Mohon tunggu...
Adhi Laksono
Adhi Laksono Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary Human

Tidak ada yang bisa membatasi sebuah pemikiran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hati-Hati Banyak "Tikus" dalam Masyarakat!

2 Juni 2020   06:00 Diperbarui: 2 Juni 2020   06:19 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : halodoc.com

Berbicara tentang tikus,  tak lupa juga membahas tentang sifatnya. 

Ada dua tikus yang kita ketahui,  tikus liar dan tikus rumahan perbedaanya adalah tempat tinggalnya,  sedangkan persamaanya adalah mencari sesuatu secara diam-diam. Apakah yang dicari? Makanan? Atau sesuatu yang lain? Coba pikirkan sendiri....pasti tahu.

Terus kenapa banyak tikus dalam masyarakat? Saya tidak tahu apa penyebabnya,  tapi yang saya tahu adalah banyak sifat tikus di tengah-tengah pandemi ini.  

Ha? Kok bisa.. 

Ibarat sebuah rumah Indonesia adalah rumah bagi para penduduknya, dan sekarang ini penduduk indonesia sedang terkena musibah yaitu wabah COVID 19. Rumah inilah yang dijadikan sandaran masyarakat,  banyak masyarakat yang benar-benar membutuhkan bantuan, pemerintahpun dengan segera mengeluarkan bantuan nyata, eh tapi tidak disangka ada tikus juga yang diam-diam sedang mencari sesuatu, apakah itu? Coba tebak... 

Banyak masyarakat yang sebenarnya mampu namun tetap menerima bantuan pemerintah seperti sembako dan BLT sebesar 600.000 rupiah,  sedangkan masyarakat yang benar-benar membutuhkan masih berharap-harap cemas apakah bantuan masih akan diberikan / tidak. 

Pertanyaanya adalah kok bisa menerima subsidi padahal mampu ya? Saya juga tidak tahu

Sebenarnya kembali lagi kepada sistemnya apakah distribusinya merata dan tepat sasaran dan ada dibagian mananya problem tersebut apakah pusat atau desa atau memang ada tikus yang sedang mencuri.... 

Ini memang menjadi persoalan kita semua agar Indonesia kita tercinta kedepanya tetap jaya dan berdiri kokoh menghadapi rintangan.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun