Mohon tunggu...
Adhi Saputra Batubara
Adhi Saputra Batubara Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Whatever Your Problem Smile

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cegah Kebutaan Disebabkan Penggunaan Elektronik Secara berlebihan

30 Oktober 2022   22:18 Diperbarui: 4 November 2022   15:58 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pin.it/5EJlh8j

Mata merupakan bagian yang sangat penting perihal melihat apapun di lingkungan kehidupan, membantu menunjukkan arah, memandang keindahan, mengenali kekasih serta mengarahkan kepada kegiatan yang dibutuhkan. Singkatnya apapun aktivitas yang dilakukan tidak lepas dari penggunaan mata sebagai alat penglihatan yang digunakan. 

Di era modernisasi telah banyak mendominasi semua kalangan melakukan setiap tindakan,  Teknologi smarphone dengan penambahan berbagai fitur hiburan, eksistensi, mengekspresikan diri, bahkan menjadikannya sebuah profesi. Sehingga dapat dilihat bahwa mayoritas orang tidak mampu lepas dari penggunaannya bahkan dalam waktu singkat saja, hal ini yang pada akhirnya membuat seseorang tidak lepas dari layar smartphonnya dalam waktu yang terbilang lama.

Tanpa disadari, Penggunaan perangkat elektronik sebagai kebutuhan pekerjaan, game, profesi dan lain sebagainya secara berlebihan dapat menyebabkan kerusahan pada penglihatan siapapun tanpa memandang umur dan usianya. masalah ini biasa disebut dengan Computer Vision Sydrom (VCS).

Computer Vision Sydrom (VCS) merupakan ketergantungan penggunaan elektronik sampai ke titik kelemahan mata (visual menerimanya). Setelahnya mengundang gejala yang akan muncul berupa mata merah, kering, panas, kabur sampai penglihatan berkunang-kunang. Meski terbilang tidak sampai menyebabkan kebutaan namun dapat membuat hambatan dan ketidaknyaman dalam melakukan aktivitas seperti biasanya.

Mengatasi Komputer Vision Sydrom (VCS) dapat dengan memerhatikan pencahayaan elektronik, memalingkan pandangan, memakai tetes mata, memakai kacamata tertentu agar tidak langsung pencahayaan menuju mata dan menjaga jarak dari layar tidak terlalu dekat.

Lalu jika terus menerus terkena Computer Vision Sydrom (VCS) tidak dipungkiri bawah akan mengalami gejala yang akan lebih parah, yaitu, rabun dekat atau rabun jauh.

Rabun Dekat (hipermetropia) merupakan penglihatan yang dibatasi oleh jarak jauh saja, tanpa mampu jarak yang yang begitu dekat dengan jelas, dan gejalanya dimulai dari puisng kepala menatap terlalu lama, otot mata menegang,dan harus menyipitkan mata untuk menatap sesuatu lebih jela. 

Mengatasinya sama seperti mata pada umumnya, dengan memperbanyak makanan bergizi dan berprotein, menghindari cahaya yang menyilau dan penggunaan elektronik berlebih.

Maka, jika tidak memperhatikan serangkaian mata, hanya terus menerus melakukan perihal yang dapat menambah kerusakan pada mata akan berdampak lebih buruk lagi, hingga sampai penglihatan ditambah oleh rabun jauh.

Rabun Jauh (Miopi) disebut penglihatan jarak dekat saja, atau dapat pertumbuhan dari rabun dekat serta bisa juga disebabkan oleh faktor keturunan, hingga seseorang tak mampu melihat dengan jelas terhadap suatu hal tertentu melainkan dengan bantuan kacamata. Gejalanya kekurangan konsumsi yang bernutrisi untuk mata, seperti vitamin D, sinar matahari  dan menonton atau penggunaan elektronik dengan jarak yang begitu dekat.

Mengatasinya perbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan yang mengandung vitamin A dan D, gunakan kacamata atau dengan lensa dan sesekali keluar dari rumah.

Masalah ini tidak berakhir sampai disana semua akan lebih semakin parah jika semakin mengarah kepada kebutaan yang disebakan faktor usia maupun keparahan penglihatan yang rabun tanpa melakukan perawatan. Hingga mengalami kebutaan katarak.

Katarak merupakan lingkaran hitam pada mata tertutupi oleh warna putih, hingga perlahan mengganggu perlahan dan penglihatan memudar. Gejalanya penglihatan memudar, menua, infeksi, dan pengaruh obat-obatan.

Mentasiya pemeriksaan dan melakukan operasi pada mata.

Macam Kebutaan masih banyak yang dikhawatirkan terhubung dengan penggunaan elektronik yang menyebabkannya mengundang munculnya kebutaan pada diri sendiri. Ke khawatiran tentu sesegera mungkin mempersiapkan diri untuk memahami dan mempelajari keseluruhan jenis, cara, gejala dan cara pengatasan sebelum terkena dampaknya.

Jika semua tidak berjalan sesuai keinginan lakukan penaganan menggunakan Laser In Situ Keratomileusis (LASIK)yang merupakan prosedur laser untuk mengoreksi repraksi pada mata agar dapat terhindar dari alat bantu penglihatan.

Setelahnya tetap jalin komunikasi dengan melakukan pemeriksaan rutin pada mata, kepada pada dokter perpengalaman dan bersitifikat resmi yang kompeten pada bidangnya, bisa dengan mendatangi dokter terdekat, via chat dan zoom yang tersedia aplikasi saat ini agar dapat arahan rekomendasi penanganan terbaik untuk kesehatan mata.

Terkahir, harapan bagi yang pernah menerima teguran dan saran terhadap penggunaan elektronik berlebih agar mendengarkan dan menerapkannya untuk kebaikan diri sendiri dengan memprioritaskan kesehatan mata akan menjaga kesehatan mata agar dapat dipergunakan selama dan sebaik mungkin dalam kehidupan.

Sebagai bantuan untuk pemenuhan dan konsultasi mengenai dan perobatan yang akan dilakukan silahkan mengecek atau menghubungi web : 

https://nationallasikcenter.id/

https://kmu.id/

https://doktermata.co.id/dokter-mata-konsultasi-kesehatan-mata/

Atau melalui media sosial :

@eyelink.id, @klinikmatakmu, & @nlclasikcenter

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun