Mohon tunggu...
Abdullah Lathif Manjorang
Abdullah Lathif Manjorang Mohon Tunggu... profesional -

http://adhifpress.wordpress.com/ ... kutulis yang kutahu, kubaca, kurasa, dan kupikirkan ...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Masisir: Hentikan Unjuk Rasa Anti-Mubarak!

9 Februari 2011   13:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:45 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12972573991563227295

[caption id="attachment_89252" align="alignleft" width="300" caption="Miftahur Rahman El-Banjary"][/caption] Mahasiswa Indonesia di Mesir atau biasa disebut Masisir meminta masyarakat Indonesia untuk menahan diri atas krisis yang tengah terjadi saat ini di Mesir. Pasalnya, aksi terakhir yang dilakukan sejumlah elemen di Bundaran Hotel Indonesia (HI) beberapa waktu lalu, memperburuk dan mengancam keselamatan jiwa WNI disana. “Kita resah dengan aksi demontrasi kawan-kawan kita disana dan kita menuntut agar dihentikan. Sebab hal itu akan memperburuk dan mengancam keselamatan jiwa kami dsini,” pinta seorang mahasiswa Indonesia di Mesir, Miftahur Rahman El-Banjary, saat berbincang-bincang dengan saya via Yahoo Mesenger, kemarin. Dikatakannya, pernyataan politisi PKS, Anis Matta yang terlanjur disiarkan Radio Channel Mesir 88.7 serta demonstrasi mahasiswa Indonesia di Bundaran HI diikuti pelemparan bom molotov di depan kedutaan Mesir menyebabkan situasi di Mesir semakin tidak nyaman. Saat ini, WNI menjadi sasaran kemarahan masyarakat dan militer karena dianggap telah mengintervensi urusan dalam negeri mereka. “Lebih jelasnya tentang pernyataan Anis Matta itu, saya sudah menulis pernyataan bantahan yang dimuat di beberapa media. Ternyata dia sudah mengklarifikasinya,” katanya. Miftah menambahkan, sekiranya Masisir diinterogasi militer, barangkali pihak KBRI masih bisa menempuh jalur diplomatik. Namun, seandainya Pamswakarsa (keamanan masyarakat-red) yang menangkap, tidak akan ada yang bisa menjamin keselamatannya. “Oleh karena itu, hentikan aksi-aksi yang mencelakakan jiwa kami disini. Mereka tidak mengetahui bagaimana strategi perpolitikan di Mesir. Beda dengan aksi solidaritas Palestina. Disana tidak ada WNI, sedangkan disini WNI masih tersisa lebih dari 3.000 orang,” tukasnya. Bukan hanya bagi Masisir, dampak unjuk rasa tersebut juga berakibat fatal terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Mesir. Seorang TKW bernama Nadine Carrisya, katanya, langsung diusir tanpa diberikan gajinya sesaat setelah majikannya melihat demo di Indonesia yang menginjak foto Presiden Hosni Mubarak melalui stasiun TV Al-Jazeera. “Mubarak sangat licik dan tentaranya sangat kuat. Rata-rata golongan menengah keatas orang-orang pro Mubarak dan bisnis mereka terancam akibat demontrasi kemarin,” pungkas Miftahur. @pippoadhif

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun