Hari sudah mulai beranjak gelap, aku dan Lida berlarian ke arah dermaga, kami tidak ingin ketinggalan moment "Sunset di Derawan". Dermaga yang kami datangi masih dipakai oleh nelayan setempat untuk menurunkan barang-barang sembako yang dibawa oleh kapal nelayan dari Palu, aku sempat ngobrol dengan nelayan yang membawa barang dagangan itu, “berapa lama berlayar dari Palu ke Derawan?”, "17 jam perjalanan," jawab si nelayan. hmmmm.....mantaps deeh berlayar selama itu dengan perahu nelayan tradisional, "Lantas kalau ketemu badai gimana?" tanyaku lagi "ya terpaksa berhenti di tengah laut sampai badai reda" jawab pak nelayan kalem, haiyaaa seram banget dah! [caption id="attachment_238959" align="aligncenter" width="300" caption="Sunset yang malu-malu di Derawan."]

Rasa lelah setelah seharian naik boat plus udara malam yang dingin sangat sukses membuat mataku mengantuk. Lupakan soal penyu, aku sudah tidak kuat lagi buat ke pulau kapuk!!! hihihi… Lida tetap semangat mau lihat penyu hijau, baiklah aku masuk kamar dia memilih berjalan ke arah pantai. Saat Lida masuk ke kamar, aku masih sempat bertanya “ketemu sama si Penyu?” Lida jawab “nggak ketemu yang ada malah ketemu kepiting!” hahahaha….. kalo itu sih di restoran seafood juga banyak ditemui.
Hari ketiga/terakhir, Derawan – Tanjung Batu – Tanjung Redeb – Balikpapan – Jakarta
Sejak subuh aku sudah terbangun, sholat subuh dulu, trus ngobrol sama Lida, ah..badan ini koq ngilu semua apalagi dibagian pahaku, hmm... aku kan sudah lama tidak renang, sore kemarin aku ikut-ikutanan renang sama anak-anak Bajau, nah..mungkin otot-otot tubuhku agak shock, lha naik boat berjam-jam trus treking di pulau-pulau, cukup menguras my energy, Lida juga mengalami hal yang sama.
Aku melirik ke jam tangan dan sadar waktu sudah menunjukkan pukul 5.30 Wita, halaah bentar lagi ada "Sunrise", aku dan Lida langsung bergegas keluar kamar, sambil membawa my cam, jangan sampai terlewat moment ini. Saat kami keluar, suasana rumah masih sepii...hihi...kami ber-2 mengedap-ngedap keluar rumah, bagusnya itu pintu rumah tidak dikunci, hmm...aman juga nie kampung. Rumah aja gak perlu dikunci. Udara pagi di Derawan segar sekali, aku dan Lida, sengaja berniat mengitari pulau dahulu, karena jam 5.30 sunrise belum muncul, kami masih ada waktu buat keliling pulau. Pulau Derawan ini cukup lengkap fasilitas dan infrastruktur nya, ada pembangkit Listrik milik PLN yang bekerja 24 jam, pantess...resort dan hotel-hotel mewah di pulau ini tidak akan kekurangan pasokan listrik. Ada menara BTS/Selular, asli bisa tetap updates sama jejaring sosial kalau mau kabar-kabari teman-teman “Hei gue lagi di Derawan nie…” hihihi bikin sirik aja… jaringan sinyal telpon bagus banget disini. Trus ada posko TNI AL, sebagi posko pemantau keamanan, menurut info dari temenku yang marinir, kenapa di sana ada posko TNI AL, karena Derawan termasuk pulau terluar dari perairan Indonesia, kan berbatasan dengan perairan Malaysia. Aku mikir enak juga ya kalau naik sepeda, sambil menikmati udara pagi, sayangnya aku tidak menemukan tempat persewaan sepeda. Ternyata pulau Derawan ini tidaklah besar dalam waktu 30 menit kami sudah bisa mengelilinginya. Kami sempat melihat beberapa peserta pertandingan adu ketangkasan rescue underwater sedang cross country, mereka lari pagi sambil mengatur rambu-rambu lomba dipojok jalan. Senang juga melihat mereka outbound/outing disela-sela waktu bekerja di tambang yang membosankan.
Aku melirik ke arah langit jam sudah mendekati pukul 6 pagi, haiyaaa...kami berlarian mencari dermaga yang kosong buat membidik Sunrise yang indah. Ternyata ada satu dermaga kosong yang letaknya cukup strategis untuk mengabadikan sunrise mana sepi lagi, tapi dermaga itu berada dalam lokasi resort yang sebenarnya privat area (Derawan Beach Café and Cottages, thanks pak Arief sudah membiarkan kami narsis di dermaga resort hehe..), aku dan Lida dengan cueknya masuk ke lokasi resort sambil kulonuwun sama pak bon nya yang lagi nyapu taman resort, untung pagi itu suasananya masih sepi,aku dan Lida bebas jeprat jepret camera di lokasi dermaga, seperti biasa Lida minta dipotret sambil melompat, hmmm…masa kecilnya kurang main tali keknya hehe.
[caption id="attachment_238962" align="aligncenter" width="300" caption="Sunrise yang indah di Derawan."]

Alhamdulillah....sunrise nya bisa kami abadikan dengan baik, sesuatu banget ya...hanya sehari di derawan, kami bisa nemu sunset dan sunrise ! akhirnya kami bosan juga duduk di dermaga tanpa sarapan pagi, waktu sudah menunjukkan pukul 7 pagi, kami harus bergegas pulang, teringat pesawat kami akan terbang pukul 14 siang nanti.
Berdasarkan pengamatanku selintas kilat (maklum namanya juga ala flashpacking), ada beberapa bangunan Public Service di Derawan selain sekolah, ada kantor kepala desa, aula desa, masjid dan puskesmas. Bahkan ada “Sumur Keramat” yang berada disamping Puskesmas, saat aku tanya sama penduduk setempat katanya ini sumur tertua dan yang pertama digali oleh orang Bajau yang menempati pulau Derawan, sumur itu sendiri sepertinya tidak dipakai lagi dan lebih berfungsi sebagai monument peringatan atas kehadiran orang Bajau di pulau Derawan.
Dalam perjalanan pulang, aku sempat mengabadikan kehidupan anak-anak Derawan yang pergi ke sekolah, suasana kampung yang asri dan tenang, Subhanallah....indah sekali. Aku dan Lida sengaja melihat suasana sekolah anak-anak Derawan, dari TK, SD dan SMP, senang rasanya melihat anak-anak itu semangat pergi ke sekolah, kebetulan itu hari jum'at, ada kegiatan senam pagi di sekolah, aku dan Lida penasaran sama musik senam paginya seperti apa, tunggu punya tunggu koq lama sekali ya....halah ternyata saat bunyi musik senam itu terdengar sebentar lalu tiba-tiba suaranya berubah meliuk-liuk hahahaha.....pita kasetnya kusuuuut!!! keknya itu kaset protest berat, karena terlau sering diputar setiap hari selama bertahun-tahun. Anak-anak SD yang senam tampak gelisah dan bosan mereka ada yang berdiri ada yang duduk, aku sampai geli memperhatikannya, aku juga sempat mengabadikan wajah-wajah polos anak-anak TK dan SD, yang pergi ke Sekolah lengkap dengan bedaknya yang celemongan hahaha....duuh anak-anak memang apa adanya tidak pernah pusing dengan keadaan sekitar. Kami ketemu dengan teman-teman kecil kami, yang tersenyum riang menyapa kami, haiiii.....kami bilang semalam gak jadi lihat penyu bertelur, gara-gara ada panggung gembira di Derawan.
[caption id="attachment_238965" align="aligncenter" width="300" caption="Derawan menawan...bersih dan tenang."]

Waktu sudah menunjukkan pukul 7.45 pagi, aku dan Lida bergegas pulang ke rumah, sudah tersedia sarapan pagi yang enak ada nasi kuning, roti goreng dan 2 gelas Milo hangat ! kami memutuskan sarapan pagi dulu. Setelah mandi dan berkemas, kami menunggu Iskandar datang menjemput kami, suasana Pantai yang sepi, terlihat beberapa turis lokal, yang kupikir ini para karyawan tambang yang sedang liburan, lagi snorkeling di tepi pantai, aku tersenyum memandangnya, yah...kami harus pulang hari ini, cukup sudah waktu untuk bersenang-senang. Pukul 9.30 pagi boat kami meninggalkan Derawan dengan sejuta kenangan indah, I'll be back Derawan … Kali ini aku lebih merasa nyaman menaiki speed boat tidak ada lagi rasa takut, karena sudah terbiasa dengan guncangan dan hembusan angin serta goyangan ombak dihari sebelumnya, alam begitu ramah dan bersahabat, bahkan Lida dengan pede nya naik speed boat tanpa life jacket. Alhamdulillah...
Kami tiba di Tanjung Batu pukul 10 pagi, tak lupa aku berterimakasih dengan Iskandar, dan memberikan sedikit Tips sesuai janjiku padanya. Aku menelpon Pak Totok untuk dijemput di dermaga, kami menunggu sebentar, pukul 10.15 pak Totok datang, kami segera masuk ke mobil, siap meluncur ke Tanjung Redeb, ditengah perjalanan pak Totok mampir ke SPBU, mau beli bensin, ternyata persediaan bensin habis, mobil yang kami tumpangi segera keluar dari areal SPBU, memarkirkan mobil di tepi jalan, pak Totok segera membuka cabin belakang mobil Daihatsu Xenia yang kami tumpangi mengeluarkan sedirijen bensin untuk dimasukkan ke tangki bensin, hmmmm.....rupanya para awak angkutan umum ini sudah preparing dengan kondisi keterbatasan bahan bakar di Berau, miris....ya begitulah.
Setelah mengisi bensin, kami melanjutkan perjalanan, kami sempat berhenti ditepi jalan untuk memotret pohon-pohon yang terbakar karena kebakaran hutan, musim kemarau yang panjang memang cenderung membakar semak belukar yang kering kerontang. Pak Totok bertanya tentang perjalanan kami mengelilingi Derawan, aku dan Lida bilang benar-benar berkesan dan mau balik kesini lagi. Pak Totok tersenyum senang, kembali bertanya apakah kami sempat mengelilingi semua pulau? kami jawab iya...kami sempat ke Maratua, pulau terakhir yang kami kunjungi walau sempat ada prakiraan badai yang disampaikan Iskandar, tapi aku tetap berkeras untuk melanjutkan perjalanan, Pak Totok tertawa mendengar kegigihanku untuk meneruskan perjalanan ke Maratua, "Bu...hebat...ibu tidak terpengaruh sama kata-kata Iskandar, itu memang taktik dari nelayan disini untuk menghemat bensin, jadi kalau tidak ke Maratua, sediaan bensin mereka tidak berkurang banyak", hahaha...oh itu dia kenapa mereka ngotot bakal ada badai di Maratua. Syukurlah aku gak terpengaruh, kadang aku pake feeling dalam menerka alam. Lalu pak Totok bertanya kembali apa kami sempat ke Nobuco Island? tidak...lha gak mudeng, ternyata itu salah satu pulau exclusive yang ada dekat Maratua, haiyaaaa....sayangnya, itu privat island, ada resort dengan tarif Euro yang beroperasi disana, tapi keberadaan pulau ini legal, dalam arti mereka bayar pajak ke Pemda setempat. Resort di pulau itu ternyata sudah beroperasi selama 10 tahun (aku tahu saat pulang, diatas pesawat ketemu rombongan turis bule yang pake kaos dengan logo "peringatan 10 tahun pulau Nobuco"). Okay....someday ya kalo sempat, siapa tahu bisa ngintip kesana. Pak Totok bertanya lagi, apa kami sempat ketemu dengan kapal pesiar asing di Derawan, aku jawab iya..bahkan sempat motret itu kapal serta berbicara dengan salah seorang turis asing yang ikut dalam kapal pesiar itu, tepatnya mereka buang sauh di perairan Pulau Kakaban. Ternyata kata pak Totok, kapal pesiar asing itu illegal masuk ke kepulauan Derawan, jadi kemarin pihak Kepolisian sengaja datang ke sana untuk meminta pihak kapal keluar dari perairan Derawan, Ooo....pantess...ada banyak Pejabat Polisi di P. Maratua yang tidak jauh lokasinnya dari P. Kakaban, mereka sedang menginterogasi awak kapal yang membawa turis-turis asing itu hmmmmm.....yah begitulah kisahnya. Kami tiba di Tanjung Redeb sekitar pukul 12.30 siang, aku sengaja mampir ke expo "Berau Fair" yang sedang berlangsung di Tanjung Redeb, rupanya kami datang di Berau bersamaan dengan hari jadi kota Berau, koq bisa tepat ya momentnya, aku masuk ke stand pemda untuk mengambil beberapa brosur, khususnya stand pariwisata, lumayan buat tambah info melengkapi tulisan ini. Kami tidak lama di area expo, aku ingat di Berau ada dua museum, bekas kesultanan Gunung Tabur dan Sambaliung, tapi karena waktu yang sempit aku hanya bisa mampir ke Museum Gunung Tabur, sayangnya karena itu hari Jum'at, museumnya tutup, aku hanya bisa foto sebentar di area museum, serta foto ditepian sungai Segah yang tepat berada didepan museum.
[caption id="attachment_238971" align="aligncenter" width="300" caption="Museum Batiwakkal, kesultanan Gunung Tabur, Berau."]



Buat para pembaca yang sudah dengan sabar membaca catatan perjalanan dari reportertanpa kartu anggota ini, aku ucapkan terimakasih…bagi teman-teman yang berminat ingin ke Derawan, jangan ragu-ragu, siapkan tekad kumpulkan uang cari tandem jalan yang asyik agar perjalananmu lebih berwarna, lebih banyak teman lebih bagus karena makin irit biaya perjalanan. Alasanku memilih Lida sebagai tandem jalan, selain dia baik tidak banyak cakap, sama-sama suka traveling, berani dan sabar, yang paling penting selama di jalan Lida bisa motretin aku, hahaha…. Lotta thanks my dear Lida.
Dibawah ini aku lampirkan nomer telpon dari pihak-pihak yang turut mensukseskan kunjungan singkatku ke Derawan, terimakasih yang tulus buat mereka semoga pariwisata di Derawan makin maju dan berkembang lebih baik lagi, lebih banyak orang yang bisa datang ke Derawan, tidak terkesan eksklusif gara-gara mahalnya harga paket tour kesini.
1.PakTaher (Derawan khusus jasa persewaan speed boat, bisa juga request penginapan)+6281350172006
2.Pak Totok (Tanjung Batu, jasa travel Tanjung Redeb – Tanjung Batu PP) +6285245513865
3.Pak K. Arief (Derawan Beach Café and Cottages – Derawan) +6281346270001
4.Pak Deny (Derawan Tour Agent) +6281254860006
Info contack person yang aku kutip dari buku Deedee Chaniago “Flashpacking Keliling Indonesia”
1Mas Ferry (Island Hoping, sewa boat) +6281350204334.
2Pak Kasino (Wisma Danakan, penginapan) +6281350148954
3Penginapan Arlisah +6281253143960
4Penginapan Reza dan Dira +628125490980 , +628125310193
5Home Stay Dona+6281253095584
6BMI Resort+6281347885300 , +628115424121
7Penyewaan Boat dan Perlengkapan Snorkeling+628115401544
Nama dan Tarif Hotel di:
Tanjung Redeb:
1.Hotel Bumi Segah
- Vip: Rp. 570.000,-
- Deluxe: Rp. 505.000,-
- Standart: Rp. 465.000,-
- Extra Bed :Rp.110.000,-
Reserfasi : +6255424041
2.Derawan Hotel
- Suites: Rp.700.000,-
- Executive: Rp.400.000,-
- Superior:Rp.350.000,-
- Standart:Rp.300.000,-
Reservasi : +6255423128
3.Hotel Sederhana
- Suites: Rp.415.000,-
- Superior: Rp.340.000,-
- Standart:Rp.280.000,-
- Extra Bed:Rp.115.000,-
Reservasi : +6255421353 , +6255422079
Derawan
vDerawan Beach Café and Cottages
- Standart : Rp.275.000,-
- Deluxe Double : Rp.330.000,-
- Family Room:Rp.500.000,-
Reservasi: +6281346270001
Pulau Pabahanan
Speed Boat Tanjung Redeb – Nobuco PP Rp. 6.000.000,-
vNobuco Resort
- Full Board Basis
- Single --------------------- 102 Euro
- Double---------------------74 Euro
- Triple-----------------------67 Euro
Children 2 – 11 years old.
10 Dive Package per pax 345 Euro
20 Dive Package per pax 652 Euro
Pulau Maratua
Speed Boat Tanjung Redeb – P. Maratua/ CharterRp. 4.500.000,-
Speed Boat Tanjung Batu – P. Maratua / Charter Rp. 2.700.000,-
ØMaratua Paradise Dive Resort
- Indonesia
Beach Challet 5 hari / 4 malam ---------- Rp. 5.600.000/ Orang.
Plus Dive ---------------------------------------Rp.900.000/penyelam/malam
Water Villa 5 hari / 4 malam --------------Rp. 5.800.000/ Orang.
- Non Indonesia
Beach Challet 5 day / 4 night ------------- US $ 840/ person
Additional Day ------------------------------- US $ 160
Water Villa 5 day / 4 night ---------------- US $900 / pax
Additional Day --------------------------------US $175
Reservation: +622132975000.
Email : agent.paradise@yahoo.com
Semua info mengenai tarif dan hotel tersebut diatas diperoleh dari Brosur dinas Pariwisata Kabupaten Berau – Kaltim.
*Sedikit Catatan, jika tarif penginapan dan paket tour tersebut dirasa cukup mahal, jangan sungkan melakukan gaya independent traveling, memang tidak semewah paket tour tersebut diatas, tetapi tujuan untuk menikmati keindahan alam dan laut di kepulauan Derawan tetap tercapai, mari kita sukseskan Pariwisata Indonesia, salam traveling !
BDL, 27022013
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI