Mohon tunggu...
Adhi Ayoe Yanthy
Adhi Ayoe Yanthy Mohon Tunggu... lainnya -

pekerja rumah indonesia, suka baca, senang traveling dan sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kucing Garong dan Mimpi Sorbonne

30 April 2011   03:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:14 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

dibutuhkan orang satu kampung untuk membesarkan seorang anak
(pepatah Tradisionil Afrika, dikutip Hilary Clinton)

Melalui telfon seorang kawan mengingatkan lagi tentang Andrea Hirata. Fenomena kegilaan dari Bangka Belitung yang sangat melenakan sekaligus memberi semangat. Kalau dijaman internet sekarang anak SD kenal tokoh dunia mungkin tidak aneh, apalagi untuk ukuran kota besar seperti jakarta. Tapi kota seperti Belitong, dalam komunitas kampung yang jauh dari komplek penanaman modal dan biasa penuh perbedaan fasilitas dengan masyarakat luar kompleks-ada mimpi seperti Ikal dan Arai sungguh luar biasa.bagaiman Adam Smith bisa dengan nyaman disandingkan dengan Oma Irama serta kekumuhan sekolah yang hampir rubuh. Anak kampung yang bisa bermimpi Sorbone sebagai ukuran keterdidikan.
Ketika percakapan telfon, anakku lewat dan menyanyikan lagu kucing garong. Saat pawai 17 agustusan kemarin ada hal aneh kurasakan, ketika ditawari kostum toga sarjana tidak ada anak yang berani memakainya. ketika ditanya alasannya malu karena pasti tidak bisa jadi sarjana. mereka hanya berani mengkhayal sekolah sampai SMA. Bayangkan untuk bermimpi saja sudah terbatas apalagi kerja mewujudkannya. mereka malah merasa lebih mungkin berpeluang untuk jadi artis dangdut dengan goyang hotnya. karena malamnya mereka tidak malu bergoyang dengan alasan kalau bisa goyang bisa juga untuk cari duit.
Kuingat lagi pertemuan kenduri cinta 2 bulan lalu. ketika Mbak Bertha cerita tentang keresahannya dengan lagu lagu disekitar anak anak kita dan menampilkan lagu yang indah dengan pesan cinta. kebanyakan lagunya pantas dijadikan pengantar tidur kata anakku. Pengantar bermimpi. Sebuah eskalasi ketenangan hypnosis menjelaskan informasi yang ditanamkan pada keadaan itulah yang terekam dipikiran kita.
Kami pernah punya pengalaman mendengarkan lagu kucing garong dalam 1 jam kondangan sebanyak 4 kali, karena banyaknya request dari pengunjung yang hadir dalam pentas organ tunggal di hajatan kampung tersebut. Pulangnya kami mendengar lagi di tetangga. Esoknya ketika kami mau berangkat terdengar lagi orang bersenandung kucing garong. 2 jam kemudia sepi, tapi tiba tiba kami menjadi saling menengok dan berkata bersamaan,"kayaknya kepala kita berisi kucing garong !"
Aku jadi bertanya Apa yang sudah aku lakukan sebagai orang tua dalam menciptakan keberanian untuk bermimpi sebagai awal jejak realitas masa depan anakku. Bermimpi yang benar pun ternyata harus didukung dengan realitas yang sehat dulu. Realitas sehat apa yang didapat dari anakku dengan ulangan kata kata serba sarkas......main embat main sikat apa sing lewat. Kesantunan kata kata mengalir darimana lagi, agar mimpi kita terstruktur secara beradab. Jika aku sebagai orang tuapun menjadi mudah terhegemoni banjir teks kasar itu, apalagi anakku.
Bermimpi pemerintah punya perhatian pada gangguan berpikir kreatif adalah mimpi yang tidak benar dari realitas yang tidak sehat. Kita sebagai rakyat sejarusnya cukup punya harga diri untuk yakin dan mampu menyelesaikan masalah tanpa tergantung pemerintah.

07 April 2009


Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun