanjutkan dengan kegiatan yang sudah berlangsung turun-temurun. Di pinggir dermaga, anak-anak SDN Pluit 03 ikut menyaksikan  dengan takzim. Mungkin mereka belum sepenuhnya memahami maknanya, tapi kehadiran mereka adalah bagian dari warisan itu sendiri.